KEPUASAN

Jumat, 26 Januari 2018
-----------
Bacaan              :   Pengkhotbah 5:9-18
Nats alkitab      :   Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. (Pengkhotbah 5:9)
-----------
Ilustrasi dan renungan:
-----------
Penelitian dengan cermat membuktikan, orang dengan penghasilan sedikit tidak merasa puas; namun ketika penghasilannya lebih banyak ia tetap tidak puas. Kenapa?
Sebab tuntutannya pun bertambah, begitu pun pengeluarannya.
Sementara tingkat kepuasannya sama saja: tetap belum puas.
Kepuasan itu layaknya orang bergerak di atas putaran alas treadmill, meski kecepatan meningkat pun tak ada gerak maju. Tetap saja di situ.
Pengkhotbah juga dengan jeli mengamati, dalam kehidupan manusia yang namanya kepuasan atau kesenangan selalu minta dipenuhi tak kenal henti. Kekayaan bukan jawaban. Sia-sia saja menjadikannya jalan pemenuhan kepuasan. Bahkan uang dan harta tak jarang malah menghadirkan celaka (ayat 12). Yang lebih utama ialah kebahagiaan. Dan kebahagiaan ada pada karunia yang Allah berikan kepada kita untuk menikmati berkat-Nya, entah itu besar atau kecil (ayat 11, 17-18). Kebahagiaan ada pada hati yang mensyukuri dan merayakan rahmat Allah.

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan tulisan Salomo yang mengajarkan tentang kepuasan sejati dalam kehidupan.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah :

Pengajaran PERTAMA.
HARTA DAN KEKAYAAN BUKANLAH SUMBER KEPUASAN HIDUP

Dalam jaman materialistik ini, maka harta benda dan kekayaan menjadi suatu hal yang sangat diagungkan. Kedudukan, keberhasilan, dan tingkat sosial seseorang sangat ditentukan oleh seberapa banyak harta dan kekayaan yang dimilikinya. Dan bukan menjadi suatu hal yang asing ketika hampir semua orang akhirnya mengejar hidup untuk memperoleh harta dan kekayaan sebagai bagian penting kehidupannya.
Menjadi pertanyaan adalah, apakah hal tersebut sesuai dengan rancangan dan firman Tuhan?

Bacaan firman Tuhan paa ayat 9-12 menyatakan bahwa:
“5:9 (5-8) Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya dihormati di daerah itu. 5:10 (5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. 5:11 (5-10) Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya? 5:12 (5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur”.

Firman Tuhan di atas mengajarkan kepada kita bahwa uang, kekayaan, penghasilan yang berlimpah, dan keuntungan yang banyak ternyata tidak dapat membuat kepuasan dalam hidup seseorang.
Mengapa?
Karena orientasi dan movitasi seseorang yang mempunyai banyak harrta, banyak keuntungan, dan hanyak penghasilan adalah untuk menghabiskan dan memuaskan hidupnya, bukan mencari pemilik atau sumber berkat yang memuaskan, yaitu Allah itu sendiri (ayat 11).
Selain itu, firman Tuhan juga mengajarkan bahwa kekayaan, harta, dan penghasilan yang melimpah tidak dapat menjamin seseorang dapat menikmati harta yang sedemikian banyak, karena seseorang akan mengutamakannya, berusaha mempertahankan atau menambahnya, dan bertambahnya kekhawatiran hidup karena ketakutan apabila hilang atau berkurang karena kerugian.
Hati-hatilah dengan harta kekayaan, kelebihan, kepandaian, dan potensi hidup serta berkat Tuhan yang ada dalam hidup kita, jangan sekali-kali menggantikan kedudukan Tuhan, sang Pemberi.
Dan jangan biarkan harta kekayaan, kelebihan, kepandaian, dan potensi hidup serta berkat menjadi bumerang yang menjerumuskan kita untuk menjauhi Tuhan.
Biarlah Tuhan tetap menjadi yang utama dalam hidup kita.

Pengajaran KEDUA
BERSUKACITALAH DALAM JERIH PAYAH KITA.

Jerih payah, kesulitan hidup, perjuangan hidup, atau berkat, kelimpahan dan segala
keberhasilan dalam pekerjaan sering dipandang sebagai hasil kerja keras yang bersifat duniawi dan sekuler yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan kita dalam memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Tetapi bacaan firman Tuhan pada ayat 18 menyatakan bahwa:
“5:18 (5-17) Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya”.

Firman Tuhan hari ini mengajarkan dalam hidup kita bahwa Jerih payah, kesulitan hidup, perjuangan hidup, atau berkat, kelimpahan dan segala keberhasilan dalam pekerjaan haruslah dipandang secara benar sebagai bagian untuk melayani dan menyaksikan karya dan kasih Tuhan. Prinsip demikian membuat orang percaya harus optimis, harus melakukan terbaik, dan tetap memiliki sukacita dalam hidupnya.
Kesemuanya itu bukan beban, tetapi kesemuanya itu adalah pengabdian, penghambaan dan cara kita untuk melayani Tuhan melalui kehidupan kita yang nyata, dan pekerjaan.
Apabila Allah mengizinkan kita menikmati pekerjaan kita dan memperoleh dengan cara jujur lebih daripada yang kita butuhkan, kita harus menganggap apa yang kita miliki sebagai karunia Allah untuk dipakai menolong orang lain dan memperluas kerajaan Allah di bumi.
Firman Tuhan pada Kolose 3:23 mengungkapkan bahwa : “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan  dan bukan untuk manusia”
Perbuatlah segala sesuatu seperti untuk Tuhan, dan lakukanlah dengan sukacita di hadapan Tuhan.
-----------
Renungan Pribadi:
-----------
Bagaimanakah hidup kita sekarang, apakah yang sedang kita kejar dan utamakan?
Biarlah segala sesuatu boleh terjadi di dalam kehidupan kita, dan apabila kita dikaruniai berkat dan berbagai macam keberhasilan, maka kesemuanya itu tidak mengalihkan pandangan utama kita kepada Tuhan.
Kita harus waspada pada ilusi kesenangan, yang mengajarkan kepada kita bahwa cara untuk menjadi puas adalah dengan mendapatkan lebih. Itu tipuan, bahkan jebakan!
Dengarkan firman-Nya.
Bahagia itu terbit di hati yang bersyukur atas rahmat dan berkat-Nya. Sesudah itu, alih-alih berupaya mendapat, orang yang banyak berbagi dan memberi, membuka diri dan mencintai, justru merasa bahagia.
-----------
PAD/www.renunganharian.net
-----------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!".   Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati.  Amin.
----------------
Kata mutiara hari ini:
PERBANYAKLAH MENGASIHI, BERBAGI, DAN MEMBERI KEBAHAGIAAN TAK AKAN JAUH DARI PADANYA.
----------------

Comments

Popular posts from this blog

BUAH KESETIAAN

PELAKU KEBENARAN

ADA MASA DEPAN