PELAKU KEBENARAN
Jum'at, 29 November 2019
--------
Bacaan Firman Tuhan : Markus 6:14-29
Nats Alkitab : Sebab Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, istri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai istri. (Markus 6:17)
--------
RENUNGAN :
--------
Masih membekas dengan jelas dalam ingatan kita kisah tentang beberapa guru yang harus mengalami nasib tragis sepuluh tahun silam. Mereka harus rela menerima ejekan, dituduh sok suci, dipaksa untuk mengundurkan diri atau diberhentikan dari profesinya, bahkan menerima serangkaian ancaman fisik. Apa salah mereka? Rupanya dengan berani mereka telah membongkar kecurangan saat ujian nasional.
Melakukan sebuah kebenaran ternyata juga bisa memberi risiko buruk bagi pelakunya. Nasib yang dialami Yohanes Pembaptis juga sangat tragis. Demi sebuah prinsip, ia harus rela menderita dalam penjara. Demi sebuah nilai kebenaran yang dijunjungnya, akhirnya ia harus mati di tangan penguasa yang lalim. Semua peristiwa tragis itu berawal karena keberaniannya dan terang-terangan menegur Herodes yang mengambil Herodias, istri saudaranya itu. Yohanes pun tahu apa risiko yang akan diterimanya karena berani menegur kesalahan penguasa. Bagi Yohanes, ia lebih rela dirinya menderita daripada menyaksikan orang lain menderita karena dosa.
Bagaimanakah dengan hidup kita? Apakah kita juga mempunyai tekad dan keberanian untuk melakukan kebenaran di dalam dunia ini?
Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk pada judul perikop : “Yohanes Pembaptis dibunuh”.
Suatu teladan kebenaran yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis untuk menegur raja Herodes ketika melakukan perselingkuhannya dengan Herodias. Akibatnya Yohanes Pembaptis dipenjara, dan karena bisikan Herodias, maka pada akhirnya Yohanes Pembaptis dihukum pancung di depan banyak orang.
Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:
Pengajaran PERTAMA.
Kebenaran tidak akan pernah berakhir.
Kebenaran adalah suatu karakter hakiki berasal dari Tuhan yang ditanamkan dalam kehidupan manusia. Sekalipun mengalami banyak tantangan, rintangan, ketidakberdayaan, dan mungkin dimusnahkan, tetapi kebenaran tetap akan muncul.
Firman Tuhan menyatakan bahwa : “Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi" (ay. 14-16).
Firman Tuhan di atas meriwayatkan tentang kisah Yesus Kristus ketika memulai melakukan pelayanan, maka bangsa Israel mengira DIA adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit dari antara orang mati, dan kuasaNYA bekerja di dalam DIA. Sekalipun Yohanes Pembaptis sudah dipenggal dan dimusnahkan oleh Herodes, tetapi kisah kebenaran, mujijat dan pengajaran yang dilakukannya tidak pernah hilang dari cerita masyarakat Israel.
Pengajaran firman Tuhan di atas mengajarkan kepada kita bahwa kebenaran, kuasa, dan pengajaran tentang Kerajaan Sorga adalah ketiga hal yang tidak akan pernah hilang, dan dapat dimusnahkan oleh perbuatan manusia. Sekalipun kekuasaan, kewenangan, dan pedang dapat memusnahkan orang-orang yang mengajarkan dan melakukan kebenaran tetapi pengajaran dan kisah kebenaran tidak akan musnah oleh perbuatan manusia. Kebenaran adalah sesuatu karakter Allah yang bersifat kekal dan tidak pernah hilang.
Bagaimanakah dengan hidup kita?
Kita adalah orang-orang pilihan Allah, umat Allah, dan pengikut Allah yang bahkan menyebut dirinya sebagai anak-anak Allah. Apakah kita memiliki kebenaran dan melakukannya di dalam hidup kita?
Apabila kita merupakan pilihan Allah, umat Allah, pengikut Allah, dan anak-anak Allah, maka sesungguhnya kita harus memiliki salah satu karakter Allah yang paling hakiki, yaitu kebenaran. Tanpa mempunyai kebenaran, maka kita tidak akan mampu melaksanakan visi dan misi Allah, mewartakan kebenaran Injil, serta menjadi berkat di dunia ini. Hanya dengan kebenaranlah, maka kita akan mampu melakukan kehendak Allah, menjaga hakikat diri kita sebagai anak-anak Allah, dan membawa orang lain ke dalam kebenaran, seperti yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.
Jangan pernah takut untuk melakukan kebenaran, karena pada dasarnya kebenaran menjadi kebutuhan setiap orang dan akan dilihat oleh setiap orang.
Pengajaran KEDUA.
Melakukan kebenaran adalah pilihan kehidupan.
Dunia tidak menyukai tentang kebenaran. Dan apabila menjumpai tentang kebenaran, maka sangatlah mungkin kebenaran itu akan dimusnahkan, seperti halnya Herodes.
Firman Tuhan menyatakan bahwa : “Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia” (ay. 17-20).
Firman Tuhan di atas mengajarkan kepada kita bahwa banyak orang di dunia ini merasa ‘senang mendengarkan’ tentang kebenaran yang diajarkan oleh hamba-hamba Tuhan. Tetapi mereka merasa ‘diombang-ambingkan’ oleh angin dunia ini sehingga kebanyakan orang memilih aman dan akhirnya melawan kebenaran itu sendiri.
Firman Tuhan di atas mengajarkan kepada kita bahwa melakukan kebenaran adalah pilihan kehidupan. Setiap orang telah ditaruh kebenaran itu di dalam hidupnya. Demikian pula setiap orang akan mendengar tentang kebenaran itu setiap waktu. Dan bahkan dalam kehidupan maka setiap orang mempunyai hati nurani untuk melakukan kebenaran. Tetapi pilihan hidup kita menjadi suatu hal yang penting. Apabila kita masih ‘terombang-ambing’ oleh berbagai macam keinginan dunia ini, atau kita mendengarkan suara orang dunia yang menentang kebenaran, atau kita memilih aman, atau bahkan kita merasa tidak nyaman dengan kebenaran, maka kita cenderung untuk meninggalkan kebenaran, dan memilih untuk hidup lepas, dan mengikut dunia ini untuk memuaskan segala keinginan kita.
Kebenaran hanya ada di dalam Kristus Yesus. Apabila kita tidak mengutamakan dan mau tunduk di dalam Kristus, maka kita pasti tidak akan memiliki kebenaran. Dan apabila kita tidak memiliki kebenaran, maka kita pun tidak akan pernah untuk berani melakukan kebenaran di dalam hidup kita. Hanya ketika kita mempersembahkan hidup kita bagi Tuhan Yesus Kristus, maka kita akan mampu melakukan kebenaran, dan menegakkannya di dalam hidup kita.
Pengajaran KETIGA.
Perikatan dengan dunia akan mengalahkan kebenaran.
Menarik kisah Herodias, istri selingkuhan Herodes untuk membalaskan sakit hatinya kepada Yohanes Pembaptis yang telah menegur perbuatannya. Dia menggunakan moment penting ulang tahun raja untuk meminta ‘kepala Yohanes Pembaptis’ melalui anak perempuannya yang menari di hadapan raja, ketika raja menawarkan apapun kepadanya.
Firman Tuhan menyatakan bahwa : “lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya” (ay. 23-28).
Firman Tuhan di atas mengingatkan satu hal dalam kehidupan orang-orang percaya, bahwa ‘perikatan dengan dunia’ seperti yang dilakukan oleh Herodes kepada anaknya di depan banyak orang akan mengorbankan kebenaran yang seharusnya dilakukannya sebagai seorang pemimpin dan teladan. Sekalipun hatinya sesungguhnya sedih, tetapi dia terikat dan terpaksa melakukannya karena dia tidak mempunyai kuasa lagi terhadap dirinya untuk melakukan kebenaran.
Bagaimanakah dengan hidup kita? Apakah kita masih terikat dengan keinginan-keinginan dunia ini sehingga seringkali kebenaran TIDAK LAGI menjadi prioritas dalam hidup kita? Dan janganlah kiranya kita harus menangis dan bersedih hati karena tidak dapat melakukan kebenaran di hadapan Allah, atau kita menjerumuskan orang benar dalam penderitaan karena kesalahan yang kita lakukan.
Ingatlah firman Tuhan yang menyatakan : “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah” (Yakobus 4:4)
--------
RENUNGAN PRIBADI :
--------
Menegakkan nilai-nilai kejujuran dan kebenaran akan selalu menuntut keberanian dan pengorbanan. Bisa jadi kita akan dibenci, disingkirkan, diintimidasi, bahkan dianiaya karena kita menyatakan sebuah kebenaran kepada seseorang. Apakah kita sedang mengalaminya? Jika ya, mari mengingat apa yang pernah Yesus katakan kepada kita: “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat” (Mat. 5:11).
--------
SYS/www.renunganharian.net
--------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
-------
Kata mutiara hari ini:
SEORANG HAMBA KEBENARAN ADALAH SEORANG YANG SIAP UNTUK MENDERITA EBAGAI AKIBAT DARI KEBENARAN YANG DIHIDUPINYA
Comments
Post a Comment