SAAT MENONJOL
Kamis, 30 November 2017
-----------
Bacaan : Yohanes 11:45-57
Nats Alkitab : Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata, "Apa yang harus kita lakukan? Sebab Orang itu membuat banyak mukjizat."
(Yohanes 11:47)
-----------
Ilustrasi dan renungan:
-----------
Orang yang menonjol atau berprestasi lebih banyak dimusuhi dan dibenci.
Hal ini sudah biasa terjadi.
Sahabat kami disayang atasannya melebihi rekan-rekan kerjanya yang lain karena sangat jujur dan tanggung jawab dalam bekerja.
Namun, beberapa rekannya tidak menyukai dan kerap mengejeknya.
Jika saat ini kita mengalami berbagai tekanan karena menonjol dalam hal yang benar, jangan pernah berhenti untuk terus menghasilkan hal-hal yang terbaik.
Kristus menonjol di antara orang-orang Yahudi karena Dia mengadakan banyak mujizat seperti menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati.
Secara pengajaran, apa yang Kristus ajarkan tentang Kerajaan Allah pun benar, namun sangat menganggu kenyamanan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi.
Mereka merasa terancam dengan kepopuleran Yesus.
Mereka sudah melakukan segala cara untuk menjatuhkan Yesus, tapi selalu gagal. Rakyat malah semakin banyak mengikut Yesus.
Itulah sebabnya mereka sepakat membunuh Yesus (ayat 53).
Kalau Yesus yang sempurna saja dibenci, bahkan hendak dibunuh, kita sebagai pengikut Yesus hendaknya tidak kaget kalau kita pun ditekan habis-habisan saat berbuat benar.
Bagaimanakah hidup kita sekarang ini?
Adakah yang menonjol untuk menghasilkan yang baik dalam hidup kita sekarang ini?
Hari ini kita belajar firman Tuhan yang merujuk pada satu judul perikop : “Persepakatan untuk membunuh Yesus”.
Suatu bagian kisah Tuhan Yesus dalam masa permulaan penderitaan ketika akan menebus dosa manusia melalui kematian di kayu salib. Tuhan Yesus dibenci oleh ahli-ahli Taurat dan orang Yahudi karena pernyataan ke-Allahan-NYA kepada manusia yang jauh melebihi kehebatan semua orang Farisi dan ahli Taurat.
Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah:
PENGAJARAN PERTAMA.
Kebaikan selalu menjadi musuh dunia ini.
Setiap manusia pasti mempunyai sisi baik di dalam kehidupannya.
Oleh karena itu pastilah setiap orang akan terpanggil dan tergerak untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Tetapi seringkali seseorang tidak mampu melakukan kebaikan, karena hidupnya berada dalam tekanan, berada dalam himpitan, berada dalam lingkungan tidak baik, yang akhirnya membuat hidup orang tersebut tidak mampu melakukan kebaikan. Mengikuti pada lingkungan, mengikuti kepada teman, mengikuti kepada pola hidup dunia ini, seringkali menyeret seseorang memasuki kehidupan tidak baik yang tidak berkenan di hadapan Allah.
Hal ini menjadi suatu fakta penting yang harus disadari oleh setiap orang percaya ketika mungkin mengalami ketidaknyamanan hidup karena melakukan kebaikan.
Firman Tuhan pada ayat 46-52 mengungkapkan bagaimana dunia membenci dan melawan Tuhan Yesus, ketika beliau melakukan kebaikan di dunia ini, sebagai berikut:
“11:46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. 11:47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. 11:48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." 11:49 Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, 11:50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa. " 11:51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, 11:52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. 11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia”.
Fakta di atas menggambarkan bagaimana Kristus dengan kebaikan dan kasihNYA justru dimusuhi dan diancam oleh orang-orang Yahudi dan para Farisi. Janganlah kaget apabila hal ini pun juga akan terjadi untuk kita, murid-muridNYA.
Namun ingatlah pengajaran Rasul Petrus dalam 1 Petrus 2:12-15 yang menyatakan:
“2:12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. 2:13 Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, 2:14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. 2:15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh”.
Himpitan, tekanan, dan rayuan dunia ini tidak seharusnya membuat kita melupakan untuk melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik merupakan media yang paling manjur untuk menyatakan kehadiran Allah dalam hidup kita, dan membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh di dunia ini.
PENGAJARAN KEDUA.
Orang percaya adalah gereja yang harus memancarkan kasih.
Menarik perilaku orang Yahudi dan orang-orang Farisi yang sangat penasaran ingin membunuh Yesus. Orang Yahudi dan orang-orang Farisi bukanlah orang yang tidak mengenal firman Tuhan. Mereka bukanlah orang yang tidak tahu tentang pengajaran Taurat dan kitab para Nabi.
Tetapi yang menjadi permasalahan adalah, bagaimana mereka memperlakukan pengajaran Taurat dan para Nabi itu di dalam kehidupan mereka?
Pada bagian firman Tuhan pada ayat 56-57 mereka bahkan mencari Yesus di dalam Bait Allah dan mengancam akan membunuh Yesus?
Bukankah fenomena seperti itu juga terjadi dalam hidup kita sekarang ini?
Banyak orang mengaku percaya kepada Tuhan. Banyak orang mengaku sangat tahu tentang firman Tuhan dan penafsirannya.
Tetapi firman itu hanyalah sekedar pengetahuan dan pernyataan formalitas semata-mata, karena implementasi kehidupannya sangat jauh menyimpang dari kebenaran dan kebaikan di mata Tuhan.
Lebih menakutkan lagi ketika semua rencana buruk dan rencana rencana penghancuran itu dilakukan dari dalam rumah ibadah.
Bagaimanakah dengan hidup kita?
Apabila kita menyadari bahwa diri kita adalah gereja, persekutuan antara Roh Kudus dan pribadi kita manusia, hamba-hamba Kristus (Efesus 1:13), apakah kita juga sudah menjadikan diri kita adalah gereje-gereja yang mampu membawa kedamaian dalam hidup kita.
Membawakan pujian-pujian dan suara yang menyejukkan dunia ini.
Membawakan suara-suara kebenaran yang menolong dunia ini untuk bertumbuh dan berkembang dalam kebenaran.
Ataukah justru sebaliknya, bahwa kita adalah gereja-gereja Tuhan yang “takut” untuk menyatakan identitasnya, karena takut diancam, takut dimusuhi, takut tidak diakui dan akhirnya dianggap sama kelakukannya dengan dunia ini?
Ingatlah firman Tuhan bahwa baik kita tampil didepan umum, maupun tidak tampil di depan umum, tidak menghilangkan identitas kita sebagai murid-murid Kritus.
Murid-murid yang siap “teraniaya” ketika melakukan kebenaran, sama seperti Kristus sebagaimana dituliskan dalam ayat 54-57 sebagai berikut:
“11:54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. 11:55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. 11:56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?" 11:57 Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia”.
PENGAJARAN KETIGA.
Tetaplah lakukan kebaikan untuk semua orang.
Ketika melihat kondisi dunia ini yang penuh dengan pura-pura untuk melakukan kebaikan, muncullah pertanyaan dalam hidup kita, untuk apakah kebaikan itu dilakukan?
Ingatlah nasihat Rasul Paulus yang ditujukan kepada jemaat di Roma dalam Roma 12:9-18 sebagai berikut:
“Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”.
Ya, firman Tuhan katakan tegas, “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”.
Dan “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”
Luar biasa firman Tuhan yang terus berusaha menolong kita mempertahankan karakter sebagai murid-murid Kristus, agen pendamaian, dan agen kebaikan bagi dunia ini.
-----------
Renungan pribadi:
-----------
Bagaimanakah hidup kita sekarang ini?
Apakah kita juga tengah mengalami kesulitan untuk melakukan kebaikan?
Ingatlah firman Tuhan bahwa firman Tuhan yang terus berusaha menolong kita mempertahankan karakter sebagai murid-murid Kristus, agen pendamaian, dan agen kebaikan bagi dunia ini.
Setiap ketidaknyamanan hidup yang harus kita alami karena berbuat benar, justru membuat kita makin tangguh dan dewasa secara rohani.
Mereka yang memusuhi kita sebetulnya memuji kita dengan cara yang salah.
Mereka iri dan benci itu wajar, karena keburukan mereka nampak saat kita menonjol.
Tetap rendah hati dan selalu lakukan apa yang benar sesuai firman Tuhan.
-----------
RTG/www.renunganharian.net
-----------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
----------
Kata mutiara hari ini:
TEKANAN ITU BAIK KARENA MEMBUAT KITA MAKIN TANGGUH DAN DEWASA.
----------
Comments
Post a Comment