HATI YANG PEKA

Senin, 07 Mei 2018
----------
Bacaan                  :   2 Samuel 12:1-25
Nats Alkitab         :   Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.”
(2 Samuel 12:5)
----------
Ilustrasi dan renungan:
----------
Roberto Salazar, bocah 6 tahun, jarang menangis. Ia menderita penyakit langka, yang membuatnya tidak bisa merasakan sakit alias mati rasa. Pernah ia mencoba menggigit lidahnya sendiri sampai putus. Orangtuanya jelas panik. Ia juga pernah terjatuh dan tidak merasakan apa-apa. Saat bangun pagi hari, lukanya sudah menganga.

Penyakit seperti itu jelas membahayakan. Namun, mati rasa secara mental pun tidak kalah mengerikan dan membahayakannya bagi hidup seseorang. Daud sempat mengalami ini. Ketika ia jatuh dalam dosa perzinahan, Allah mengutus nabi Natan untuk menegurnya. Hamba Allah itu datang dengan perumpamaan. Tidak sedikit pun Raja Daud merasa tersindir, merasa ditegur, merasa diperingati oleh Tuhan lewat kisah orang kaya dan orang miskin itu. Malah ia menyangka bahwa kisah itu sungguh-sungguh terjadi sehingga ia mengutuk keras perbuatan itu dan mengharuskan si orang kaya membayar ganti rugi dan mesti dihukum mati.

Bagaimanakah dengan hidup kita?
Apakah kita mempunyai kepekaan untuk memahami dan mengerti kehendak dan perkataan Tuhan di dalam hidup kita?

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop: Natan memperingatkan Daud sehingga Daud menyesal.
Suatu bagian firman Tuhan tentang kisah pertobatan Daud yang telah melakukan dosa perselingkuhan terhadap Betseba dan pembunuhan terhadap Uria, suaminya, setelah Nabi Natan menegurnya melalui perumpamaan seekor domba yang diambil pengembara.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

PENGAJARAN PERTAMA.
Tuhan tahu segala sesuatu dalam hidup kita.

Firman Tuhan pada ayat 1-10 mengajarkan di dalam kehidupan kita bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Ketika dengan sembunyi-sembunyi dan tidak terus terang kita melakukan dosa di hadapan Tuhan, sekalipun itu hanya persekongkolan beberapa orang saja, namun Tuhan mengetahui, dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan.
Tuhan akan mengetahui, mencatat dan akan menyebutnya sebagai sebuah dosa, pelanggaran dan pertentangan dengan firman Tuhan.
Tetapi Tuhan, tidak akan membiarkan hamba-hambaNYA menikmati, dan hidup terus dalam dosanya. Tuhan menginginkan kita agar segera terlepas dari dosa, dan dapat dibalikkan lagi ke jalur Allah, jalan Allah yang benar, sesuai dengan rancangan dan kehendakNYA. Seringkali seorang hamba Tuhan diutus Tuhan (ay.1), tetapi dapat pula mungkin orang lain di utus Tuhan untuk memberitahukan mengenai pelanggaran kita.
Tuhan dapat mempergunakan berbagai macam kiasan dan gambaran tentang dosa kita (ay. 2-4), tetapi dapat pula Tuhan mempergunakan kejadian-kejadian yang ada di dalam kehidupan kita untuk memberitahukan mengenai dosa dan pelanggaran kita.
Apakah kita masih mempunyai kepekaan untuk memahami manakah dosa, dan manakah kebaikan?
Apakah kita masih mempunyai kepekaan untuk mengerti bahwa dosa adalah hukuman Allah dan kebenaran adalah berkat dan kasih karunia Allah?
Sama seperti Daud, sekalipun jatuh di dalam dosa karena keinginan-keinginan mata dan hawa nafsunya, tetapi firman Tuhan masih berkata-kata, dan Daud masih mempunyai pemahaman akan kebenaran dan dosa, sehingga dia pun masih mampu berkomentar positif tentang cerita perumpaan mengenai domba yang diambil paksa oleh seorang kaya untuk mengadakan perjamuan baginya sebagaimana dituliskan dalam ayat 5-6 yang menyatakan : “Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."

Ya, Tuhan selalu mengunjungi kita ketika kita dalam kebenaran, apalagi ketika kita jatuh ke dalam dosa, supaya hati kita, hidup kita, dapat di segarkan kembali dengan kebenaran firman Tuhan. Firman Tuhan itulah yang akan menolong kita mengingat kembali perkatan-perkataan Tuhan yang dinyatakannya di dalam hidup kita. Dan kekuatan firman itu akan menyatakan kebenaran yang Allah kehendaki dalam hidup kita, seperti ketika Daud mengucapkan kebenaran dalam ayat 5-6.

Bagaimanakah kehidupan kita sekarang ini?
Apakah kita merasakan kehadiran Allah atau utusan-utusan Allah, saudara seiman dan sahabat-sahabat untuk menolong kita memahami, dan selalu peka terhadap segala tindakan kita, apalagi ketika sedang melakukan dosa?
Tuhan selalu hadir, dan menghadirkan kebenaran firmanNYA agar kita selalu berada dalam jalanNYA, selalu berada dalam kebenaranNYA, dan tidak menikmati dosa, karena Tuhan tahu segala yang kita lakukan di dunia ini sekalipun tersembunyi.

PENGAJARAN KEDUA.
Teguran itu sakit, tetapi menyembuhkan.

Menarik apa yang disampaikan oleh Nabi Natan kepada Daud, dimana tanpa basa-basi, Nabi Natan secara terus terang mengungkapkan dosa Daud, mengenai perselingkuhan Daud, dan juga pembunuhan yang dilakukan Daud terhadap Uria, istri Betseba (ay.7).
Perbuatan dosa pada dasarnya merupakan penghinaan terhadap kasih karunia berkat, dan kasih karunia Allah (ay. 8). Perbuatan dosa juga merupakan penghinaan terhadap kebaikan dan kebenaran firman Tuhan (ay. 9), dan perbuatan dosa pastilah mendatangkan bencana dan hukuman Allah (ay. 10). Dan selain itu, kita juga dapat pula menerima balasan sesuai dengan perbuatan kita, sebab kita akan menuai apa yang telah kita tabur di dalam hidup kita (ay. 11-12).

Teguran merupakan suatu hal yang menyakitkan di dalam hidup kita.
Mungkin membuat kita malu, mungkin membuat kita sakit, mungkin membuat kita lesu hati, dan mungkin membuat kita takut terhadap hukuman Allah.
Tetapi satu hal yang kita perlukan di dalam sebuah dosa, yaitu pengakuan di hadapan Allah bahwa kita memang telah melakukan dosa, seperti yang dinyatakn Daud sebagaimana tertulis dalam ayat 13a yang menyatakan: “Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN."
Dan itu membawa suatu pengaruh positif luar biasa di dalam hidup kita, yaitu pembaharuan dan pemulihan kehidupan  rohani kita, dan membangkitkan kematian rohani kita, sebagaimana dinyatakan Nabi Natal kepada Daud dalam ayat 13b, bahwa : “Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati”.
Meskipun demikian, dosa tetap mendatangkan hukuman Allah, sebagai pernyataan keadilan dan ketidaksukaan Tuhan terhadap dosa. Dosa tetap mendatangkan tulah, dan dosa tetap mendatangkan “bekas” yang tidak mengenakkan dalam hidup dan rohani kita (ay.14-15).
Teguran itu sakit, tetapi kita kita masih mempunyai kepekaan, dan kerendahan hati untuk mengakui dosa dan kesalahan kita di hadapan Allah, maka sesungguhnya Tuhan sedang bekerja di dalam hidup kita untuk memberikan pemulihan dan kebaikan-kebaikan yang disiapkannya di dalam hidup kita, seperti Daud yang dinyatakan dalam ayat 20 yang demikian bunyinya : “”Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan”.
Dosa serta hukuman Allah memang membebani hidup kita, tetapi ketika kita sudah mengaku dosa dan mendekatkan diri serta berkata-kata kepada Allah untuk melakukan firmanNYA, maka sesungguhnya dosa itu sudah menjadi masa lalu dan menjadi bagian hidup yang perlu kita tinggalkan, sebagaimana dituliskan dalam ayat 23 yang menyatakan : “Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku."
Teguran itu sakit, tetapi ketika kita mau mengakui dosa dan bertobat di hadapanNYA, maka teguran justru menjadi suatu obat yang luar biasa untuk memulihkan dan mengubah kehidupan kita. Kita boleh diubahkan, dan kembali merasakan keindahan-keindahan di dalam Tuhan.

PENGAJARAN KETIGA.
Tuhan menyiapkan sesuatu yang baru.

Perikop bacaan di atas, diakhiri dengan suatu cerita luar biasa yang diskenariokan Tuhan dalam hidup Daud.
Teguran, dan pengakuan dosa bukan akhir dari segala kehidupan manusia berdosa, tetapi itu justru menjadi awal karya Allah, awal pemulihan Allah, dan awal kehdiupan indah yang Tuhan sediakan dalam hidup orang-orang yang mau mendengarkan suara kebenaran Tuhan berbicara dalam hidupnya.
Firman Tuhan pada ayat 24-25 menyatakan bahawa :
“Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini  dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN”.

Firman Tuhan di atas menyiratkan beberapa kebenaran dalam hidup Daud, yaitu bahwa pertobatan menjadikan hidup kita baru, karena Tuhan tidak lagi mengingat segala dosa dan pelanggaran kita, seperti firman Tuhan dalam Mazmur 103:12 yang menyatakan : “sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita”.

Tuhan juga akan menyucikan kita dalam pertobatan hidup kita, sehingga hidup kita menjadi bersih dan kudus kembali, sebagiamana dituliskan dalam Yesaya 1: 18 yang menyatakan : “Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba”.

Dan yang lebih luar biasa, ketika Tuhan menguduskan hidup kita, maka campur tangan Tuhan tetap terjadi dalam hidup kita, dan DIA berkarya untuk hidup kita, berkaya untuk keluarga kita, berkarya untuk anak kita, berkarya untuk pekerjaan kita, dan berkarya dalam segala aspek hidup kita, seperti Tuhan juga berkarya untuk Salomo, anak Daud dengan memberikan nama khusus di dalam hidupnya (ay. 25).
Jangan biarkan dosa-dosa kita menutup karya dan kasih karunia Tuhan, tetapi biarlah hanya damai dan kasih karunia Tuhan berkarya di dalam hidup kita, karena pengakuan dosa dan pemulihan yang Tuhan telah lakukan di dalam hidup kita.

----------
Renungan Pribadi;
----------
Bagaimanakah hidup kita sekarang ini?
Apakah kita sedang berada dalam ketidaknyamanan karena dosa, kesalahan dan pelanggaran kita?
Ambil langkah dengan mendengarkan teguran dan berbalik dari dosa kita.
Janganlah keras hati dan tidak peka terhadap firman dan kehendak Tuhan.
Kadang-kadang kita pun keras dan tidak peka.
Tuhan menegur lewat khotbah, tapi pikiran kita langsung tertuju kepada pasangan, tetangga, teman kerja, kerabat, dan bergumam, “Seandainya dia mendengar khotbah ini?”
Ya, bukannya tersadar dan memohon ampun pada Tuhan, kita justru merasa tidak bersalah sama sekali.
Jika selama ini tanpa sadar kita kurang peka, marilah kita minta hati dan telinga yang sensitif.
Berdoalah agar Tuhan memperbaharui hidup kita sehingga kala Dia bicara, kita langsung tanggap. Saat Dia menegur, kita segera mengambil tindakan.
Jangan biarkan dosa-dosa kita menutup karya dan kasih karunia Tuhan, tetapi biarlah hanya damai dan kasih karunia Tuhan berkarya di dalam hidup kita, karena pengakuan dosa dan pemulihan yang Tuhan telah lakukan di dalam hidup kita.
Teguran itu sakit, tetapi ketika kita mau mengakui dosa dan bertobat di hadapanNYA, maka teguran justru menjadi suatu obat yang luar biasa untuk memulihkan dan mengubah kehidupan kita. Kita boleh diubahkan, dan kembali merasakan keindahan-keindahan di dalam Tuhan.
----------
ISP/www.renunganharian.net
----------
Selamat beraktifitas, dan berkarya. Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan. Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!".   Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. 
Amin.
----------
Kata mutiara hari ini :
HATI YANG PEKA TIDAK AKAN MEMBUAT ORANG JATUH TERLALU JAUH KE DALAM DOSA.
----------

Comments

Popular posts from this blog

KITA SUNGGUH BERHARGA

BERKATA BERULANG-ULANG

MENOLAK TUHAN