MERASA TERANCAM
28 April 2018
————-
Bacaan : Lukas 8:26-39
Nats Alkitab : "Pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah kepadamu." Orang itu pun pergi ke seluruh kota dan memberitahukan segala sesuatu yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.
(Lukas 8:39)
—————
Ilustrasi dan renungan :
—————
Seorang lelaki Gerasa kerasukan setan.
Hidupnya liar. Ia tidak berpakaian, tinggal di pekuburan, dan setan sering menyeretnya sehingga ia dirantai dan dibelenggu.
Melihat kehadiran Yesus, setan-setan menjadi takut sebab mereka tahu Yesus adalah Anak Allah yang Mahatinggi.
Yesus pun menyelamatkan lelaki itu dengan memerintahkan setan-setan itu memasuki kawanan babi, yang lalu terjun ke danau dan mati lemas.
Orang-orang pun berdatangan.
Alih-alih bersukacita atas kesembuhan lelaki tadi dan ingin mengenal Yesus lebih dekat, mereka justru merasa terancam sehingga meminta Yesus pergi.
Mereka khawatir bila Yesus mengubah banyak hal dalam diri mereka, atau meminta mereka meninggalkan kebiasaan hidup lama.
Bisa jadi mereka merasa terancam secara ekonomis juga karena peternakan babi adalah lahan bisnis mereka.
Sebaliknya, lelaki yang telah pulih itu memohon supaya diizinkan mengikuti-Nya.
Namun Yesus menyuruhnya pulang dan bersaksi tentang perjumpaan itu. Keselamatan yang diperolehnya tidak hanya mengubahnya secara radikal, tetapi juga memotivasinya untuk bersaksi ke seluruh kota.
Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk pada satu judul Perikop : “Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa”.
Suatu bagian firman Tuhan yang mengajarkan kepada kita tentang kuasa Kristus dan dampak kehadiran Kristus bagi orang orang percaya, antara lain terusirnya “iblis” dari kehidupan orang percaya, dan menjadikannya sarana kesaksian mengenai kasih Kristus di dunia ini.
Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut :
PENGAJARAN PERTAMA.
Roh Iblis membelenggu manusia.
Menjadi perenungan menarik dalam hidup kita adalah, apakah yang terjadi ketika seseorang berada dalam belenggu iblis?
Firman Tuhan pada ayat 27 mengatakan :”sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi dalam pekuburan”.
Sedangkan ayat 29 menyatakan : “Karena sering roh itu menyeret-nyeret dia, maka untuk menjaganya, ia dirantai dan dibelenggu, tetapi ia memutuskan segala pengikat itu dan ia dihalau oleh setan itu ke tempat-tempat yang sunyi”.
Firman Tuhan di atas menyatakan adanya tiga dampak utama seseorang yang dirasuki iblis, yaitu : “tidak berpakaian”, “diseret -seret”, dan “tidak mau hidup dalam kendali Tuhan”.
Bukankah itu sering terjadi pada orang orang yang belum mengenal Tuhan?
Orang yang tidak mengenal Tuhan adalah adalah orang yang “tidak mengenakan pakaian” secara rohani.
Apakah pakaian manusia rohani?
Pakaian rohani adalah kehidupan, karakter dan perbuatan manusia sebagaimana dituliskan dalam 1 Timotius 2:9 yang menyatakan :
:”...tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah...”, dan Wahyu 3:4 yang menyatakan : “Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu”.
Pakaian juga dapat berlaku identitas rohani sebagai anak Allah dan orang percaya : “....sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang. Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup...” (2 Korintus 5:3-4).
Selain itu kuasa iblis juga sering “menyeret kita “ pada perbuatan yang tidak baik.
Firman Tuhan dalam 2 Petrus 3:17 : “Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh”.
Predikat pemberontak juga dinyatakan kepada manusia yang tidak mau mendengar firmanNYA atau tidak mau melaksanakan rancanganNYA sebagaimana disebutkan dalam Yehezkiel 2:7-8 yang menyatakan :
“Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak. Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu”.
Bagaimana dengan hidup kita? Apakah tingkah laku kita seperti orang Gerasa yang dirasuk iblis?
Ataukah kita merupakan anak-anak Tuhan yang sudah diubahkan?
Janganlah kita menjadi orang orang munafik yang mengaku orang percaya dan anak Tuhan tetapi kehidupannya masih dikuasai iblis.
PENGAJARAN KEDUA.
Manusia bernilai di hadapan Allah.
Menarik apa yang disampaikan oleh iblis, ketika mereka tidak nyaman dan terganggu ketika berjumpa dengan Yesus, dalam ayat 31-33:
“Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut. Adalah di sana sejumlah besar babi sedang mencari makan di lereng gunung, lalu setan-setan itu meminta kepada Yesus, supaya Ia memperkenankan mereka memasuki babi-babi itu. Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah setan-setan itu dari orang itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas”.
Berapa harga babi-babi itu apabila di rupiahkan?
Seekor babi dengan berat 80 kg berkisar 2 juta. Induk babi mungkin lebih berat dari itu. Apabila jumlah babi 1000 ekor (Legion), maka total harga keseluruhan babi adalah 2 jt x 1000, atau 2 miliar untuk mengganti penyelamatan seorang manusia.
Firman Tuhan dalam 1 Petrus 1 :18-19 Petrus nyatakan bahwa : “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat”.
Harga seorang manusia di hadapan Tuhan sangat luar biasa, melampaui apapun. Secara material sangat tinggi nilainya. Berdasarkan kasih Allah sedemikian berharga karena ditebus dengan darah yang tidak bercacat dan bernoda, yaitu darah Kristus yang berkuasa.
Dan bahkan ketika kita mengingat perumpamaan domba yang tersesat, apabila satu domba tersesat, maka firman Tuhan dalam Lukas 15:4-6 menyatakan :
“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan”
Luar biasa harga manusia di hadapan Tuhan.
Seberapakah kita menghargai kasih karunia Allah di dalam kehidupan kita? Roma 6:12-14 menyatakan :
“Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia”.
PENGAJARAN KETIGA.
Saksikan kebaikan Kristus.
Apa yang harus kita lakukan di hadapan Tuhan, apabila kita telah merasakan anugerahNYA yang sedemikian besar?
Firman Tuhan pada ayat 38-39 menyatakan:
“Dan orang yang telah ditinggalkan setan-setan itu meminta supaya ia diperkenankan menyertai-Nya. Tetapi Yesus menyuruh dia pergi, kata-Nya: "Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu." Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya”.
Firman Tuhan di atas menegaskan agar kita dapat menyaksikan kasih Tuhan melalui kesaksian kita kepada orang lain.
————-
Renungan pribadi :
————
Bagaimanakah hidup kita?
Apakah kita telah merasakan kasih Tuhan yang sedemikian luar biasa dalam hidup kita?
Tuhan menawarkan keselamatan kepada semua orang. Namun, keselamatan-Nya justru dapat dianggap ancaman bagi jiwa yang enggan diubahkan.
Hanya mereka yang mau percaya kepada-Nya yang berkesempatan menerima anugerah-Nya. Percaya bukan sekadar mengakui keberadaan-Nya, melainkan membuka diri dan mengizinkan Dia membersihkan hidup kita dari segala hal yang tidak sesuai dengan jati diri Kristus.
———-
EBL/www.renunganharian.net.
———-
Kata mutiara hari ini:
YESUS MENJADI ANCAMAN BAGI JIWA YANG ENGGAN DIPULIHKAN, TETAPI MENUMBUHKAN IMAN BAGI MEREKA YANG MENYAMBUT KESELAMATAN-NYA.
————
Comments
Post a Comment