CARA TUHAN MENYELAMATKAN
Sabtu, 7 Oktober 2017
--------------
Bacaan : Kisah Para Rasul 16:19-34
Nats Alkitab : Jawab mereka, "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (Kisah Para Rasul 16:31)
--------------
Ilustrasi dan renungan:
--------------
Ibu saya mengenal Yesus secara unik. Ketika masih gadis, ia berkunjung ke rumah tetangga, seorang penjahit pemeluk Kristen.
Ia melihat sebuah buku nyanyian gereja, lalu terlibat dalam obrolan ringan.
Entah bagaimana, sejak itu muncul keinginan dalam dirinya untuk pergi ke gereja.
Kebetulan orangtuanya tidak melarangnya sekalipun berbeda keyakinan.
Singkat cerita, ibu saya lalu bergabung dengan salah satu gereja, dibaptis, dan menjadi Kristen hingga sekarang.
Hari ini kita beajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk pada satu judul perikop : “Kepala penjara Filipi”.
Suatu bagian firman Tuhan yang mengisahkan bagaimana Tuhan bekerja secara luar biasa ketika Paulus dan Silas dipenjara di kota Filipi. Tuhan mendatangkan gempa bumi yang memporakporandakan penjara, dan semua isi penjara termasuk orang-orang yang dipenjara, namun demikian Paulus dan Silas bertahan di penjara. Dan karenanya Kepala Penjara yang mengalami kebingungan dan stress dikuatkan bahkan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus melalui pengajaran yang disampaikan oleh Paulus dan Silas. Kepala Penjara dan seluruh isi keluarganya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan mempunyai cara khusus dan unik untuk menyelamatkan.
Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah:
Pengajaran PERTAMA.
Pujian dan penyembahan berkuasa menghadirkan karya Tuhan.
Menarik apa yang terjadi dengan Paulus dan Silas di penjara.
Kehidupan seperti apa yang dialami oleh Paulus dan Silas, mungkin membuat kita seringkali tidak mampu untuk memuji dan menyembah Tuhan.
Paulus dan Silas tidak bersalah, mereka dengan setia menyatakan kebenaran kasih Allah, mereka difitnah, dan mereka dipersalahkan. Apabila mereka tidak menyadari kasih karunia Allah yang ada dalam hidup mereka, mungkin dapat saja mereka kecewa, sedih dan akan mengalami depresi mental yang membuat iman mereka menjadi lemah. Namun karena mereka menyadari benar arti panggilan dalam hidup mereka, maka sekalipun mengalami hal-hal yang sulit dan buruk dalam hidup mereka, Paulus dan Silas tetap dapat memuji dan memuliakan Tuhan di dalam Penjara.
Sekalipun di penjara, mereka tetap dapat memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Pujian dan penyembahan yang mereka lakukan di penjara, ternyata membawa dampak luar biasa dalam hidup mereka.
Tidak sekedar membangun iman dan hati mereka di hadapan Tuhan, tetapi bahkan tembok dan jeruji-jeruji penjara menjadi patah karena gempa bumi, sebagaimana dituliskan dalam ayat 25 yang demikian bunyinya : “Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua”.
Luar biasa dampak dari pujian dan penyembahan yang dilakukan orang-orang yang percaya dan bersungguh-sungguh kepada Tuhan. Berdampak kepada keyakinan iman dan hati kepada Tuhan, tetapi juga akan dapat mendatangkan perbuatan luar biasa Tuhan dalam hidup orang-orang percaya.
Bagaimanakah dengan hidup kita?
Apakah dalam segala situasi, pujian dan penyembahan tetap dapat mengalun dalam hidup kita?
Ataukah kita hanya memuji dan menyembah Tuhan ketika hati kita terasa nyaman dan baik-baik saja?
Pujilah dan sembahlah Tuhan dalam segala kondisi.
Sebab pujian dan penyembahan akan mendatangkan ketenangan hati, perlindungan diri, dan hadirnya keluarbiasaan Tuhan dalam hidup kita.
Pengajaran KEDUA.
Tuhan punya cara untuk mengundang manusia masuk hadiratNYA.
Kepala penjara adalah seorang yang diberikan kuasa atas segala sesuatu yang ada di penjara, baik orang-orang, bangunan, setiap sel, dan seluruh sarana prasarana penjara. Secara kekuasaan dia adalah orang yang luar biasa di penjara itu.
Namun satu hal yang dinyatakan firman Tuhan, bahwa ternyata kuasa Tuhan tidak dapat dihalangi dan dibatasi oleh kekuasaan jabatan seorang kepala penjara.
Pujian dan penyembahan Paulus dan Silas sangat berarti, sehingga Tuhan mendatangkan gempa bumi yang mengakibatkan porak porandanya penjara dan isinya.
Secara manusiawi hal itu tentu dipandang buruk, namun di dalam Tuhan rupanya DIA punya rencana.
Bukan sekedar rencana manusia, tetapi rencana Allah untuk mendengar pengajaran dan kesaksian Paulus dan Silas, sekaligus rencana Tuhan untuk membawa kepala penjara dan keluarga masuk dalam persekutuan dengan Tuhan.
Firman Tuhan pada ayat 27-32 menyatakan bahwa :
“Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!" Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat? " Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu. " Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya”.
Berdasarkan firman Tuhan di atas, ketika gempa terjadi, kepala penjara menganggapnya sebagai kiamat kecil bagi dirinya dan jabatannya, karena semua orang melarikan diri.
Tetapi justru melalui peristiwa itu, kepala penjara memperoleh pencerahan rohani luar biasa mengenai keselamatan dan jaminan hidup kekal dari Tuhan Yesus Kristus melalui pengajaran Paulus dan Silas.
Dalam kondisi terjepit dan putus harapan, kepala penjara memperoleh harapan baru, keyakinan baru, dan penghiburan luar biasa. Dia tidak jadi bunuh diri, tetapi justru memperoleh keyakinan hidup, bahwa Tuhan Yesus sanggup memberikan kehidupan dan masa depan baru, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk seluruh keluarganya secara jasmani dan rohani di dalam Tuhan.
Tuhan punya cara untuk mengundang manusia masuk hadiratNYA.
Mungkin melalui peristiwa mengejutkan seperti kepala penjara, tetapi mungkin juga peristiwa-peristiwa lain yang Tuhan sudah persiapkan.
Menjadi perenungan kita adalah, apakah kita orang-orang percaya berada dalam keadaan dunia yang selalu ricuh, banyak orang putus harapan, banyak orang mencari jawaban, dan banyak orang sedang bingung memikirkan masa depan, apakah kita dapat menyampaikan kabar baik, kebenaran ilahi, bahwa hanya Tuhan Yesuslah Juru selamat dan penolong hidup kita.
Jadilah seperti Paulus dan Silas bagi dunia yang sedang membutuhkan jawaban.
Sebab Tuhan punya cara untuk mengundang manusia masuk dalam persekutuanNYA.
Pengajaran KETIGA.
Panggilan Tuhan membawa perubahan.
Panggilan Tuhan merupakan peristiwa rohani luar biasa dalam kehidupan orang-orang percaya.
Mengapa?
Karena panggilan itu membawa suatu dampak, perubahan dan pola hidup yang berbeda.
Menjadi perenungan dalam hidup kita apakah kita juga mengalami hal demikian?
Ataukah kita merasakan bahwa panggilan adalah peristiwa biasa, sudah terjadi pada masa lalu, dan tidak ada dampak dan perbedaannya?
Apabila kita membaca lebih cermat pada ayat 33-34 kita menjumpai hal yang luar biasa terjadi pada kehidupan kepala penjara dan keluarganya.
Dari seorang yang putus asa, bingung dan tidak mempunyai pengharapan dan masa depan, berubah menjadi seorang yang dipenuhi dengan sukacita, pengharapan dan keyakinan akan Tuhan.
Bagian firman Tuhan tersebut menyatakan :
“Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah”.
Bagian firman Tuhan di atas menyatakan perubahan hidup luar biasa bagi kepala penjara dan keluarganya. Ia sangat bergembira, ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Adakah kita mengalami peristiwa pengubahan luar biasa dalam hidup kita ketika percaya kepada Kristus seperti kepala penjara dan keluarganya?
Milikilah damai sejahtera, sukacita dan pengharapan, serta keyakinan akan masa depan seperti kepala penjara.
--------------
Renungan pribadi:
--------------
Bagaimanakah kehidupan kita di hadapan Tuhan saat ini?
Apakah kita menyadari bahwa pujian penyembahan membawa keluarbiasaan Tuhan dalam hidup kita?
Apakah kita juga menyadari bahwa pengenalan kepada Kristus membawa pengubahan dan kebaikan-kebaikan dalam hidup kita?
Kisah pertobatan kepala penjara di Filipi mengajarkan kepada kita bahwa pertobatan adalah peristiwa luar biasa yang mengantarkan seseorang untuk mengenal Tuhan, merasakan perubahan hidup, dan memberikan keyakinan akan masa depan dan pengharapan.
Pengalaman kepala penjara di Filipi juga unik.
Semuanya berawal dari gempa bumi yang diikuti dengan terbukanya semua pintu penjara dan belenggu para tahanan.
Dalam kondisi ketakutan-karena khawatir semua tahanan melarikan diri-kepala penjara itu sempat ingin bunuh diri sebelum Paulus menenangkannya (ayat 28-29). Setelah keadaan tenang, kepala penjara itu bertanya pada Paulus, "Apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" (ayat 30).
Paulus dan Silas menasihatinya agar percaya kepada Kristus, maka ia dan seisi rumahnya akan selamat.
Akhirnya, kepala penjara menuruti nasihat Paulus dan Silas, dan ia bersukacita.
Di sekitar kita masih banyak orang belum percaya kepada Yesus Kristus.
Tugas kitalah untuk memberitakan Kabar Baik itu dan mendoakan agar Roh Kudus menjamah hati mereka sehingga mereka datang dan percaya kepada Kristus. Caranya?
Serahkanlah kepada Tuhan karena Dia punya banyak cara untuk membawa manusia agar percaya dan menerima keselamatan dari-Nya.
--------------
G H J/www.renunganharian.net.
--------------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan.
Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!"
Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
-------------
Kata mutiara hari ini adalah :
TANPA KARYA ROH KUDUS, TAK SEORANG PUN DAPAT DATANG KEPADA KRISTUS
-------------
Comments
Post a Comment