MENGENAL SANG PENCIPTA

Kamis, 24 Januari 2019
--------
Bacaan Firman Tuhan : Ayub 7:1-21; 42:1-6
Nats Alkitab :  Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42:5)
--------
Ilustrasi dan renungan :
--------
Hidup itu penuh misteri. Ada masanya kita gembira mengalami berbagai hal yang baik bertubi-tubi tanpa henti. Ada kalanya kita tenggelam dalam keluh kesah karena merasa hal-hal buruk datang membawa derita. Dalam nas hari ini, yang disebut terakhir dialami oleh Ayub sehingga judul pasal 7 dalam kitab Ayub adalah “Hidup itu Berat”.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah :

Pengajaran PERTAMA.
Hidup itu berat

Jika kita membaca Ayub pasal 7, kata-kata yang dipakai Ayub begitu memilukan namun juga menggelitik hati. Saking beratnya tekanan kehidupan, Ayub merasa diawasi terus oleh penjaga (ay. 12, 20). Dan ketika Ayub ingin beristirahat sejenak untuk tidur, tiba-tiba ia dikagetkan oleh mimpi (ay. 13-14). Ayub pun putus asa (ay. 16). Ayub sampai-sampai merasa tidak sempat menelan ludahnya sendiri oleh karena berbagai persoalan yang datang dan berpikir kematian adalah jalan keluarnya (ay. 19-21).
Tetapi yang menarik, bagian firman Tuhan hari ini tidak mengajak dan mengajarkan kita untuk mengeluh, protes atau mengumpat kepada Tuhan. Hal yang perlu dilakukan menurut firman Tuhan adalah melakukan evaluasi hidup, dan mencari tahu tentang kebenaran di hadapan Tuhan. Firman Tuhan menyatakan bahwa dalam beratnya hidup, justru kita disadarkan bahwa Allah-lah penjaga manusia (ay. 20). Kita tidak dapat meminta pertolongan, atau menjadikan manusia sebagai teman curhat sejati. Tetapi hanya Tuhan yang dapat kita jadikan teman diskusi yang benar. Kita dapat mempertanyakan tentang hidup. Kita dapat mempertanyakan tentang dosa dan kebenaran. Kita dapat mempertanyakan tentang kelemahan kita. Tetapi yang terpenting, kita tidak akan pernah kehilangan jalan bersama DIA, ketika yakin bahwa Tuhan selalu dekat, dan mencari setiap orang yang merindukan kehadiranNYA (ay. 21).
Jangan takut dengan beratnya hidup, karena itulah saat terbaik bagi kita untuk bertemu muka dan mengenalNYA secara sungguh. DIA-lah penjaga kita, dan pribadi sejati yang selalu rindu mencari, besama, dan berkarya dalam hidup kita. Terus carilah Tuhan, sekalipun kita berada dalam kesesakan.

Pengajaran KEDUA.
Mengenal Tuhan dalam penderitaan.

Penderitaan Ayub, tidak hanya penderitaan secara rohani, tetapi Ayub juga mengalami penderitaan secara jasmaniah. Dia menderita sakit tidak biasa sekujur tubuhnya, dia pun mengalami goncangan iman karena kehilangan semua yang dimilikinya, dan bahkan dia pun menjadi bahan celaan oleh istri dan sahabat-sahabatnya.
Tetapi dalam penderitaannya, ketika dia terus mencari Allah, maka Ayub menemukan sesuatu yang istimewa dalam hidupnya. Firman Tuhan menyatakan bahwa : “Maka jawab Ayub kepada TUHAN: "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui” (ay. 1-3).
Luar biasa pengajaran Tuhan kepada Ayub dalam penderitaannya. Justru dalam penderitaannya, Ayub menemukan kemahakuasaan dan keluarbiasaan Tuhan. Ayub memahami dan mengerti bahwa Allah sangguh melakukan segala sesuatu. Dalam penderitaannya, Ayub juga menyadari bahwa keputusan, pengetahuan dan pendapat manusia pada dasarnya percuma saja, ketika dilakukan tanpa Tuhan. Bahkan Ayub juga mengakui bahwa rancangan Tuhan sebagai perkara yang paling ajaib dalam hidupnya.
Ketiga hal tersebut yang merupakan pondasi penting yang ditambahkan Tuhan dalam kualitas hidup Ayub oleh Tuhan. Dan ketiga hal tersebut yang mengubah hidup Ayub dari penderitaan menjadi diberkati secara luar biasa.
Hari ini kita disadarkan bahwa kita harus menemukan Tuhan dalam setiap pergumulan dan penderitaan kita. Sama seperti Ayub, maka kita pun harus dapat menemukan kemahakuasaan dan keluarbiasaan Tuhan. Kita harus dapat menemukan rancangan Tuhan yang ajaib dalam hidup kita. Dan kita pun disadarkan bahwa pendapat dan pengetahuan manusia sangat terbatas, dan tidak dapat dipakai untuk menjadi solusi dalam hidup kita.
Andalkan dan carilah  keajaiban Tuhan dalam hidup kita. Dan jangan mengeluh ketika mengalami penderitaan.

Pengajaran KETIGA
Bertemu muka dengan Tuhan.

Banyak orang mengaku beragama, ber Tuhan, dan mempercayai Tuhan hanyalah dari jauh. Dari kata orang, dari pengetahuan teologi, dari para ahli, atau dari hiruk pikuknya dunia ini yang tidak mau disebut atheis. Tetapi firman Tuhan hari ini menegur kita luar biasa, dengan menanyakan bahwa pengenalan kita kepada Tuhan apakah ditandai dengan pengalaman rohani bertemu muka dengan Tuhan, seperti Ayub yang menyatakan : “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau” (ay. 5).
Kata “mataku sendiri memandang Engkau”, bukan harus diartikan secara harafiah kita memandang dengan mata jasmaniah kehadiran Tuhan. Tetapi pengalaman rohani Ayub yang meyakini dan menyadari penyertaan Tuhan dalam hidupnya, kepekaan untuk mendengar suara Tuhan bahkan mendiskusikan, mempunyai kepekaan untuk mengetahui kebenaran kehendak Tuhan, dan mampu memahami sedemikian luar biasanya rancangan, penyertaan dan karya Tuhan dalam hidupnya, itulah yang dimaksud dengan “mataku sendiri memandang Engkau”.
Setiap orang percaya sudah seharusnya tidak lagi memandang Tuhan dari sekedar formalitas, liturgis keagamaan, pengetahuan teologi, atau bahkan kesaksian yang banyak didengar dari orang lain semata-mata. Setiap orang percaya harus mempunyai pengalami rohani untuk secara pribadi memandang Tuhan, berpengalaman hidup bersama Tuhan, dan mampu mengenal suara, kehendak, rancanganNYA di dalam hidup kita.
Sebab Tuhan adalah pribadi yang sangat dekat dengan kita. Tetapi seringkali kita terjauhkan karena penderitaan, kekecewaan, kerisauan, kekhawatiran, dan berbagai macam beban dan dosa yang ada dalam hidup kita. Tetapi firman Tuhan hari ini justru mengajarkan secara terbalik bahwa semua penderitaan, kekecewaan, kerisauan, kekhawatiran, dan berbagai macam beban atau bahkan dosa yang ada dalam hidup kita menjadi sarana bagi kita untuk mengenalNYA secara benar dan sungguh.
--------
Renungan Pribadi :
--------
Bagaimanakah dengan hidup kita?
Penderitaan atau kesulitan hidup apakah yang pada saat ini sedang kita alami?
Dalam penderitaan, sudah seharusnya kita justru mengenal Tuhan, menemukan kejaiban rencanaNYA, mengenal kehadiranNYA, dan mengetahui keluarbiasaan pertolonganNYA.
Jika kita membaca terus kitab Ayub, pada akhirnya ia dipulihkan setelah ia menyesal dan berkata benar tentang Sang Pencipta. Mungkin dalam kehidupan kita ada masa dimana kita merasakan penderitaan seperti Ayub. Ketidakadilan, kehilangan, sakit penyakit dan persoalan bertubi-tubi menimpa kita, sehingga untuk menelan ludah pun kita merasa tak sempat. Pandanglah Tuhan dan ucapkan kebenaran Firman-Nya. Sesungguhnya Tuhan mengerti persoalan kita. Dia peduli akan kesulitan kita. Dia juga yang akan memberikan jalan keluar bagi kita. Bersyukurlah dalam segala keadaan karena segala hal yang kita alami adalah untuk membuat kita lebih mengenal Sang Pencipta.
--------
HC/www.renunganharian.net
--------
Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya: Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". 
Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
------------
Kata mutiara hari ini :

SELURUH KEHIDUPAN KITA DIRANCANG OLEH SANG PENCIPTA AGAR KITA SEMAKIN MENGENAL, MENGASIHI DAN PERCAYA PADA-NYA

Comments

Popular posts from this blog

MEMELIHARA ALAM

CARA TUHAN MENYELAMATKAN

KEBENARAN YANG MENYELAMATKAN