Deklarasikan Kebaikan Hatimu!

Minggu, 7 Juli 2019
--------
Bacaan   : Filipi 4:2-9
Setahun : Mazmur 72-77
Nas       : Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Filipi 4:5)
--------
RENUNGAN:
--------
Liam Hannon, bocah 10 tahun asal Amerika Serikat, sangat baik hatinya. Setiap minggu ia memberikan makan siang gratis kepada para tunawisma. Tidak sendirian, sang ayah, Scott Hannon, dengan menarik gerobak kecil berisi makanan dan minuman, setia menemani Liam melakukan proyek keluarga yang dinamakan "Liam's Lunches of Love" ini. Makan siang untuk tunawisma ini kadang berupa roti diolesi selai kacang dan jeli. Mereka berencana akan merekrut banyak sukarelawan untuk membantu dan mengembangkan proyek ini.
Dalam nasihatnya kepada jemaat di Filipi, Paulus berpesan agar mereka tetap sehati sepikir (ay. 2), saling menolong (ay. 3), bersukacita (ay. 4), dan mendeklarasikan kebaikan hati (ay. 5). Mendeklarasikan kebaikan hati pastilah akan mengurbankan banyak hal: tenaga, waktu, uang, dan perasaan untuk orang lain. Tidak mudah untuk berbuat baik! Seakan-akan memang tampak rugi, tapi Paulus menjelaskan lagi bahwa kita tak perlu khawatir (ay. 6). Ia menasihati mereka agar mau berdoa sambil terus mengucap syukur menyatakan keinginannya pada Allah. Kebaikan haruslah disertai sukacita, hati dan pikiran penuh damai sejahtera-Nya (ay. 7), dan pikiran positif (ay. 8-9).

Bagaimanakah dengan hidup kita? Apakah hal-hal yang kita tampakkan, saksikan, dan nyatakan kepada dunia ini adalah kebaikan-kebaikan dan kasih Allah yang telah kita terima di dalam hidup kita?

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada judul perikop : “Nasihat-nasihat terakhir”. Pengajaran firman Tuhan yang mendorong kita agar terus menerus memperhatikan dan menempatkan hal-hal yang baik di dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat mendeklerasikan kebaikan dan kasih Tuhan di dalam kehidupan kita kepada dunia ini.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

Pengajaran PERTAMA.
Orang percaya adalah pejuang dalam pekabaran Injil.

Seringkali kita tidak memahami untuk apa kehidupan kita di dunia ini. Dan sangat tidak aneh ketika banyak orang yang menggunakan hidupnya hanya untuk perkara-perkara remeh yang tidak berguna di dunia ini. Firman Tuhan hari ini menegaskan bagi kita bahwa sesungguhnya orang-orang percaya dan umat Tuhan adalah “pejuang dalam pekabaran Injil” sebagaimana firman Tuhan menyatakan bahwa : “Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan” (ay. 3).

Seorang “pejuang dalam pekabaran Injil” adalah seseorang memberikan dirinya, menghambakan dirinya untuk menjadi pewarta berita baik, kabar kesukaan, kabar keselamatan dan kasih Allah di dalam Kristus Yesus kepada semua orang di dunia ini. Dan bagi orang-orang percaya, maka kedudukan ini menjadikan hidupnya “berubah total”. Apapun yang dilakukannya, dimanapun dia berada, dengan siapapun dia bersama, maka yang menjadi fokus hidupnya, dan yang dilakukannya hanya ditujukan untuk mewartakan Allah di dalam hidupnya.
Dalam “perjuangannya” memang akan mendapati banyak halangan, rintangan, bahkan juga tekanan, tetapi “pejuang pekabaran Injil” akan menerimanya dan terus bertahan, karena dia mengetahui bahwa yang dipertaruhkan bukanlah hidupnya sendiri, tetapi yang dipertaruhkan adalah nama Tuhan yang ada di dalam hidupnya.
Selain itu, “pejuang pekabaran Injil” juga tahu bahwa dia tidak boleh berhenti dan menyerah dalam hal apapun agar namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
Seorang “pejuang pekabaran Injil” tidak akan pernah berhenti menjadi pewarta Injil dimanapun dia berada karena Allah telah mendeklerasikan kehadirannya kepada dunia ini, agar dia mampu mendeklerasikan kasih Allah bagi setiap orang yang membutuhkan keselamatan kekal.
Jadilah “pejuang pekabaran Injil” yang setia dan terus bertahan dalam pewartaan kasih Allah.


Pengajaran KEDUA.
Tetap teguh dalam pemberitaan Injil.

Seringkali himpitan, kesulitan, tekanan, dan permasalahan yang muncul karena kedudukan kita sebagai “pejuang pengabaran Injil” menjadikan kita kehilangan sukacita, menghentikan perbuatan baik, dan kita mulai khawatir dengan hidup kita.
Tetapi firman Tuhan menegaskan bahwa : “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (ay. 4-7).

Firman Tuhan di atas menegaskan bahwa himpitan, kesulitan, tekanan, dan permasalahan yang muncul karena kedudukan kita sebagai “pejuang pengabaran Injil” tidak boleh menghilangkan sukacita, kebaikan hati, dan menimbulkan kekhawatiran dalam hidup kita. Mengapa?
Ingatlah bahwa ada “damai sejahtera Allah” yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita di dalam Yesus Kristus. Ingatan dan pandangan iman yang seperti inilah yang harus tertanam di dalam hidup kita. Kita tidak lagi berpijak kepada kondisi sesaat di dunia yang menghambat kehidupan iman kita, tetapi kita harus meyakini bahwa Allah dapat melakukan karyaNYA secara ajaib melampaui apa yang kita pikirkan, apa yang kita perhitungkan, bahkan apa yang sedang kita doakan dengan karya mujijat yang dilakukanNYA di dalam kehidupan kita. Karya dan perbuatan Allah untuk menolong dan memberikan jalan keluar bagi kita tidak terbatasi oleh hal-hal apapun, baik, ruang, waktu, manusia bahkan hukum duniawi yang mengikat. Perbuatan Allah melampuai kesemuanya itu. Oleh karenanya, janganlah kehilangan sukacita. Teruslah bersukacita dan mengucap syukur kepada Allah, teruslah melakukan perbuatan baik mendeklerasikan kasih dan karya keselamatan yang Allah lakukan di dalam Kristus Yesus, dan janganlah khawatir akan hidup ini karena Allah terus memelihara kehidupan kita.
Biarlah Allah yang tidak terbatas dan Maha Kuasa itu akan memelihara hidup kita, hati kita dengan damai sejahtera Allah.

Pengajaran KETIGA.
Peliharalah segala kebaikan.

Seorang “pejuang pengabaran Injil” harus selalu mampu mendeklerasikan segala kebaikan Allah di dalam hidupnya. Hal itu dapat terjadi apabila dia hanya mengakumulasikan, menangkap, dan melakukan segala kebaikan-kebaikan di dalam hidupnya. Segala sesuatu yang buruk, tidak berkenan di hadapan Allah, yang melawan perintah Allah sudah seharusnya dibuang, ditinggalkan, dan dimatikan di dalam Kristus Yesus.
Oleh karena itu, firman Tuhan menegaskan bahwa : “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu” (ay. 8-9).

Firman Tuhan di atas menegaskan bagi kita bahwa sudah saat kita hanya mau menangkap dan mengumpulkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji dalam pikiran kita. Kondisi dunia, perlakuan dunia ini, dan tanggapan buruk terhadap iman kita, janganlah mengubah kebaikan Allah yang telah dinyatakanNYA di dalam hidup kita. Karena iman yang benar di dalam Kristus adalah “iman yang dideklarasikan” dengan pemikiran, perbuatan, dan teladan yang baik di dalam hidup kita. Tingkah laku, perbuatan, dan karakter baik yang menggambarkan kebaikan dan kasih Allah di dalam hidup kita, itulah yang Tuhan mau lakukan di dalam hidup kita. Karena hanya dengan cara itulah, maka karya keselamatan dan pewartaan tentang kasih Kristus dapat dilakukan melalui kehidupan kita.
Dan apabila kita telah dicap sebagai “hamba Allah”, pewarta Injil, jangan pernah khawatir dengan kehidupan kita, karena firman Tuhan menyatakan : “Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu”.

Penyertaan Allah akan selalu terjadi dan bekerja dalam hal apapun di dalam hidup kita, ketika kita menjalankan perintah dan bagian kita untuk pekerjaan Tuhan.
--------
RENUNGAN PRIBADI:
--------
Setiap orang percaya yang terus mengalami kebaikan Tuhan pastilah tidak akan tahan jika tidak berbagi kepada sesama. Kebaikan apa yang akan kita berikan untuk orang lain? Saat menunjukkan kebaikan hati hendaknya kita tetap sukacita, penuh damai sejahtera dan pikiran positif sehingga kebaikan itu tidak sekadar pencitraan.
--------
YDS/www.renunganharian.net
--------
SELAMAT HARI MINGGU.
SELAMAT BERIBADAH.
SELAMAT BERBAKTI UNTUK MEMUJI DAN MEMULIAKAN NAMA TUHAN.
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya: “Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
-------
Kata mutiara hari ini :
KEBAIKAN TULUS ITU LAHIR DARI HATI YANG MEMILIKI MOTIVASI YANG MURNI.

Comments

Popular posts from this blog

BUAH KESETIAAN

PELAKU KEBENARAN

ADA MASA DEPAN