TAK CARI PUAS
Rabu, 13 Desember 2017
-------------
Bacaan : 2 Timotius 4:1-8
Nats alkitab : Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
(2 Timotius 4:3)
-------------
Ilustrasi dan renungan
-------------
Penulis Arthur Boers pernah menulis, "Saya kerap menemui orang-orang baru yang datang ke gereja dan mendapati mereka hanya suka berkunjung sesekali ke gereja-gereja.
Mereka berusaha mencari tahu apa yang bisa mereka peroleh dari sebuah gereja. Gereja seperti menjajakan barang dagangan. Ibadah bukan lagi menjadi tempat melayani Tuhan, tetapi tempat di mana orang bisa membeli penyembahan yang menginspirasi, musik yang bagus, khotbah yang menyentuh, penitipan anak yang berkualitas.
Seakan-akan mereka hendak membeli gereja dan menyenangkan diri sendiri!"
Bacaan hari ini adalah bagian dari surat terakhir Paulus.
Di sini Rasul Paulus bersungguh-sungguh menasihati Timotius agar menyampaikan pesan Tuhan dan kebenaran yang sejati.
Bukan menyampaikan pesan yang berasal dari dirinya sendiri-yang lucu, menyentuh- tetapi bukan tentang hati Tuhan.
Sebab, di akhir zaman ini akan semakin banyak orang yang tidak menyukai kebenaran firman.
Mereka ke gereja, tetapi tidak siap mendengar teguran atau didikan Tuhan.
Mereka tidak membuka hati, tetapi mencoba memuaskan diri dan telinga saja.
Pengajaran hari ini merujuk kepada satu judul perikop : “Penuhilah panggilan pelayananmu”.
Suatu bagian pengajaran Rasul Paulus yang mendorong Timotius dan setiap orang percaya agar menjadi pemberita firman Tuhan di dunia ini.
Pengajaran PERTAMA.
Jadilah pemberita firman.
Pada hari ini kita disadarkan kembali bahwa salah satu tugas orang-orang percaya sebagai anak-anak Tuhan adalah melakukan pemberitaan firman, sebagaimana dituliskan dalam ayat 2-3a sebagai berikut:
“4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat”.
Bagian firman Tuhan di atas menolong kita untuk mengerti bahwa kita berkedudukan sebagai pemberita firman Tuhan. Pemberita firman Tuhan bukan berarti harafiah seperti pendeta/pastor yang menyampaikan firman Tuhan dari atas mimbar, tetapi pemberita firman yang secara implementatif harus menjadi penyampai firman Tuhan kepada orang lain untuk menyatakan kesalahan, menyatakan tegoran, menasihati orang, menolong orang lain untuk menemukan jalan Tuhan, dan menolong orang lain memahami rencana Tuhan dalam hidupnya.
Perintah Tuhan jelas, “Beritakanlah firman”.
Kita adalah kitab suci yang terbuka.
Setiap orang akan mampu melihat pengajaran firman itu dari dalam kehidupan kita, baik pembicaraan, tingkah laku dan karakter kita sebagai firman yang nyata di dunia ini.
Beritakanlah firman sebagai bagian tugas pelayanan Injil kepada orang lain.
Pemberita firman adalah orang percaya yang telah menjalankan, mentaati dan mempercayai firman itu sendiri, sehingga untuk menjadi pemberita firman maka kita harus menundukkan diri pada pengajaran firman itu dan kita menjadi pelaku firman Tuhan.
Seringkali kita menyatakan tidak mampu menyampaikan firman.
Ingat bahwa Tuhan sendiri akan menolong saat berbicara, saat menyampaikan, dan saat berkomunikasi. Dan bukan kuasa kita lagi untuk menilai apakah firman itu akan diterima atau tidak. Tetapi kuasa Roh Kudus dan kepekaan orang itulah yang menjadi dasar penting untuk penerimaan firman Tuhan.
Mengapa harus diberitakan saat ini?
Firman Tuhan katakan jelas, ada waktunya bahwa firman Tuhan itu tidak dapat diterima.
Ada saatnya khususnya saat zaman akhir orang akan menolak firman Tuhan.
Bahkan orang-orang percaya, tidak sedikit yang menolak firman Tuhan karena dianggap tidak sesuai dengan akal sehat, memalingkan telinganya dari kebenaran, dan semata-mata mendengarkan firman Tuhan yang hanya memuaskan keinginan telinganya (2 Timotius 4:3). Mereka akan memilih pengkhotbah yang pandai berpidato, mampu menghibur, dan berita yang akan menyakinkan mereka bahwa mereka dapat tetap menjadi Kristen sementara hidup menurut tabiat dosa.
Pengajaran KEDUA.
Kuatlah dalam Tuhan.
Ketika kita mengabarkan firman, tidak semuanya dapat menerima.
Adakalanya kita ditolak dan kita merasa sakit, kecewa atau merasa gagal.
Tetapi firman Tuhan dalam ayat 5-6 menyatakan secara tegas bahwa : “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! 4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat”.
Bagian firman Tuhan di atas menyatakan secara tegas bahwa kita harus menguasai diri. Menguasai diri dalam arti, tidak boleh terganggu dengan ditolaknya pengajaran firman yang kita lakukan. Jangan merasa sakit hati, jangan merasa kecewa, dan merasa jengkel atau gagal, karena tugas kita hanyalah melakukan layanan pengabaran Injil Tuhan. Sebab Rasul Paulus telah mengalami penolakan melebihi apa yang kita rasakan. Bahkan Tuhan Yesus harus difitnah, disiksa dan dihukum mati kayu salib, karena pengajaran firmanNYA ditolak oleh manusia.
Ingatlah firman Tuhan dalam Matius 10:14-15 yang menyatakan :
“Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu, Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu”.
Pengajaran KETIGA.
Jadilah pemenang di dalam Tuhan.
Rasul Paulus menegaskan dalam hidup kita bahwa janganlah pernah menjadi kalah dan menyerah sebagai pemberita Injil Tuhan.
Firman Tuhan apda ayat 7-8 menyatakan bahwa :
“4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya”.
Ya, Rasul Paulus menggambarkan tugas layanan pemberitaan Injil sebagai sebuah pertandingan di dunia ini. Dalam pertandingan kita akan selalu berpikir meraih kemenangan, tetapi kemenangan bukanlah tujuan akhir sebuah pelayanan. Tujuan akhir ebuah pelayanan adalah mencapai garis akhir pelayanan dalam pemeliharaan iman. Dalam keyakinan akan Tuhan, dan dalam kepercayaan kepada Tuhan.
Akhir pelayanan adalah sampai kita dipanggil Tuhan.
Dalam pesan firman Tuhan, Rasul Paulus menegaskan bahwa kita harus mempertahankan pelayanan pemberitaan Injil sampai kita dipanggil Tuhan, dan kita harus mencapainya dalam keyakinan akan Tuhan, dan dalam kepercayaan kepada Tuhan.
-------------
Renungan pribadi:
-------------
Bagaimanakah implementasi pelayanan hidup kita kepada Kristus saat ini?
Apakah kita telah melaksanakan pelayanan kita sebagai pemberita Injil?
Apakah kita telah menguasai diri sebagai pemberita Injil ketika gagal dan ditolak?
Biarlah setiap hal teruslah menjadi penguat kita untuk semakin giat melayani Tuhan melalui pemberitaan Injil.
Sebab kitalah Kitab Suci terbuka yang perlu dilihat setiap orang dalam setiap tindakan, pembicaraan dan karakter kita di hadapan Tuhan.
Mungkin kita bukan tipe orang yang suka berkunjung ke berbagai gereja, ke sana kemari.
Namun, adakah kita masih selalu sedia mendengar firman dan segala kebenarannya, yang disampaikan demi memperbaiki kelakuan kita?
Adakah kita bersedia ditegur oleh Firman Tuhan dan dengan hancur hati mohon ampun di hadapan-Nya?
Adakah kita tunduk pada otoritas yang menyampaikan teguran dan disiplin demi kita kembali memiliki hubungan pribadi yang intim dengan Kristus?
Layanilah Tuhan sampai kita mencapai garis akhir di dalam Tuhan.
-------------
AW/www.renunganharian.net
-------------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
----------
Kata mutiara hari ini:
BERGEREJA BUKAN DEMI MENDAPAT KEPUASAN TELINGA NAMUN AGAR HIDUP KITA TERUS DISELARASKAN DENGAN-NYA.
----------
Comments
Post a Comment