BIJI SESAWI DAN RAGI
Senin, 07 Oktober 2019
------
Bacaan Firman Tuhan : Matius 13:31-35
Nats Alkitab : Yesus menyampaikan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya … seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu sebanyak empat puluh liter sampai mengembang seluruhnya.” (Matius 13:31,33)
------
RENUNGAN :
------
Di kalangan Yahudi, biji sesawi banyak dipakai sebagai istilah untuk menggambarkan sesuatu yang kecil. Kontras antara kecilnya benih dan begitu besarnya pohon di kemudian hari merupakan hal yang ingin ditekankan Yesus melalui perumpamaan biji sesawi. Perumpamaan tentang ragi juga menggambarkan jumlah ragi yang sedikit namun memiliki potensi untuk membuat adonan mengembang.
Perumpamaan itu merupakan gambaran Kerajaan Allah yang dinyatakan melalui kehadiran dan pelayanan Yesus. Semula dianggap sepele dan diragukan oleh para pemimpin Yahudi, karena Yesus tampil bukan sebagai seorang raja yang berkuasa. Ia hanya anak tukang kayu, dan berkeliling dengan sekelompok murid yang terdiri dari orang-orang kebanyakan. Namun banyak orang yang kemudian mengalami kuasa Kerajaan Allah itu melalui pengajaran dan mukjizat yang Dia lakukan. Benih sesawi dan ragi menggambarkan kuasa yang tersembunyi, yang secara diam-diam bekerja dan berdampak besar bagi banyak orang. Benih yang tertanam di dalam tanah itu memang kemudian tumbuh menjadi sebuah pohon besar, tempat burung-burung bersarang.
Bagaimanakah dengan kehidupan kita? Apakah kita mampu mengutamakan perkara-perkara rohani di dalam hidup kita yang berorientasi kerajaan sorga, ataukah selama ini kita masih mengutamakan dan mengorientasikan hidup kita kepada perkara-perkara duniawi semata-mata?
Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada perikop dengan judul: “Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi”.
Suatu perumpamaan untuk menggambarkan betapa besarnya peranan dan pengaruh kerajaan Allah bagi kehidupan di dunia ini.
Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:
Pengajaran PERTAMA.
Kerajaan Sorga dan biji sesawi.
Firman Tuhan menyatakan bahwa : “Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya" (ay. 31-32).
Firman Tuhan di atas mengajarkan kepada kita tentang iman dan firman Tuhan yang ditaburkan dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang menganggapnya tidak berarti, banyak orang yang menganggapnya tidak penting, bahkan banyak orang yang menyepelekan iman dan firman Tuhan yang Tuhan taburkan dalam kehidupan manusia. Memang iman dan firman Tuhan tersebut sepertinya hanya sebatas ‘cerita’, atau ‘pengajaran’ atau ‘filsafati’ yang tampaknya teoritis, dan mengawang-awang. Tetapi sesungguhnya Firman Tuhan berisi janji, jaminan, keselamatan dan kasih Allah sebagai berita anugerah Allah yang ditujukan kepada manusia. Pengakuan firman Tuhan dalam hidup manusia dapat terjadi apabila kita menanggapinya dengan iman kita kepada Allah di dalam Kristus Yesus. Ketika firman Tuhan itu ditanggapi dengan iman yang benar di dalam Kristus Yesus, maka akan menimbulkan dampak dan pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan kita.
Kita akan memiliki penolong, batu perlindungan, solusi, dan gunung batu yang memberikan kita perlindungan, anugerah, dan jawaban atas setiap pergumulan kita, seperti Kita akan menjadi seperti “burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya”. Bahkan secara ajaib kita diberikan jaminan untuk masa depan, dan kehidupan kita yang kekal.
Pengajaran KEDUA.
Kerajaan Sorga dan ragi.
Firman Tuhan menyatakan bahwa : “Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya" (ay. 33).
Firman Tuhan di atas mengajarkan kepada kita mengenai pengaruh dan dampak firman Tuhan dalam hidup kita, maupun kepada orang lain.
Pertama, kita akan merasakan kehidupan kita tidak hambar.
Kehidupan kita penuh dinamika rasa. Ada rasa sedih, ada rasa suka, ada rasa kecewa, ada rasa khawatir, ada rasa takut, atau cemas, tetapi ada pula rasa yakin. Apabila dinamika kehidupan tersebut hanya diolah rasa oleh keinginan dan ego kita, maka kita hanya merasakan hidup tersebut indah, apabila sedang merasakan sukacita dan dipenuhi berbagai macam kenikmatan. Tetapi di luar itu, kita akan kecewa dan bahkan menyalahkan Tuhan. Tetapi apabila semua rasa kehidupan tersebut diolah oleh Kristus Yesus dengan didasari oleh iman dan firman Tuhan, maka justru berbagai macam rasa kehidupan tersebut akan mendatangkan kenikmatan luar biasa dalam kehidupan. Dinamika akan membuat kita mampu bersyukur serta mampu melihat keelokan, dan keluarbiasaan Tuhan dalam hidup kita. Keelokan, dan keluarbiasaan kehidupan tidak dapat kita raih dengan hal-hal duniawi. Hanya dengan perkara-perkara rohanilah, keluarbiasaan dan kenikmatan hidup tersebut dapat kita rasakan di dalam Tuhan.
Kedua, kehidupan kita dapat memberi rasa bagi orang lain.
Kehidupan bukanlah ego yang berlaku untuk diri pribadi seseorang. Apabila kita telah memperoleh dan merasakan berkat luar biasa di dalam Kristus Yesus, maka sudah seharusnya kita pun dapat berbagi dan menjadi berkat bagi orang lain. Kita dapat memiliki hati untuk berbagai dan menjadi berkat bagi orang lain, apabila kita mempunyai iman dan firman Tuhan. Iman dan firman Tuhan itulah yang menjadi motivator, pendorong, dan dasar bagi kita untuk hidup menjadi berkat dan memberkati orang lain.
Pengajaran KETIGA.
Rahasia Firman Tuhan.
Firman Tuhan menyatakan : “Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan" (ay. 34-35).
Apabila kita membaca firman Tuhan di atas, maka selintas kita akan menyimpulkan bahwa firman Tuhan adalah sesuatu hal yang misteri dan rahasia bagi manusia. Secara harafiah memang tidak salah. Tetapi apabila kita kaitkan dengan ayat-ayat sebelumnya, maka hal tersebut tidak berlaku kepada setiap orang yang mau mengutamakan firman Tuhan, dan menundukkan diri untuk menjalankan firman Tuhan di dalam kehidupannya. Ketika dengan iman kita mempercayai firman Tuhan sebagai perkataan dan sabda Tuhan, kemudian kita merendahkan hati untuk tunduk dan taat kepada firman Tuhan, maka firman Tuhan tersebut tidak lagi menjadi misteri dan rahasia bagi kehidupan kita. Secara luar biasa, pastilah Allah akan menumbuhkembangkan pengetahuan rohani kita. Dan secara luar biasa pula, Allah akan membuktikan setiap firmanNYA, sehingga kita melihat bukti iman dan bukti firman Tuhan di dalam kehidupan kita.
Apabila kita masih sulit memahami firman Tuhan dan belum melihat perkara-perkara ajaib di dalamnya, mintalah hikmat, dan tundukkanlah hidup kita kepadaNYA, maka DIA, Allah yang luar biasa akan bekerja secara ajaib untuk menunjukkan kebesaranNYA dalam hidup kita.
Jadilah pribadi yang dekat dan memiliki keintiman rohani dengan Allah, sehingga firmanNYA akan terbuka secara jelas bagi kehidupan kita.
------
RENUNGAN PRIBADI :
------
Sampai kini pun banyak orang yang menganggap remeh Kerajaan Allah yang dinyatakan melalui karya Yesus. Bagi mereka, Yesus seolah tokoh dongeng yang ceritanya enak didengar, tetapi bukan untuk diimani. Percayalah, suatu saat Kerajaan Allah akan menyatakan kemuliaan-Nya. Sebab itu kita perlu mendoakan dan bersaksi agar kuasa Kerajaan Allah berkarya bagi banyak orang.
------
ENO/www.renunganharian.net
------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
-------
Kata mutiara hari ini:
DI TANGAN TUHAN, SESUATU YANG BIASA DAPAT MENGHASILKAN SESUATU YANG LUAR BIASA
Comments
Post a Comment