RESPONS TERHADAP HAL BURUK
Jumat, 19 Januari 2018
--------------
Bacaan : Habakuk 3:17-19
Setahun : Keluaran 5-7
Nats Alkitab : Namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. (Habakuk 3:18)
--------------
Ilustrasi dan renungan:
--------------
Seorang pengusaha kristiani ditanya mengenai apa yang dirasakannya ketika sempat mengalami kerugian hingga ratusan juta, sehingga ia harus menjual rumah dan mobilnya. "Saya tidak sedang merugi atau bangkrut.
Saya menganggap uang yang terpakai itu-termasuk rumah dan mobil-sebagai biaya pembelajaran bagi usaha yang sedang saya rintis."
Pengusaha tersebut tidak sekadar berpikir dan bersikap positif. Ia sedang memandang "keburukan" yang sedang dialami dengan perspektif sebagai pengikut Kristus.
Alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa kehidupan umat Allah akan senantiasa berlangsung dengan aman, nyaman, dan tanpa masalah.
Ada kalanya Allah mengizinkan sesuatu yang buruk terjadi dan Dia ingin melihat respons kita terhadap hal tersebut.
Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada judul perikop : “Doa nabi Habakuk”. Suatu doa yang dinaikkan Nabi Habakuk untuk meminta pertolongan dan penyertaan Tuhan dalam masa-masa hidup sulit bagi bangsa Israel.
Pengajaran Firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:
PENGAJARAN PERTAMA.
HIDUP BERSUKACITA ADALAH PILIHAN
Seringkali kita berpikir bahwa hidup kita adalah kungkungan kondisi yang membentuk dan membuat kita mengalami sesuatu hal, dan kita tidak dapat mengubahnya.
Oleh karenanya seringkali seseorang akan merasa terjebak pada suatu keadaan, khususnya yang menurutnya buruk, entah kecewa, entah sedih, entah kekurangan, entah rendah diri, entah gagal, dan dia merasa itulah keadaan hidupnya.
Namun hari ini firman Tuhan nyatakan bahwa hidup adalah sebuah pilihan yang tidak tergantung kondisi kita sebenarnya, ketika kita menggantungkannya di dalam Tuhan.
Firman Tuhan pada ayat 17-18 menyatakan bahwa:
“3:17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, 3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku”.
Firman Tuhan di atas mengajarkan bahwa:
PERTAMA, hidup adalah pilihan dan tidak tergantung sesuatu yang sedang terjadi dalam hidup kita sekarang. Banyak keadaan susah dan mengecewakan bisa terjadi, pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, tetapi kita dapat memilih bagian lain yang tidak tergantung kepada kondisi itu, yaitu tetap bersorak-sorak dan beria-ria di dalam Tuhan.
Mengapa demikian?
Sebab Tuhan adalah pencipta keindahan hidup. DIA menciptakan kita untuk menjadi pribadi luar biasa yang mampu menikmati kuasa dan rancangan Tuhan.
Dan dari Tuhanlah sumber sukacita itu ada. Dan ketika kita memperoleh sukacita dari Tuhan, maka sesungguhnya permasalahan hidup kita tidak akan mampu mengalihkan dan menenggelamkan sukacita yang ada dalam hidup kita.
Sukacita adalah pilihan hidup.
Respon positif di dalam Tuhan lebih baik dari pada menyerah kepada keadaan.
KEDUA, ada optimisme di dalam Tuhan.
Luar biasa ketika dalam keadaan yang buruk, Nabi Habakuk mampu bersukacita. Selain sukacita adalah salah satu ciri kehadiran Allah, maka alasan terbesar yang dinyatakan nabi Habakuk dalam ayat 18 adalah karena Tuhan mempunyai kekuatan untuk sanggup menyelamatkan kita.
Keyakinan akan karya dan kekuatan Tuhan itulah yang sesungguhnya akan selalu membuat orang percaya optimis dalam keadaan buruk, dalam keadaan mengecewakan, dan dalam keadaan susah, terhimpit, terjepit, dan ketika bersedih.
Keyakinan dan optimisme di dalam iman kepada Tuhan, tidak akan dapat menghalangi dan menghilangkan hal buruk- dalam hidup kita.
PENGAJARAN KEDUA.
TUHAN ADALAH PELATIH YANG MEMBERI KEKUATAN.
Dalam keadaan buruk, seringkali kita berpikir tak ada lagi jalan di depan untuk menolong kita. Kita merasakan kaki kita berat melangkah. Kita merasakan pandangan kita semakin muram untuk melihat, dan kita merasakan pemikiran kita semakin tertekan untuk menghadapi perjuangan kehidupan yang semakin sulit ke depan.
Namun hal ini berbeda dengan pendapat Nabi Habakuk yang mengandalkan hidupnya di dalam Tuhan.
Dalam ayat 19, Nabi Habakuk menyatakan:
“ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku”.
Firman Tuhan di atas menolong kita untuk memahami tiga hal penting, yaitu:
PERTAMA, Tuhan adalah kekuatan. Artinya dalam keadaan apapun kita harus mengakui bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan kita. Sumber energi yang mampu memberikan kekuatan secara spiritual, pemikiran ke depan, maupun kekuatan psikikal, dan fisik bagi kita. Kekuatan secara terkonsolidasi dapat diberikan semuanya bagi kita, ketika kita menjadikan Tuhan adalah sumber kekuatan kita, dan kita tidak mencari yang lain di luar Tuhan.
Ketika merasa buruk dan lemah, larilah dan carilah Tuhan yang menjadi sumber kekuatan.
KEDUA, Tuhan adalah pelatih yang luar biasa yang mampu melakukan sesuatu pengubahan keidupan yang luar biasa, sehingga permasalahan bukan lagi menjadi hambatan dan kendala yang mematikan karakter dan kreatifitas hidup kita, tetapi justru mengubah kita menjadi pribadi luar biasa yang lincah, kreatif, cekatan, dan mempunyai kekuatan untuk mengejar masa depan di depan.
Gambaran seperti rusa, memberikan gambaran nyata dalam hidup kita, bagaimana Tuhan mampu mengubah orang yang sedang mengalami hal-hal buruk menjadi seperti rusa.
Rusa yang lincah, rusa yang menawan, rusa yang pencinta, rusa yang mampu berlari sedemikian cepat, dan rusa yang mampu dengan cekatan menghindari para pemangsa.
Pengubahan hidup tidak akan dapat terjadi ketika Tuhan tidak mengubah hidup kita.
Bersyukurlah ketika mengalami permasalahan, kekecewaan, kegalauan hidup, karena sesungguhnya “pelatih kita” sedang menolong kita menjadi pribadi yang berbeda, yang berubah agar kita mampu menjadi seseorang yang pribadi luar biasa yang lincah, kreatif, cekatan, dan mempunyai kekuatan untuk mengejar masa depan di depan.
--------------
Renungan Pribadi:
--------------
Bagaimanakah hidup kita sekarang?
Apakah kita sedang merasakan hidup sulit yang penuh tekanan, penuh kekecewaan, penuh kesedihan, penuh kegagalan, dan mungkin kita terjebak untuk menyerah dan kehilangan sukacita?
Firman Tuhan hari ini menolong kita untuk memahami karya Tuhan luar biasa yang sedang terjadi dalam hidup kita.
Tuhan yang mampu menolong kita memilih hidup sukacita ketimbang terjebak dalam hidup sulit yang penuh tekanan, penuh kekecewaan, penuh kesedihan, penuh kegagalan, dan mungkin kita terjebak untuk menyerah.
Serta Tuhan yang menjadi pelatih luar biasa yang sedang berkarya mengubah hidup kita untuk menjadi pribadi luar biasa yang lincah, kreatif, cekatan, dan mempunyai kekuatan untuk mengejar masa depan di depan.
Habakuk bersaksi bahwa ia melayani Allah bukan karena diberi berkat, tetapi karena Dia itu Allah. Bahkan di tengah hukuman Allah atas Yehuda (Habakuk 3:16), Habakuk memilih untuk bersukacita di dalam Tuhan;
Allah akan menjadi Juruselamatnya dan sumber kekuatan yang tak putus-putus.
Ia tahu tanpa ragu bahwa kaum sisa akan selamat dari serbuan Babel, dan ia memberitakan dengan yakin kemenangan terakhir dari semua orang yang hidup oleh iman kepada Allah (Hab 2:4).
Nabi Habakuk mengajarkan seruan doa yang menarik ketika kondisi tak mengenakkan dialami oleh umat Allah: Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang (ayat 17).
Kondisi yang direspons dengan ungkapan syukur, pujian, dan sorak-sorai kepada Allah yang menjadi kekuatan dan penyelamat umat-Nya.
Karya Tuhan tak hanya dapat kita rasakan ketika keadaan serba baik. Ketika kita berada dalam kondisi sulit, tetapi kita mampu bersyukur karena meyakini bahwa Allah tak pernah meninggalkan kita, itu pun merupakan karya Allah! Nyanyian yang Habakuk lantunkan, dapat menginspirasi kita untuk melakukan hal yang sama, terutama pada masa-masa sulit.
Maukah Anda melakukannya?
--------------
GHJ/www.renunganharian.net
--------------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
----------------
Kata mutiara hari ini:
PERSEPSI YANG BENAR MENGENAI KARYA ALLAH, AKAN MEMUNCULKAN RESPONS YANG BERBEDA SAAT KESULITAN MELANDA.
----------------
Comments
Post a Comment