KITA SUNGGUH BERHARGA

Kamis, 10 Januari 2019
----------
Bacaan Firman Tuhan : Mazmur 8:1-10
Nats Alkitab :  Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. (Mazmur 8:6)
----------
Ilustrasi dan renungan :
----------
Orang-orang tertentu menganggap bahwa harga diri mereka ditentukan oleh apa yang mereka miliki, sehingga mereka memakai barang yang bermerek, makan makanan yang mahal, naik kendaraan yang mahal, dan tinggal di rumah yang mewah. Ketika mereka tidak sanggup menggapainya, mereka merasa menjadi orang-orang yang tidak berharga.
Harga diri akan menjadi sesuatu yang penting bagi manusia untuk bersikap, menempatkan diri dan memandang secara optimis hari depannya.
Namun apakah kita telah mendasarkan harga diri kita pada sesuatu yang benar dalam hidup kita?

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop : “Manusia hina sebagai makhluk mulia”.
Mazmur Daud yang mengungkapkan betapa syukur Daud kepada Allah, karena sedemikian luar biasa karya Allah yang memahkotai hidupnya sehingga dirinya bukan lagi seperti ciptaan Allah lainnya, melainkan sebagai gambar dan rupa Allah.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

Pengajaran PERTAMA.
Manusia adalah mahluk yang dihargai Allah.

Apabila melihat langit bumi dan semesta yang diciptakan Allah sebagai tempat kedudukan manusia, maka Daud merasakan keluarbiasaan Allah sebagai pencipta dan kreator kehidupan manusia. Bahkan Daud menyatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang diingat dan diindahkan Allah (ay. 3-4).
Kesemuanya itu dilakukan Allah untuk menunjukkan kekuasaan Allah, keluar biasaan Allah pada diri manusia yang lemah, seperti mulut bayi-bayi dan anak-anak yang mau menyusu dihadapan Allah (ay. 2). Itulah keagungan Tuhan yang mengatasi langit (ay. 1).
Manusia adalah mahluk yang dihargai Allah.
Pernyataan ini sudah seharusnya menjadi refleksi di dalam diri kita bahwa Allah menjadikan kita bukan untuk menjadi ciptaan sembarang seperti ciptaan Allah lainnya, tetapi kita dibentuk khusus oleh Allah sebagai ciptaan yang sungguh berharga. Sebagai ciptaan yang sungguh berharga, sudah seharusnya kita bangga dengan diri kita dan dengan karya Allah atas hidup kita. Kita harus percaya diri bahwa Allah pun mempunyai rancangan mulia atas hidup kita.
Jangan pernah merasa rendah diri dan takut untuk maju bersama Allah.
Namun selain itu, kita pun harus menyadari bahwa semua manusia perlu diberikan penghargaan yang sama. Jangan pernah merendahkan dan menganggap sebelah mata orang lain, karena mereka pun ciptaan berharga di hadapan Allah.

Pengajaran KEDUA
Allah memahkotai kita dengan kemuliaan dan hormat.

Daud memuji Tuhan pencipta yang mulia dan agung ketika ia melihat hasil karya Tuhan yang luar biasa yaitu langit, bulan dan bintang-bintang. Daud menjadi merasa begitu kecil dan hina sehingga menyebut dirinya, manusia, dengan “apa” dan bukan “siapa”, seperti sebutan sebuah benda. Daud bahkan dalam keberadaannya merasa tidak layak untuk diingat dan diindahkan oleh Tuhan. Tetapi Daud tidak berhenti pada perasaan yang kecil dan hina karena ia menemukan bahwa Tuhan membuat manusia hampir sama seperti Allah.
Allah memahkotai manusia dengan kemuliaan dan hormat, bahkan membuat manusia berkuasa atas segala buatan tangan-Nya. Manusia begitu berharga di hadapan Tuhan karena telah diciptakan dengan baik, diberi karunia-karunia dan kepercayaan (ay. 5).
Kata “memahkotai” dengan kemuliaan dan hormat, secara luar biasa diartikan dengan sangat tegas dalam ayat 6 yang mengatakan : “Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-MU; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya...”.
Apabila kita merenungkan ayat ini, sungguh luar biasa kewenangan, otoritas dan kuasa Allah yang diletakkan dalam hidup manusia. Tidak sekedar menaklukkan dunia ini, tetapi Tuhan telah memberikan kuasa agar kita dapat menaklukkan semua buatan manusia, dan semuanya dapat ditaklukkan di bawah kakinya.
Kuasa ini menjadi suatu pegangan yang luar biasa bagi kita untuk selalu optimis. Dunia dengan segala permasalahan dan pergumulannya, sudah seharusnya tidak lagi menguasai kita. Tetapi justru kuasa Allah menyatakan bahwa Allah menguasakan kita untuk menaklukkan dunia dengan segala permasalahan dan pergumulannya. Kitalah mahluk dengan kuasa tertinggi, termasuk melampaui kuasa iblis dan ciptaan Allah lainnya. Namun, apakah kita menyakini dan mempergunakan kuasa Allah itu secara tepat sesuai dengan kehendak Allah?
Jangan menyerah terhadap dunia dengan pergumulan dan kesulitannya, karena kita diciptakan Allah untuk menaklukkan dunia dan memuliakan namaNYA. Terus berjuang bersama Allah untuk menjadi pemenang dalam kehidupan.

Pengajaran KETIGA.
Belajar bersyukur dan memuliakan Allah.

Mazmur Daud ditutup dengan suatu pujian istimewa dengan menyatakan : “Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! (ay. 9).
Pujian pemazmur mengingatkan kita bahwa kehidupan manusia sudah seharusnya menjadi pujian bagi Allah. Tidak sepantasnya kita mengeluh, mengumpat, kecewa, dan mungkin marah terhadap Allah.
Memang benar, suatu kali kita dapat mengalami peristiwa-peristiwa buruk yang mengecewakan kita. Tetapi sudah saatnya kita memandang kepada Allah dengan karyaNYA, dan bukan lagi memandang permasalahan hidup kita.
Ketika kita memandang Allah dengan karyaNYA, maka kita akan melihat karya terbesarNYA dalam hidup kita. Tetapi ketika kita memandang kepada permasalahan hidup kita, maka kacamata iman kita akan dipersempit oleh semua kelemahan dan ketidakmampuan kita.
Pandangan iman kepada Allah membuat kita mampu bersyukur dan memuliakan namaNYA, sambil terus belajar berjalan untuk melihat karya Allah sedemikian luar biasa yang telah dipersiapkan dalam setiap bagian hidup kita.
----------
Renungan Pribadi :
----------
Bagaimanakah hidup kita di tahun ini?
Takut, gentar, dan rendah dirikah melihat begitu besar tantangan dan hambatan yang kita pikirkan dapat terjadi dalam hidup kita?
Di sekitar kita, ada orang-orang yang begitu rendah diri, merasa kurang berharga dan tidak puas dengan dirinya. Mereka begitu haus akan perhatian, pujian, dan penghargaan dan mencarinya dengan apa yang mereka lakukan dan miliki (harta dan kuasa).
Marilah kita menyampaikan pemahaman yang benar bahwa Tuhan, Sang pencipta, sungguh mengasihi dan menghargai mereka apa adanya karena mereka sungguh berharga di mata-Nya.
Kita adalah ciptaan berharga di hadapan Allah yang dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat untuk menaklukkan dunia ini.
Jangan pernah gentar dan takut menjalani hidup kita, ketika kita berjalan bersama gandengan Tuhan.
----------
ANT/www.renunganharian.net
----------
Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya: Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". 
Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
------------
Kata mutiara hari ini :
KASIH DAN KEMATIAN-NYA BAGI KITA ADALAH BUKTI NYATA BAHWA KITA BEGITU BERHARGA DIMATA-NYA

Comments

Popular posts from this blog

ADA MASA DEPAN

KUNCI BERKAT