JANGAN MENGERASKAN HATI

Sabtu, 20 Januari 2018
------------
Bacaan              :   Amsal 28:1-14
Nats alkitab      :   Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
(Amsal 28:14)
------------
Ilustrasi dan renungan:
------------
Lima anak muda mendaki gunung. Setelah hampir tiga jam, mereka sadar bahwa mereka salah jalan.
Situasi rute yang mereka tempuh tidak sesuai dengan gambaran yang disebutkan dalam panduan.
"Kita kembali", mereka bersepakat, dan segera turun ke base camp.
"Beruntung kalian menyadari kekeliruan kalian", kata petugas di sana.
"Rute tadi menuju area longsor yang belum stabil. Sangat berbahaya."
Boleh jadi, kita punya pengalaman serupa:
Beberapa saat setelah suatu tindakan kita mulai, kita melihat tanda bahwa tindakan kita keliru atau akan keliru, dan kita segera "kembali ke base camp".
Tetapi, orang bisa bersikap lain.
Meski tahu bahwa langkahnya salah atau akan salah, orang tetap melanjutkan langkahnya yang salah.
Orang tahu bahwa menyuap itu salah, namun tetap saja, orang menyuap.
Orang tahu ketidaksetiaan menghancurkan keluarga, terutama anak-anak, namun tetap saja, orang mempermainkan kesetiaan.
Mengeraskan hati adalah dengan sadar mengabaikan semua tanda yang dilihat dan dimengerti, dan bersikukuh melanjutkan langkah meski tahu langkah itu salah.
Bagaimanakah hidup kita?
Apakah kita seringkali tetap bersikukuh pada suatu pendapat tertentu, sekalipun itu salah?

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

PENGAJARAN PERTAMA.
Jadilah orang yang mengejar untuk dekat kepada Tuhan

Ketika kita bergaul dengan dunia ini, maka dunia tentunya akan mengajarkan kita untuk mengejar hal-hal mewah, hal-hal luar biasa, dan hal-hal spektakuler yang bersifat dunawi dan membanggakan diri kita sendiri.
Sekalipun kelihatan hebat dan luar biasa, tetapi hal tersebut akan berujung kepada kefanaan, dan kebinasaan.
Tetapi firman Tuhan hari ini menolong kita mengerti, bahwa ada hal-hal luar biasa yang lebih kita butuhkan dalam hidup, yaitu mengejar untuk lebih dekat kepada Tuhan.
Firman Tuhan pada ayat 1-6 yang menyatakan sebagai berikut:
“28:1 Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda. 28:2 Karena pemberontakan negeri banyaklah penguasa-penguasanya, tetapi karena orang yang berpengertian dan berpengetahuan tetaplah hukum. 28:3 Orang miskin yang menindas orang-orang yang lemah adalah seperti hujan deras, tetapi tidak memberi makanan. 28:4 Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, tetapi orang yang berpegang pada hukum menentangnya. 28:5 Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu. 28:6 Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya”.

Firman Tuhan di atas mengajarkan bahwa kita seharusnya berusaha lebih keras untuk semakin dekat dengan Tuhan, melalui:
Pertama, semakin mengeliminasi pemberontakan kita terhadap Tuhan dan menjadi hamba penurut yang mau rendah hati mentaati hukumNYA (ayat 1-3).
Kedua, bergaulah secara baik dan berikanlah pengaruh positif kepada orang lain (ayat 4).
Ketiga, carilah hikmat dan jalankan keadilan di dalam Tuhan (ayat 5).
Keempat, berkelakuan bersih dan lurus di hadapan Tuhan (ayat 6).

Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui.

PENGAJARAN KEDUA.
Jagalah pergaulan hidup dengan orang lain.

Kehidupan rohani di dalam Tuhan tidak dapat dipisahkan dengan implementasi iman dan kasih kepada orang lain.
Seseorang dapat saja mengaku mengenal Allah, tetapi apabila kelakukan hidupnya kepada orang lain tidak menggambarkan firman Tuhan, maka sesungguhnya ia tidak layak menyebut dirinya beriman.
Implementasi hidup menentukan kadar keimanan seseorang di dalam Tuhan.
Firman Tuhan pada ayat 7-11 menyatakan bahwa:
“28:7 Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi orang yang bergaul dengan pelahap mempermalukan ayahnya. 28:8 Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah. 28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian. 28:10 Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan. 28:11 Orang kaya menganggap dirinya bijak, tetapi orang miskin yang berpengertian mengenal dia”.

Pengajaran Firman Tuhan di atas adalah:
Pertama, terdapat beberapa kelakukan yang tidak diperkenan di hadapan Tuhan, yaitu bergaul dengan pelahap, memperbanyak dengan riba dan bunga uang, tidak mendengarkan hukum, menyesatkan orang lain, dan menganggap dirinya bijak.
Kedua, Tuhan menghendaki agar kita bisa menjaga pergaulan kita dengan baik melalui ketaatan kepada hukum (ayat 7), hidup tidak bercela (ayat 10), dan berpengertian untuk mengenal Tuhan (ayat 11).

Kedua hal tersebut menjadi dasar utama bagi kita untuk bergaul di dunia ini untuk mengimplementasikan kasih dan hukum Tuhan.

PENGAJARAN KETIGA.
Jadilah orang yang terbuka dan siap menerima pengajaran Tuhan.

Menarik apa yang disampaikan oleh penulis Amsal untuk menjadi orang yang terbuka dan siap menerima pengajaran Tuhan sebagaimana dituliskan dalam ayat 12-14 sebagai berikut:
“28:12 Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri. 28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. 28:14 Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka”.

Firman Tuhan di atas menolong kita untuk mengerti bagaimana orang yang lembut hati di hadapan Tuhan, yaitu:
Pertama, beranilah menyatakan kebenaran sekalipun tidak mempunyai banyak pendukung (ayat 12);
Kedua, jadilah orang konsekuen yang mau mengakui kesalahan dan siap berubah di hadapan Allah (ayat 13).
Ketiga, hiduplah senantiasa takut akan Tuhan (ayat 14).
Kelembutan hati menjadikan diri kita mudah menerima pengajaran Tuhan untuk diubahkan, dipulihkan dan dibentuk sesuai bejana rancanganNYA.
------------
Renungan Pribadi:
------------
Bagaimanakah hidup kita sekarang ini?
Apakah kita sedang dalam persimpangan hidup untuk mengeraskan diri karena ego kita tentang kebenaran yang salah di hadapan Tuhan?
Hari ini firman Tuhan menolong kita untuk bersikap lembut hati dan menjadi penurut  di hadapan Tuhan.
Amsal 28:14 mengingatkan, mengeraskan hati hanya akan menyeret kita kepada malapetaka.
Menyadari bahwa sesuatu salah atau akan salah adalah cara Tuhan untuk mengingatkan kita, untuk menghindarkan kita dari hal-hal buruk.
Mengeraskan hati terhadap kesadaran itu, dan bersikukuh untuk berjalan pada arah yang kita tahu kita salah, adalah mencelakakan diri, dan merendahkan kebaikan Tuhan.
Saya kira, kita tidak menginginkan itu.
------------
EE/www.renunganharian.net
------------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!".   Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati.  Amin.
----------------
Kata mutiara hari ini:
MENYADARI BAHWA SESUATU SALAH ATAU AKAN SALAH ADALAH CARA TUHAN UNTUK MEMBERI PENCERAHAN, DAN MENJAUHKAN KITA DARI HAL-HAL BURUK.
----------------

Comments

Popular posts from this blog

BUAH KESETIAAN

PELAKU KEBENARAN

ADA MASA DEPAN