PERNIKAHAN YANG INDAH

Senin, 13 November 2017
-------
Bacaan   : Efesus 5:22-33
Nats alkitab :
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: Kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya.
(Efesus 5:33)
--------
Ilustrasi dan renungan :
--------
Akhir-akhir ini begitu banyak kasus perceraian terjadi.
Lebih parahnya, perceraian tersebut dilatarbelakangi karena kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suami kepada istrinya.
Sang suami memukuli istrinya.
Sang istri sakit hati dan menggugat cerai suaminya. Sepertinya mereka sudah lupa janji suci yang pernah mereka ikrarkan saat mereka menikah.

Hari ini kita kembali belajar pada bagian firman Tuhan yang merujuk pada satu judul perikop :"Kasih Kristus adalah dasar hidup suami istri".
Suatu bagian firman Tuhan yang mengajarkan kepada kita tentang landasan kehidupan sebuah keluarga dan Jemaat di hadapan Allah.

Pengajaran hari ini adalah sebagai berikut :

Pengajaran PERTAMA.
Ketertundukan istri.

Paulus mengingatkan kepada jemaat Efesus perihal hubungan suami istri.
Untuk menciptakan sebuah pernikahan yang indah, pertama, seorang istri harus tunduk kepada suaminya (ayat 22).
Ketertundukan seorang istri harus didasarkan pada hormat, taat dan kasih terhadap suaminya (ayat 33).
Demikian juga dalam kehidupan kita sebagai Jemaat Allah, maka kita sebagai pengantin wanita Kristus juga seharusnya mendasarkan hidup kita kepada hormat, taat dan kasih kepada Kristus ketika menjalankan kehidupan kita di dunia ini.

Pemgajaran KEDUA.
Kasih seorang suami.

Seorang suami harus mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi jemaat (ayat 25). Kasih yang harus dimiliki oleh seorang suami adalah kasih yang mau berkurban untuk istrinya. Kasih yang tidak egois.
Sama seperti Kristus yang bersedia menyerahkan nyawanya buat kita (Yohanes 15:13), maka demikianlah kasih yang dituntut untuk dipraktikkan dalam rumah tangga bagi istri dan anak-anak.
Kristus telah memulai dan meneladankan kasih itu bagi kita semua.
Dan itulah dasar terbesar kehidupan.
Ketika kita mempunyai kasih Kristus, maka kita pun akan didorong untuk mempunyai iman dan pengharapan yang tulus di hadapan Tuhan Yesus Kristus.

Pengajaran KETIGA.
Menerapkan prinsip satu daging.

Prinsip ketiga yang penting dalam kehidupan sebuah keluarga adalah menerapkan prinsip satu daging (ayat 31).
Suami dan istri bukan lagi dua melainkan satu. Jika istri menderita, suami ikut merasakan penderitaan istri, dan sebaliknya. Jika dalam pernikahan, suami-istri menerapkan prinsip ini, suami tidak mungkin menyakiti istrinya (ayat 28), dan sebaliknya.
Dalam sebuah keluarga satu daging juga berarti adanya kesatuan sebagaimana dituliskan dalam Filipi 2:2-4 yang demikian bunyinya : (2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, (3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga".
Dan secara luar biasa Filipi 2:5 menyatakan :
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus".

Ya, kesamaan pemikiran, perasaan, dan isi hati karena menaruh pikiran dan perasaan Kristus dalam hidup kita menjadi kunci penting manajemen emosi, manajemen rasa, dan manajemen karsa dalam hidup keluarga kita.

Dasar kesemuanya adalah Kristus yang ada dalam hidup kita.
---------
Renungan pribadi :
---------
Bagaimanakah hidup kita saat ini sebagai Anggota keluarga dan sebagai pribadi yang harus menerangi keluarga dengan kasih Kristus ?
Apakah kita telah mendasarkan segala sesuatu dalam hidup kita hanya kepada Kristus?
Apakah kita juga telah memfokuskan segala hidup kita kepada Kristus, bukan kepada permasalahan, beban, dan kesulitan hidup kita?
Dan Apakah kita telah belajar untuk menaruh pikiran dan perasaan Kristus di dalam hidup kita sehingga Kristuslah yang mengelola hidup kita?
Ada sebuah ungkapan: "Beautiful wedding is easy, but beautiful marriage is different things." Membuat acara pernikahan menjadi indah adalah hal yang mudah, tetapi membuat perjalanan pernikahan menjadi indah bukanlah hal yang mudah.
Sebuah pernikahan tidak dinilai dari megahnya acara pernikahan, tetapi dari bagaimana perjalanan pernikahan itu sendiri.
-------
SPP/www.renunganharian.net
--------
Selamat pagi.
Selamat beraktifitas.
Semangat Senin.
Teruslah semangat di dalam Tuhan.
Teruslah tetap di dalam firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan Tuhan dalam hidup kita sama seperti Yabes yang tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh 4:10 yang demikian bunyinya :
"Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu".
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Berkat, damai, kesuksesan dan kasih Kristus menyertai hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
-----------
Kata mutiara hari ini:
BEAUTIFUL WEDDING IS EASY,
BUT BEAUTIFUL MARRIAGE IS DIFFERENT THINGS.
---------

Comments

Popular posts from this blog

MEMELIHARA ALAM

CARA TUHAN MENYELAMATKAN

ADA MASA DEPAN