Distribusi saham PSP pada saat IPO

Source: https://my.stockbit.com/post/6435157 https://my.stockbit.com/post/6435157https://my.stockbit.com/post/6435157

PT Archi Indonesia yang saat ini masih book building melalui E-IPO , menawarkan saham sebanyak 49,7 juta lot, dengan taksiran harga antara Rp. 750 – Rp. 800. Tidak ada penerbitan saham baru 8 bulan sebelum IPO, kecuali yang ditawarkan oleh emiten pada saat IPO, oleh karena itu tidak ada larangan kepada PSP untuk menjual saham miliknya pada saat IPO.

Itu sebabnya dari jumlah saham yang ditawarkan pada saat IPO, ternyata hanya sebanyak 25% atau sebanyak 12,4 juta lot yang merupakan saham baru yang diterbitkan dalam rangka IPO, dan sisanya 37,3 juta lot (75%) berasal dari divestasi saham milik PSP (PT Rajawali Corpora).


Divestasi saham milik PSP pada saat IPO adalah hal yang baru, dan tidak pernah penulis temukan sebelumnya, kecuali pada kasus Bank $AMR yang PSP-nya melakukan divestasi sehubungan peraturan OJK No. 56/2016 mengenai ekuitas “perbankan”.

Oleh karena itu menurut penulis pada hal-hal yang masih baru dimana PSP jual saham pada saat IPO, lebih baik penulis memilih jalan yang aman, yaitu dengan cara "wait and see". Sebab jika PSP memang berniat untuk menjual saham, tentu saja ini dikategorikan sebagai IPO Real. Apalagi dengan adanya stock split saham dari Rp. 100 / lembar menjadi Rp. 10 per saham sebelum IPO,memberikan keyakinan tambahan bahwa tujuan IPO memang mencari dana dari masyarakat seluas-luasnya dan secepat-cepatnya. Mungkin itu sebabnya IPO ini ditawarkan via e-IPO.

Kenapa saham emiten harus di stock split terlebih dahulu sebelum IPO? Karena pada harga IPO yang ditawarkan (Rp. 750), masih menghasilkan PER = 10. Pada level harga tersebut sesungguhnya harga saham IPO relative tidak terlalu mahal. Dan kalau emiten masih menggunakan nilai nominal saham Rp. 100 per lembar, maka harga saham IPO, dengan PER = 10, akan menjadi Rp. 7,500 per lembar. Menjual saham IPO Rp. 7,500 per lembar tentu jauh lebih sulit, ketimbang menjual saham dengan harga Rp. 750 / lembar.

Dan kalau dilihat dari tujuan penggunaan dana, bahwa atas penerbitan saham baru sebanyak 12,4 juta lot; sebesar 90% akan digunakan untuk bayar utang Bank. Dengan demikian manipulasi pembayaran utang Bank sangat sulit untuk di “Financial Engineering”, yang artinya emiten harus segera merealisasikan penerimaan uang IPO untuk segera dibayarkan kepada Bank.

Berbeda jika tujuan IPO untuk membeli fixed assets, apalagi jika asset tetap yang dibeli adalah milik PSP, maka PSP akan sabar menanti uang IPO diterima, sampai mendapatkan nilai yang tertinggi sambil saham IPO digoreng terlebih dahulu. Artinya PSP tidak akan terburu-buru mendistribusi saham IPO ke Market. Dan sebelum uang IPO diterima oleh emiten, untuk membayar pembelian fixed asset, untuk sementara emiten biasanya mengakui menerima uang IPO pada laporan keuangan, kemudian uang telah dibayarkan sebagai “uang muka”, padahal aktualnya belum ada uang IPO yang diterima dan juga belum ada uang muka yang dibayar, karena saham IPO-nya memang belum laku terjual.

Apkah saham ini layak untuk invest? Menurut penulis memang “mungkin” masih layak untuk investasi karena;
- PSP dari grup (Rajawali Corpora) ini cukup bonafide, jika ada yang menemukan kekurangan atau aspek negative mohon dapat di share.
- Kinerja keuangan yang mencatatkan margin laba bersih lebih dari 25% pada 3 tahun terakhir, dan emiten juga rutin membagikan dividen, dan laporan keuangan di audit oleh Ernst & Young (auditor benafide).
- ROE sebelum IPO = 130%; Dividend Payout Ratio atas laba tahun 2019 > 100%

Lalu kenapa masih "wait and see" ? Seperti yang sebutkan di awal, bahwa penulis menduga ini adalah "IPO Real", yang konsekuensinya "keran" saham IPO telah dibuka selebar-lebarnya pada saat IPO, sehingga sangat menggoda, misalnya ketika harga naik ARA dua hari berturut-turut, maka besar kemungkinan para pembeli saham IPO yang telah mendapatkan banyak dari jatah IPO, untuk saling buang barang IPO. Selain itu, sebagaimana yang kita telah maklumi bahwa "investor plankton" gampang sekali digodaain oleh bandar untuk cut loss, maka pada saat harga turun itulah, menarik untuk membeli saham ini.

Tetapi kalau anda memang minat dan tidak gampang di tebar fear oleh bandar, silahkan antri di e-IPO, karena pada dasarnya harga saham ini gak mahal-mahal amat dengan PER = 10, meskipun secara PBVR masih agak mahal sekitar PBVR = 8.

Jangan dipercaya, postingan ini hanya mengandalkan prospektus, silahkan DYOR.

Demikian semoga bermanfaat.

Cc om @jameshermanto

tag biar rame aja : $TLKM $BBRI $ADRO $UNVR

Comments

Popular posts from this blog

ADA MASA DEPAN

KITA SUNGGUH BERHARGA

KUNCI BERKAT