ORANG MISKIN

Jum'at, 23 November 2018
----------
Bacaan Firman Tuhan : Kisah Pr. Rasul 6:1-7
Nats Alkitab : Kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Tidak baik jika kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.” (Kisah Pr. Rasul 6:2)
----------
Ilustrasi dan renungan :
----------
Hukum Taurat melindungi orang miskin dengan ketetapan-ketetapan (Kel. 23:11). Tuhan sering menampilkan diri-Nya sebagai pembela orang miskin. Yesus pun banyak memberikan perhatian kepada orang miskin. Para murid di gereja mula-mula juga memberikan perhatian khusus pada orang miskin. Cara hidup mereka adalah tindakan meniadakan kemiskinan dengan kepemilikan bersama. Mereka berpendapat bahwa mengabaikan orang miskin dalam jemaat berarti melalaikan firman Allah. Paulus dalam perjalanan misinya berkali-kali meminta jemaat-jemaatnya mendukung pengumpulan dana bagi mereka yang miskin, khususnya jemaat di Yerusalem. Jelas bahwa Alkitab mengajarkan keramahtamahan dan perhatian kepada orang miskin.

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop : “Tujuh orang dipilih untuk melayani orang miskin”.
Satu bagian firman Tuhan yang mengisahkan bagaimana perhatian rasul-rasul untuk memilih pelayan-pelayan meja dalam melayani sesama.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

Pengajaran PERTAMA.
Pelayanan kepada sesama menjadi bagian pelayanan kita kepada Tuhan.

Seringkali dalam kehidupan kita sebagai orang-orang percaya, kita memisahkan benar antara pelayanan liturgis di gereja dengan pelayanan-pelayanan yang sifatnya sosial. Seringkali kita beranggapan bahwa pelayanan yang dilakukan di gereja mempunyai tempat yang lebih tinggi dibandingkan dengan pelayanan yang sifatnya liturgis di gereja.
Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa sesungguhnya pelayanan kepada sesama merupakan satu bagian pelayanan yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan orang-orang percaya. Orang-orang percaya yang hanya mementingkan pelayanan liturgiah semata-mata tetapi melupakan pelayanan kepada sesama, sesungguhnya juga sedang melupakan firman Tuhan (ay. 2). Karena ketika mengabaikan pelayanan kepada sesama, maka kita sedang mempraktikkan iman tetapi tanpa perbuatan kepada sesama (ay. 1).
Firman Tuhan menyatakan : “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 5:40).
Pelayanan kepada sesama adalah bagian dari pelayanan kita kepada Tuhan.
Oleh karena itu, kita tidak boleh melupakan dan mengesampingkannya.

Pengajaran KEDUA.
Karakter pribadi untuk melayani sesama.

Pelayanan kepada sesama juga membutuhkan karakter pribadi yang baik dan terpilih serta tidak boleh asal-asalan saja. Sama ketika jemaat memilih anggota jemaat untuk melakukan pelayanan meja kepada sesama, mereka pun mempunyai kriteria yang ketat, yaitu terkenal baik dalam karakter, teladan dan perilaku, yang penuh Roh dan hikmat, serta dipandang layak untuk diangkat tugas pelayanan kepada sesama (ay. 3).
Karakter baik setiap pribadi yang melayani sesama, menjadi bagian dari kesaksian dan peragaan karakter Kristus di dunia ini. Sebab pelayanan yang disampaikan kepada sesama sesungguhnya bukanlah untuk menyenangkan sesama, tetapi untuk menyenangkan hati Tuhan, untuk memuliakan DIA, dan untuk mewartakan kebaikan kasihNYA kepada dunia ini.
Untuk itu, jagalah hidup kita dengan karakter-karakter pribadi yang baik, agar kehidupan kita sungguh dapat dipakai Tuhan untuk menjadi alatNYA, dan sarana pewartaan InjilNYA, melalui pelayanan yang kita lakukan untuk sesama.

Pengajaran KETIGA.
Pelayanan kepada sesama menjadi sarana untuk memperluas kerajaan Allah.

Firman Tuhan mencatat dampak positif dan luar biasa dari pekerjaan pelayanan kepada sesama, bahwa : “Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya” (ay. 7).
Pengajaran firman Tuhan tidak dapat diterima oleh orang-orang dunia ini, apabila tidak diikuti dengan praktik kehidupan nyata, antara lain mengasihi dan melayani sesama. Dengan juga pengakuan iman kita di dunia ini, tidak akan mempunyai arti apabila tidka diikuti dengan implementasi iman, antara lain dengan mengasihi dan melayani sesama.
Dengan mempraktikkan dan mengimplementasikan iman melalui kasih dan pelayanan kepada sesama, maka secara tidak langsung kita telah menunjukkan bagaimana pengajaran firman Allah itu sesungguhnya. Kita menunjukkan pribadi Kristus yang sesungguhnya, dan kita juga menunjukkan perhatian Kristus kepada dunia yang berdosa ini. Dengan adanya pengejawantahan firman Tuhan, karakter Kristus, serta perhatian Kristus kepada dunia dalam perilaku kehidupan kita, maka tentulah dunia akan menerima baik firman itu. Tuhan akan berkarya dalam hidup kita, dan menjamah orang-orang yang belum mengenal DIA, sehingga misi Allah bagi dunia ini bahwa : “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan, " bagi kemuliaan Allah, Bapa!”, dapat tercapai (Filipi 2:10-11).

----------
Renungan Pribadi :
----------
Bagaimanakah hidup kita saat ini? Apakah kita juga menaruh perhatian dan mempraktikkan kasih dan iman kita melalui pelayanan kepada sesama?
Kristus berkata, “Orang miskin selalu ada padamu.” Ia ada dalam gereja dan masyarakat kita. Apakah permasalahan mereka adalah permasalahan kita juga? Kenyataannya tidak selalu demikian. Kadang-kadang kita justru terjebak memberikan perhatian kepada mereka yang kaya dengan harapan memperoleh keuntungan pribadi, seperti kehormatan dan gengsi. Hal yang kontras pula, banyak gereja megah di antara orang-orang miskin. Tak mengherankan jika ada seruan agar gereja berhenti membangun gedung-gedung yang megah di tengah-tengah lingkungan yang miskin.
Membicarakan firman Allah tentang orang miskin belumlah cukup. Ia harus nyata dalam tindakan kita. Dengan demikian firman Allah akan semakin tersebar dan jumlah orang percaya akan semakin bertambah.
----------
PRB/www.renunganharian.net
----------
Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya: Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". 
Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
------------
Kata mutiara hari ini :
JIKA ALLAH BEGITU PEDULI PADA ORANG MISKIN, BAHKAN MEMBELANYA, AKANKAH KITA MENGABAIKAN HAL ITU?

Comments

Popular posts from this blog

KITA SUNGGUH BERHARGA

MEMELIHARA ALAM

ADA MASA DEPAN