JANGAN GANGGU KAMI
Selasa, 15 Januari 2019
-------
Bacaan Firman Tuhan : Keluaran 14:1-14
Nats Alkitab : “Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.” (Keluaran 14:12)
-------
Ilustrasi dan renungan :
-------
Umat Israel marah kepada Musa di tengah perjalanan keluar dari Mesir. Mereka mengeluh sebab bukannya kondisi yang lebih baik, melainkan penderitaanlah yang mereka alami. Sekalipun mereka tahu bahwa Musa membawa mereka keluar dari Mesir atas perintah Allah dan bertujuan untuk memberikan kebebasan, mereka merasa lebih baik hidup dalam penindasan di Mesir.
Israel telah melihat tulah-tulah dahsyat yang Allah perbuat bagi Mesir. Israel juga sudah melihat kuasa Allah dalam menyertai mereka hingga tidak turut kena tulah. Namun rupanya semua itu belum cukup untuk melatih iman mereka supaya terus bersandar dan percaya hanya kepada Allah saja. Melalui kekerasan hati Firaun Allah mendidik dan menunjukkan kepada Israel tentang kuasa yang Allah miliki untuk menolong mereka.
Bagaimanakah dengan hidup kita? Apakah kita sungguh merupakan umat yang selalu menghendaki dan menginginkan kehadiran Allah sebagai Tuhan dan pengatur hidup kita?
Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop : “Firaun bertindak untuk penghabisan kali”.
Tulah terakhir yang dinyatakan Allah kepada Firaun dan bangsa Mesir untuk menunjukkan pembelaan Tuhan kepada bangsa Israel, umat Allah, agar dapat keluar dari penjajahan bangsa Mesir.
Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut :
Pengajaran PERTAMA.
Tuhan menyatakan kemuliaanNYA di dalam hidup kita.
Kehidupan manusia yang berada dalam kuasa dan rancangan Tuhan, seringkali digambarkan sebagai bayang-bayang yang membatasi kebebasan gerak manusia dalam hidupnya. Seringkali kita bertanya, mengapa Tuhan hadir dalam hidup kita untuk mengatur dengan firmanNYA, untuk menyatakan rancangan dan kehendakNYA, dan untuk mengatur jalan kehidupan kita?
Tidak sedikit dari kita beranggapan bahwa firman Tuhan dan rancangan Tuhan menjadi pembatas setiap aktifitas dan keinginan hidup kita.
Namun firman Tuhan hari ini menegaskan dalam hidup kita bahwa kehadiran Tuhan sungguh dilakukanNYA untuk kebaikan hidup kita. Firman Tuhan nyatakan bahwa : “Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian (ay. 4b).
Kehadiran Tuhan adalah untuk menyatakan kemuliaanNYA, untuk membuat dunia ini tahu kedahsyatan, dan keluarbiasaan Tuhan yang kita percayai, serta untuk membuktikan bahwa Allah yang kita percaya sanggup melakukan perkara-perkara luar biasa dalam hidup kita.
Firman Tuhan ini membuktikan juga bahwa Allah yang kita imani dan percayai adalah Allah yang hidup. Allah yang mengerti, Allah yang memperhatikan, dan Allah yang sungguh tahu keberadaan, dan keadaan umat Allah yang mengimaniNYA. Dan dalam keadaan kehidupan kita, DIA, Allah yang perkasa itu, tidak membiarkan kehidupan kita berada terus dalam penderitaan, kesulitan, dan beban berat yang mengancam kehidupan kita.
Sama seperti DIA membela, mengalahkan, dan mendatangkan hukuman kepada Bangsa Mesir yang ingin mempertahankan penjajahan terhadap bangsa Israel, umat Tuhan, maka Tuhan pun akan melakukan hal serupa untuk kita selaku umat tebusanNYA. Dia pun akan bertindak untuk membela, mengalahkan, dan mendatangkan hukuman kepada dunia ini yang menekan, membuat kita menderita, dan melepaskan kita dari segala “penjajahan” duniawi yang menekan kita.
Itulah maksud baik Tuhan dengan kehadiranNYA. Namun sungguhkah, kita telah mengundang Allah dalam hidup kita dengan kerendahan hati, kelegaan hati dan ketaatan hidup? Ataukah selama ini kita hanya menempatkan label sebagai umat Tuhan dan hambaNYA, tetapi kehidupan kita sama sekali tidak pernah melibatkan Tuhan?
Biarlah DIA mengelola hidup kita, agar kasih anugerahNYA dan kebaikanNYA terjadi dalam hidup kita.
Pengajaran KEDUA.
Dunia mengandalkan keunggulan pribadi, tetapi orang percaya mengandalkan Tuhan.
Apabila kita melihat perilaku Firaun dan bangsa Mesir yang mempertahankan penjajahannya untuk bangsa Israel, maka kita akan melihat bagaimana mereka mengandalkan kekuatan dan kewenangan mereka. Mereka mengandalkan besarnya jumlah rakyat Mesir, mereka mengandalkan jumlah peralatan perang yang mereka miliki, dan mereka mengandalkan potensi dan perwira-perwira hebat dalam kehidupan mereka (ay. 5-7). Mereka beranggapan bahwa dengan segala keunggulannya akan dapat mengatur dan memaksa hidup, dan nasib bangsa Israel.
Tetapi Allah sungguh berbeda, justru dalam berbagai macam kelemahan hidup bangsa Israel, Tuhan menunjukkan bahwa Allah yang dipercayai umat Israel, adalah Allah yang berdaulat dan berkuasa, sehingga kekuasaan, kewenangan, dan kekuatan duniawi tidak dapat menggagalkan rancangan Allah untuk umat yang dikasihiNYA.
Bukankah kita sering berpikir seperti bangsa Mesir untuk menyelesaikan permasalahan hidup kita? Kita sering mengandalkan otak pemikiran kita, kita mengandalkan potensi-potensi hidup kita, dan kita mengandalkan kemampuan kita sendiri, tanpa melibatkan karya Allah dalam hidup kita.
Hari ini firman Tuhan mengajarkan kita bahwa kehadiran Tuhan adalah cara, dan jalan terbaik bagi kita untuk menyelesaikan permasalahan, melepaskan diri dari penderitaan, dan meraih berbagai kebaikan yang Tuhan janjikan.
Tanpa DIA, kita tidak dapat melakukan apapun juga. Dan ketika kita mengandalkan kemampuan kita sendiri, maka sesungguhnya kita hanya membuang waktu dan potensi hidup kita secara sia-sia tanpa hasil yang pasti.
Hadirkan Tuhan dalam hidup kita. Dan biarlah DIA mengurus, mengelola, dan mengatur hidup kita sesuai dengan kehendak dan kasihNYA, agar rancangan ajaibNYA terjadi dalam hidup kita.
Pengajaran KETIGA.
Jangan panik dalam penderitaan.
Apa yang dialami oleh bangsa Israel, ketika bangsa Mesir dengan tentara dan peralatan perangnya mengejar mereka adalah ketakutan luar biasa. Mereka bukannya berdoa, meminta pertolongan Tuhan, tetapi mereka justru panik, ketakutan, mengeluh, mengumpat, dan menyalahkan Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mereka menggunakan otak dan pemikiran mereka sendiri dan kurang meyakini bahwa Allah sanggup melepaskan mereka dari kondisi gawat yang sedang mereka alami (ay. 10-12).
Tetapi ingatlah prinsip pertolongan Tuhan yang dinyatakan oleh Musa sebagai berikut : "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja" (ay. 13-14).
Mungkin kita sedang berada seperti bangsa Israel, kondisi buruk, kondisi gawat, kondisi yang mengkhawatirkan dan rasanya sudah diujung tanduk. Kita berpikir bahwa kita tidak mampu lagi untuk menjawab dan bangkit melakukan perubahan dalam hidup kita.
Ingatlah bahwa tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat diselesaikan oleh Tuhan, sekalipun itu gawat, darurat, dan rasanya seperti di ujung tanduk. Dengan skenario, dan caraNYA, Tuhan mampu mengalahkan ratusan pasukan Mesir dengan peralatan militer mereka yang luar biasa, tanpa melibatkan bangsa Israel untuk berperang. Tuhan mengetahui kelemahan, dan ketidak mampuan kita. Justru dalam kelemahan dan ketidak mampuan kita-lah, Allah akan menunjukkan kuasa, pertolongan dan pimpinanNYA saat kita meminta DIA hadir dalam hidup kita.
Ketika kita angkat tangan karena menyadari ketidakmampuan dan kelemahan kita, maka Allah akan turun tangan untuk menyelesaikan dan mengambil alih semua permasalahan hidup kita. Penyerahan, kepasrahan, dan kerendahan hati kita untuk mengundang Tuhan, menjadi cara yang paling manjur untuk menyelesaikan permasalahan, tekanan hidup, dan penderitaan kita, sekalipun sungguh sudah darurat, sudah di ujung tanduk, dan sudah buntu. Biarlah jawaban kreasi Allah akan menjadi skenario ajaib dalam hidup kita. Dan biarlah mata kita boleh memandang keajaiban karya Tuhan sebagai anugerah dan karunia luar biasa yang dinyatakanNYA dalam hidup kita.
-------
Renungan Pribadi :
-------
Tak jarang kita menganggap kehadiran Tuhan sebagai pengganggu. Sebab Tuhan sepertinya sengaja memberikan kesulitan. Mengapa Tuhan tidak menjadikan semuanya mudah? Bukankah Tuhan Mahakaya dan Mahamurah? Alasan ini kemudian membuat kita lebih senang mengatur hidup kita sendiri. Kita merasa mampu menjalani hidup tanpa Tuhan. Kita melawan Tuhan, menolak ajaran-Nya meskipun tahu hal itu membawa keselamatan sejati. Alih-alih memiliki keberanian iman untuk hidup dalam pimpinan Allah, kita lebih senang hidup dalam perbudakan dosa. Bahkan kita berteriak kepada Tuhan supaya Dia tidak mengganggu kita. Kita lupa bahwa krisis dalam kehidupan pun dipakai-Nya untuk membentuk kita setingkat lebih tinggi di dalam iman dan kebenaran.
-------
EBL/www.renunganharian.net
-------
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya: Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!".
Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
------------
Kata mutiara hari ini :
BAGI ORANG YANG SENANG BERKUBANG DALAM DOSA, KEHADIRAN TUHAN TAK LEBIH DARI SEKADAR PENGGANGGU
Comments
Post a Comment