INSPIRASI

Jum'at, 29 Juni 2018
-----------
Bacaan Firman Tuhan :   Yakobus 1:19-27
Nats Alkitab                     :   Sebab jika seseorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia seumpama seseorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Ia memandang dirinya lalu pergi dan segera lupa bagaimana rupanya.
(Yakobus 1:23-24)
-----------
Ilustrasi dan renungan:
-----------
Belakangan ini saya kerap mendengar kata "inspirasi" di kalangan orang Kristen. Kalimat seperti "Khotbahnya menginspirasi sekali" atau "Saya terinspirasi oleh pesan yang disampaikan" berkali-kali saya dengar. Saya tidak mempermasalahkan penggunaan kata itu, tetapi alangkah sayangnya kalau firman yang kita dengar atau kita baca hanya berhenti di tahap inspirasi.

Menurut KBBI, kata inspirasi berarti ilham atau ide atau gagasan. Firman Tuhan tidak dimaksudkan hanya untuk menimbulkan ilham atau pengetahuan baru, tetapi untuk dilakukan. Apa gunanya kita merasa "terinspirasi" oleh firman itu, tetapi tidak melakukan sesuatu untuk menindaklanjutinya? Ini sama seperti yang dikatakan Yakobus, “Sebab jika seseorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seseorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.”

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop : “Pendengar atau pelaku firman”. Suatu bagian firman Tuhan tulisan Bapa Yakobus yang mengajarkan kepada kita untuk menerima firman, merenungkan dan mengimplementasikan di dalam kehidupan kita, dan tidak hanya sekedar menjadi pendengar semata-mata.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

PENGAJARAN PERTAMA.
Firman Tuhan berkuasa atas hidup orang percaya.

Seringkali kita bosan, tidak mempunyai gairah, dan mungkin tidak lagi menganggap firman Tuhan sebagai bagian penting dalam kehidupan kita karena kita hanya melihat firman Tuhan sebagai “tulisan-tulisan” mati, buku panduan yang tidak mempunyai kuasa dan kekuatan selain dari nasihat dan kata-kata bijak yang dituliskan oleh orang-orang saleh.
Ketika kita sudah mengalami dan merasakan hal tersebut, hati-hatilah dalam hidup kita, karena berarti kemalasan, dan kepercayaan hidup kita kepada Tuhan dan semua firmanNYA mulai sirna.

Firman Tuhan sesungguhnya adalah bentuk kehadiran dan kuasa Tuhan di dalam kehidupan kita. Firman Tuhan dan Allah adalah dua hal yang tidak tidak dapat dipisahkan. Ketika kehadiran Allah ada di dalam kehidupan orang-orang percaya, maka penyatakan diri Allah antara lain diungkapkan dalam firmanNYA. Oleh karenanya Firman adalah Allah, dan Firman Tuhan menyatakan Allah itu sendiri (Yohanes 1:1).  Lebih lanjut Rasul Paulus dalam pesannya kepada Timotius menyatakan bahwa firman Tuhan adalah segala tulisan yang diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16).  
Dengan demikian, maka sudah seharusnya kita kembali mematok hidup kita kepada pendapat yang tepat bahwa firman Tuhan bukanlah semata-mata “tulisan-tulisan” mati yang tidak berkuasa, tetapi firman Tuhan adalah bentuk kehadiran Tuhan yang dinyatakan dalam ucapanNYA, dalam perintahNYA, dalam ajaranNYA, dalam rancanganNYA, dan itu mewakili dan diberikan kuasa oleh Tuhan untuk mengubah dan mengarahkan kehidupan kita.

Pengajaran firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita bagaimana memperlakukan firman Tuhan di dalam kehidupan kita. Kita harus “menerima dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hati kita” (ay. 21a). “Menerima” (dechomai) berarti membuka akses, membuka hati untuk tidak menolak, mau dididik, mau diajar, membuatnya menjadi “kepunyaan” dan mempertahankan, serta mau mempelajari. Dan secara implementatif, maka “menerima” firman Tuhan adalah kita “cepat untuk mendengar”, tetapi “lambat untuk berkata-kata” (ay. 19).

Dampak penerimaan yang benar firman Tuhan di dalam hidup kita sangat luar biasa, yaitu bahwa firman Tuhan akan berkuasa menyelamatkan jiwa kita. “Berkuasa” (doo'-nam-ahee) berarti mempunyai kekuatan, sumber daya, kemampuan, kecakapan  untuk melakukan sesuatu kebaikan. Dengan mampu memilih yang benar, yang baik, yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan maka tentulah firman Tuhan akan berkuasa “menyelamatkan” jiwa kita secara rohani menjadi kebenaran di hadapan Allah, maupun secara jasmani menjadi kesaksian baik di dunia ini.

PENGAJARAN KEDUA
Jadilah pelaku firman.

Firman Tuhan ayat 22 menyatakan bahwa : “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri”.
Firman Tuhan di atas mengungkapkan adanya dua tipe orang percaya memperlakukan firman. Ada orang percaya yang menjadi pelaku firman, dan ada orang percaya yang menjadi pendengar firman saja.

Pelaku firman Tuhan adalah seseorang yang mempunyai kerinduan besar untuk memahami, meresapkan dan mengimplementasikan firman Tuhan di dalam kehidupannya, sebagai bentuk pertumbuhan rohani, ketertundukan, ketaatan, dan keyakinan diri akan rancangan Allah di dalam hidupnya. Oleh karenanya maka seorang pelaku firman Tuhan akan mempunyai kerinduan untuk meneliti firman Tuhan, bertekun dalam firman Tuhan, dan sungguh-sungguh melakukannya (ay. 25). Dan secara luar biasa firman Tuhan menyatakan bahwa sesungguhnya dia merupakan orang yang berbahagia karena perbuatannya sungguh diselaraskan dan ditundukkan kepada kebenaran firman Tuhan.

Tetapi orang yang menjadi pendengar firman Tuhan pada dasarnya adalah seorang yang tidak peduli akan kebenaran dan pengajaran firman Tuhan. Dia adalah seorang munafik, karena di satu sisi dia mengerti kuasa dan peranan Tuhan di dalam kehidupannya, tetapi dia akan segera meninggalkannya, dan tidak lagi menjadikannya panduan dan penuntun dalam hidupnya (ay. 23-24). Janganlah kita menjadi “penipu” di hadapan Allah karena tidak memperhatikan dan mengerjakan firman Tuhan (ay. 22).


PENGAJARAN KETIGA.
Pelaku firman adalah seseorang yang mengekang lidahnya.

Firman Tuhan pada ayat 26 menyatakan bahwa : “Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya”.

Bagian firman Tuhan ini mencatat dua hal penting di dalam hidup kita bahwa pembacaan, perenungan, dan penyelidikan akan firman Tuhan yang kita lakukan di dalam hidup kita adalah ibadah dan pujian bagi Tuhan. Selain itu firman Tuhan juga menegaskan bahwa pelaku firman Tuhan harus mampu mengekang lidahnya, mengatur setiap pembicaraannya di hadapan Tuhan dan manusia.

Seringkali kita berpikir bahwa ibadah adalah kebaktian, ibadah adalah persekutuan, ibadah adalah semua kegiatan gereja. Tetapi firman Tuhan hari ini membuka dan memperluas pemahaman ibadah di dalam hidup kita. Ibadah tidak sekedar melakukan kegiatan-kegiatan liturgis dalam gereja semata-mata, tetapi pada saat kita mau menundukkan hati mengundang Tuhan dengan membaca, merenungkan, menyelidiki dan mengimplementasikan firman Tuhan dalam hidup kita, maka sesungguhnya itulah salah satu ibadah yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Ketaatan kita membaca, merenungkan, menyelidiki dan mengimplementasikan firman Tuhan dalam hidup kita akan berdampak kepada pertumbuhan rohani, hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan, dan memberikan kesaksian baik kepada dunia ini. Itulah kuasa firman Tuhan dalam hidup orang percaya.

Lidah adalah satu bagian tubuh yang dapat dipakai untuk menyaksikan kebaikan Tuhan, tetapi dapat pula dipakai untuk menyangsikan dan mempermalukan nama Tuhan di dalam hidup kita. Oleh karenanya ketika kita menjadi pelaku firman Tuhan, salah satu implementasinya adalah berbicara yang baik, mengajarkan yang baik, mencontohkan yang baik di dalam hidup kita. Kita akan menjadi orang yang berkenan dan sempurna di hadapan Tuhan apabila kita mampu mengekang lidah kita (Yakobus 3:2) Dan dengan perkataan atau lidah akan mempunyai dampak luar biasa terhadap kehidupan kita untuk memuliakan Allah atau mempermalukan Tuhan (Yakobus 3:5).

-----------
Renungan Pribadi:
-----------

Bagaimanakah hidup kita?
Apakah kita merasakan kuasa firman Tuhan yang begitu dahsyat di dalam kehidupan kita sehingga kita merendahkan hati untuk menjadi pelaku firman dari pada sekedar pendengar firman Tuhan?

Biarlah hidup kita menjadi pribadi yang berbahagia karena ketertundukan, dan kerinduan kita untuk mempelajari, merenungkan dan melaksanakan firman Tuhan di dalam hidup kita.
Dan tidak salah apabila kehidupan kita terinspirasi oleh firman Tuhan.
Namun, jangan berhenti sampai di sana.
Kita juga harus berpikir bagaimana firman yang telah menginspirasi tersebut dapat diwujudnyatakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Jika kita berhenti hanya di tahap inspirasi, tidak ada gunanya.
Kita hanya akan bertambah pengetahuan, tetapi tidak mengalami perubahan hidup.
Firman Allah akan terasa manfaatnya ketika kita melakukannya, bukan hanya ketika kita terinspirasi olehnya.
Dan biarlah oleh kuasa firman Tuhan maka kita akan merasakan manfaat firman Tuhan dalam hidup kita untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran sehingga kita menjadi pribadi yang berkenan, dan mampu memuliakan Allah di dalam hidup kita.

-----------
DP/www.renunganharian.net
-----------
Selamat beraktifitas, dan berkarya. Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan. Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!".   Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. 
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati.  Amin.
-------------
Kata mutiara hari ini :

Terinspirasi oleh Firman Tuhan itu baik, tetapi kita seharusnya melakukannya

Comments

Popular posts from this blog

MEMELIHARA ALAM

KITA SUNGGUH BERHARGA

ADA MASA DEPAN