QUO VADIS?

Sabtu, 31 Agustus 2019
-------
Bacaan Firman Tuhan : 1 Petrus 5:1-11
Nats Alkitab : Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia memelihara kamu. (1 Petrus 5:7)
-------
RENUNGAN :
-------
Quo vadis adalah kalimat bahasa Latin yang berarti: "Ke mana engkau pergi?" Menurut tradisi gereja, ucapan ini dikatakan oleh Petrus kepada Yesus Kristus ketika ia melarikan diri dan bertemu dengan Tuhan. Ia meninggalkan misi di Roma karena berisiko dirinya mengalami penyaliban. Tuhan Yesus menjawab, "Aku hendak kembali ke Roma untuk disalibkan kembali" (Eo Romam iterum crucifigi). Petrus pun menyadari panggilannya dan ia segera berbalik kembali ke Roma. Di sana ia kemudian disalibkan dan menjadi martir.

Dari pengalaman tersebut, Petrus membagikannya kepada orang-orang Kristen yang tersebar dan sedang mengalami tekanan dan penganiayaan karena kepercayaan mereka kepada Kristus. Petrus menyadari kelemahannya dan sekaligus semakin mengakui pemeliharaan Allah di tengah kesulitan yang ia hadapi. Semua ketakutan, kekhawatiran, dan keprihatinan harus diserahkan sepenuhnya kepada Allah. Ia mendorong mereka untuk rela dan tahan menderita, sambil menyadari bahwa penderitaan mereka merupakan ujian apakah mereka percaya kepada Kristus. Mereka juga harus yakin bahwa mereka akan dibalas oleh Tuhan pada saat Yesus Kristus datang kembali.

Bagaimanakah dengan hidup kita? Apabila kita mengalami berbagai macam penderitaan dan ujian kehidupan, apakah kita juga meyakini kasih karunia Allah dalam hidup kita?

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop : “Gembalakanlah kawanan domba Allah”.
Suatu bagian firman Tuhan yang menyatakan tentang perintah Allah agar setiap orang percaya dapat menjadi gembala bagi kawanan domba Allah di dunia ini.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

Pengajaran PERTAMA.
Orang percaya adalah penatua dan saksi Kristus.

Firman Tuhan hari ini menyatakan bahwa :”Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak”(ay. 1).
Firman Tuhan di atas menyatakan kepada kita tentang kedudukan dan peran orang-orang percaya di hadapan Allah. Kata “penatua” sesungguhnya tidak hanya menyatakan tentang kedudukan seseorang dalam kegiatan kegerejaan, tetapi hal itu juga merujuk kepada karakter atau sikap seorang percaya yang dewasa secara rohani di dalam Tuhan, sehingga dirinya dapat bersikap dan bertingkah laku sebagai seorang penatua. Penatua bagi jemaat gereja lainnya, penatua bagi keluarganya, penatua bagi sesamanya, dan penatua bagi setiap orang di dunia ini. Oleh karenanya, maka setiap orang percaya, yang nota bene adalah “penatua” harus mampu “menggembalakan” domba Allah.
Firman Tuhan menyatakan bahwa : Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu” (ay. 2-3).
Kata “teladan” menjadi kunci karakter orang percaya. Orang percaya sudah seharusnya mempunyai karakter baik, mempunyai ketulusan hati, mempunyai jiwa pengorbanan, bahkan mempunyai pengabdian diri sebagai hamba-hamba Kristus melalui kehidupannya. Itulah yang menjadi dasar keteladanan Kristus dalam setiap diri orang percaya.
Dan percayalah bahwa keteladanan setiap orang percaya menjadi “point reward” Allah dalam kehidupan orang percaya. Firman Tuhan katakan secara jelas bahwa : “Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu”  (ay. 4).
Jadilah orang-orang yang dewasa rohani di dalam Kristus melalui keteladanan kehidupan kita, sehingga kita layak disebut sebagai “penatua” di dalam Kristus. Dan melalui keteladanan, implementasi hidup yang benar di hadapan Allah maka kehidupan kita merupakan kesaksian baik bagi setiap orang mengenai kasih Kristus, pertolongan, dan kepedulianNYA di dalam hidup kita.

Pengajaran KEDUA.
Menang di dalam Kristus.

Firman Tuhan hari ini memberitahukan kepada kita tentang karakter-karakter yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya agar mampu menjadi teladan dan pemenang di dalam Kristus. Setiap orang percaya sudah seharusnya menjadi rendah hati, dan tidak congkak di hadapan Allah (ay. 5). Setiap orang percaya juga harus tunduk, merendahkan diri dan mempercayakan hidupnya di hadapan Allah sekalipun harus mengalami berbagai macam penderitaan, perlakuan tidak menyenangkan bahkan himpitan dunia ini, sebab Allah memelihara kehidupan kita, sebagaimana firman Tuhan yang menyatakan : “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (ay. 6-7).
Dan setiap orang percaya juga harus menjadi pemenang ketika menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan di dunia ini. Menjadi pemenang karena kesadaran kita tentang lawan yang harus di hadapi, yaitu iblis yang berkeliling seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (ay. 8). Iblis menghendaki agar setiap orang percaya dapat kalah, menjadi jatuh, dan tidak berdaya dalam penderitaan, dan kekuatirannya. Tetapi firman Tuhan menyatakan secara tegas agar kita melawan. “Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (ay. 9).
Jadilah pemenang di dalam Tuhan karena iman kepercayaan kita kepada Allah, dan sikap tidak kompromi yang kita tunjukkan kepada dunia ini.

Pengajaran KETIGA.
Penyempurnaan dari Tuhan.

Setiap orang percaya pastilah mempunyai kelemahan, ketidakmampuan, keluhan, dan berbagai macam hal yang dapat melemahkan ketika mengalami penderitaan, dan beban dunia ini. Tetapi firman Tuhan mengingatkan kita agar terus memandang kepada Allah yang hidup, dan jangan memandang kepada permasalahan atau pun beban penderitaan kita.
Firman Tuhan secara tegas menyatakan bahwa : Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin” (ay. 10-11).
Firman Tuhan di atas meyakinkan kita mengenai arti sebuah panggilan bahwa Allah memanggil kita bukan untuk menjadi pecundang atau orang yang kalah, tetapi untuk menerima kasih karunia dan kemuliaan Allah dalam kemenanganNYA. Dan ketika kita kita mengalami berbagai macam permasalahan, beban dan penderitaan kehidupan kita, maka kita harus memandang kepada arti panggilan dan peran Allah dalam panggilan kita untuk melengkapi, meneguhkan, menguatkan, mengokohkan kehidupan kita sehingga kita akan menerima kasih karunia, kemuliaan, dan kemenangan setelah kita melewati dan memenangkan pertempuran kehidupan kita.
Ingatlah bahwa DIA-lah yang empunya kuasa. Kuasa untuk menolong kita, kuasa untuk mengalahkan musuh, dan kuasa untuk menjamin seluruh kehidupan kita, baik secara jasmani dan rohani.
Dan ingatlah bahwa kuasa Allah berada dalam kehidupan orang-orang yang telah menerima DIA sebagai Tuhan dan juru selamatnya (Yohanes 1:12).
-------
RENUNGAN :
-------
Menyerahkan segala kekhawatiran kepada Kristus adalah tindakan yang mempunyai arti: bahwa kita mengakui kelemahan dan kekurangan kita. Bukan berarti kita menyerah begitu saja dan meninggalkan tanggung jawab kita. Sebaliknya, kita memberikan diri kita dalam pemeliharaan-Nya yang akan menguatkan kita.
-------
RES/www.renunganharian.net
-------
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya: “Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
-------
Kata mutiara hari ini :
PERCAYA PADA PENYERTAAN TUHAN AKAN MENGHILANGKAN SEGALA KEKHAWATIRAN DALAM HIDUP

Comments

Popular posts from this blog

MEMELIHARA ALAM

CARA TUHAN MENYELAMATKAN

ADA MASA DEPAN