MEMELIHARA PIKIRAN
Minggu, 11 Februari 2018
--------------
Bacaan : Filipi 4:1-9
Nats Alkitab : Jadi, akhirnya, Saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
--------------
Ilustrasi dan renungan:
--------------
Aktivitas apa yang paling sering kita lakukan?
Pernahkah kita menyadari bahwa kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk berpikir?
Dari berpikir, lahir tindakan nyata sebagai buah dari pikiran. Sebagai contoh, jika kita banyak memikirkan seseorang yang kita kasihi, maka kita berusaha untuk menyenangkannya melalui ucapan dan tindakan kita.
Sebaliknya, kebencian yang tersembunyi dalam pikiran akan melahirkan sikap dan perkataan yang kurang menyenangkan.
Hari ini kita belajar pada satu bagian firman Tuhan yang merujuk pada satu judul perikop: “nasihat-nasihat terakhir”. Suatu bagian pengajaran Rasul Paulus dari dalam penjara yang menolong kita untuk mengerti tentang bagaimana kita tetap kuat di dalam Kristus Yesus.
Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah:
PERTAMA.
IKATLAH SAUDARA SEIMAN DI DALAM TUHAN.
Menarik apa yang dituliskan oleh Rasul Paulus untuk memulai tullisannya dengan menyatakan salam pada ayat 1 sebagai berikut: “4:1 Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!”.
Firman Tuhan di atas memberikan teladan bagi kita bagaimana Rasul Paulus menyebutkan sahabat dan saudara seiman dengan “sukacitaku dan mahkotaku”.
Penyebutan itu mewakili perasaan dan harapan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi.
“Sukacita” menunjukkan bahwa keterikatan Rasul Paulus dengan Jemaat di Filipi telah mendatangkan sukacita besar yang berasal dari Tuhan untuk semua kondisi. Bahkan Rasul Paulus yang dipenjara karena pemberitaan Injilpun merasakan sukacita besar karena tahu dan merasakan arti sebuah kebersamaan sebagai “gereja”, persekutuan Tuhan dan saudara seiman di dalam Tuhan.
Sedangkan “mahkotaku”, menggambarkan bagaimana kebanggaan Rasul Paulus terhadap di Jemaat Filipi atas teladan-teladan iman dan kebersamaan yang mereka lakukan terhadap pelayanan dan pengabaran Injil.
Menjadi perenungan dalam hidup kita adalah, apakah saudara seiman kita, jemaat kita menjadi “sukacita” dan “mahkota” kehidupan kita?
Ataukah kita justru sedang kecewa, apatis, dan tidak peduli dengan mereka dalam kehidupan kita?
KEDUA
HIDUPLAH DALAM DAMAI SEJAHTERA KRISTUS.
Setiap anggota jemaat, orang-orang percaya mungkin berada dalam kehidupan yang berbeda-beda. Latar belakang berbeda, pendidikan berbeda, pekerjaan dan jabatan berbeda, permasalahan dan beban hidup berbeda, bahkan mungkin kualitas iman yang berbeda.
Tetapi mungkinkah kita mengalami pertumbuhan rohani, kehidupan rohani dan kualitas rohani yang sama?
Firman Tuhan katakan bahwa kita dapat mempunyai tingkat pertumbuhan, kehidupan rohani dan kualitas rohani yang sama apabila kita mempunyai dasar yang sama, yaitu ketika hati dan pikiran kita dipelihara oleh Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal.
Firman Tuhan pada ayat 7 menyatakan bahwa:
“4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus”.
Firman Tuhan di atas menegaskan dalam hidup kita bahwa ketika kita hati dan pikiran kita dipelihara oleh damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, maka sesungguhnya kita sedang belajar untuk bertumbuh bersama, berkembang bersama, melalui hidup bersama, dan meraih tujuan abadi yang sama.
Menjadi perenungan adalah apakah memang damai sejahtera Allah itulah yang memelihara pikiran dan hati kita?
Ataukah logika-logika dan pemikiran-pemikiran duniawi yang sesungguhnya sedang mendorong kita menjalankan hati kita, pemikiran kita, rencana gereja, cita-cita pribadi dengan meninggalkan keberadaan dan pribadi Allah itu sendiri?
Ciri-ciri seseorang yang hati dan pikirannya dipelihara oleh damai sejahtera Allah adalah:
1. Sehati sepikir untuk berbuat dan melayani dalam pekerjaan pengabaran Injil (ayat 2-3).
2. Tetap bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan, dan tidak pernah kehilangan sukacita (ayat 4).
3. Mempunyai kebaikan hati yang diketahui semua orang (ayat 5).
4. Mampu menyatakan kuatir kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (ayat 6-7).
Ketika kita mempunyai hati dan pemikiran yang didasarkan pada pemeliharaan damai sejahtera Allah, maka Tuhan dan pekerjaanNYA yang melampuai segala akal akan bekerja dalam hidup kita. Segala hal boleh terjadi, segala beban boleh ada, segala permasalahan boleh terjadi, tetapi kita tetap diberikan damai sejahtera dan ketenangan, karena kita yakin ada pekerjaan besar yang melampuai akal kita sedang Tuhan persiapkan, lakukan dan nyatakan dalam hidup kita.
KETIGA.
BERPIKIRLAH BAIK.
Orang percaya diajarkan Rasul Paulus untuk selalu berpikir baik, mengolah rasa, dan akhirnya melakukan yang baik sesuai firman Tuhan.
Memang banyak berita menarik seperti gosip, hoax, dan kabar burung yang seringkali membuat kita panas, dan mungkin juga berandai-andai tidak menentu.
Tetapi pesan firman Tuhan pada ayat 8-9a sangat jelas hanya yang baiklah yang seharusnya menjadi input positif untuk hidup kita, sebagai berikut:
“4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. 4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu.
Apakah hati, pemikiran dan otak kita telah mempunyai filter yang baik dalam berpikir dan bertingkah laku dengan hanya melakukan apa yang baik di hadapan Tuhan?
Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji itulah yang seharusnya menjadi inputan positif dalam pikiran kita. Dan di luar itu, kita diperkenan untuk membuang dan tidak memikirkannya.
Pikiran dan tindakan yang baik akan menjadi tempat subur pemeliharaan Tuhan dan firmanNYA.
Tetapi ketika kita mengotori pemikiran dan hati kita dengan hal-hal busuk, karakter buruk, berita dan perkataan buruk, opini dan kritikan-kritikan buruk, maka kita sedang menjadikan hati dan hidup kita seperti tanah kering dan gersang terhadap kehadiran Tuhan.
Biarlah firman Tuhan pada ayat 9b terjadi dalam hidup kita: “Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu”.
--------------
Renungan Pribadi:
--------------
Bagaimanakah hidup kita sekarang? Apakah didasarkan hanya kepada persekutuan, kebaikan Allah, dan damai sejahtera Kristus?
Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus mengingatkan orang percaya agar senantiasa bersukacita, berbuat baik, tidak khawatir akan segala hal, dan bertekun dalam doa. Semua ini akan mendatangkan damai sejahtera di hati manusia.
Namun untuk mendapatkan berkat tersebut, kita harus menuntun pikiran kita. Sebab tanpa kendali, pikiran kita sering membawa kita ke hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Seperti anak panah yang selalu memiliki sasaran, demikianlah selayaknya kita memiliki arah saat berpikir.
Hari ini kita diingatkan untuk memegang kendali atas pikiran kita. Kendali tersebut adalah firman Tuhan. Mengarahkan pikiran kita sesuai kebenaran Tuhan akan membimbing cara pikir kita. Terlebih sebagai warga sorgawi yang ditempatkan di dunia ini untuk sementara waktu, kita diharapkan memikirkan hal-hal sorgawi (Kolose 3:1-10).
Marilah kita memohon Roh Kudus agar senantiasa memperbaharui dan menuntun pikiran kita.
--------------
YHC/www.renunganharian.net
--------------
Selamat hari minggu.
Selamat berbakti, untuk memuji, memuliakan dan melayani Tuhan.
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
----------------
Kata mutiara hari ini:
PIKIRAN YANG DIPIMPIN OLEH KEBENARAN TUHAN AKAN MEMBAWA HIDUP KE DALAM DAMAI SEJAHTERA.
----------------
Comments
Post a Comment