MARI MELAYANI
Rabu, 1 November 2017
-----------
Bacaan : Kisah Para Rasul 16:11-15
Nas : ... Lidia turut mendengarkan. Ia berasal dari kota Tiatira dan ia seorang penjual kain ungu yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. (Kisah Para Rasul 16:14)
-----------
Ilustrasi dan renungan:
-----------
Pat Quirin, seorang wanita tengah baya, mendirikan pelayanan bernama Angels' Attic. Bersama beberapa wanita berusia antara 50-80 tahun, Pat membuka sebuah toko yang menjual barang bekas layak pakai.
Mulanya, mereka mendapatkan barang-barang itu dari para tetangga.
Lalu mereka berkomitmen bahwa seluruh keuntungan yang mereka dapat akan disalurkan ke berbagai organisasi misi.
Tuhan memberkati usaha mereka.
Dari sebuah toko kecil, kini mereka telah mengembangkannya menjadi tempat belanja seluas ribuan meter.
Salah satu pelayanan mereka adalah mendukung proyek Hope Cambodia-melayani anak-anak marjinal di Kamboja-dengan sumbangan sebesar tiga puluh ribu dolar Amerika.
Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk pada satu judul perikop : “Paulus menyeberang ke Makedonia” dan “Paulus di Filipi”.
Suatu kisah pelayanan Paulus yang dilakukan di Makedonia dan Filipi, dimana dalam pelayanannya, Paulus tidak hanya memberitakan Injil, kabar baik keselamatan dari Tuhan, tetapi juga mengajak setiap orang melayani Tuhan, diantaranya Lidia, penjual kain ungu.
Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah:
PENGAJARAN PERTAMA.
Orang percaya adalah hamba Allah.
Dalam kehidupan kita, seringkali kita terjebak kepada kehidupan sekuler yang terus menerus tiada habisnya. Rasanya yang terjadi adalah siklus padat yang terus terjadi dalam hidup kita, perencanaan, target, jadwal, evaluasi terus menerus, berulang yang mungkin dapat membuat kita menjadi jenuh, terbebani, bahkan dapat sampai kepada suatu depresi.
Pernahkah kita menyadari bahwa visi kehidupan seorang yang percaya kepada Kristus bukan sekedar hal-hal tersebut.
Setiap orang yang telah percaya kepada Kristus dia adalah hamba Kristus, yang seharusnya memahami tujuan hidupnya berdasarkan kehendak Kristus, sebagaimana dituliskan dalam Roma 6:22 bahwa : “Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal”.
Rasul Paulus mengakui dan meyakini secara pasti bahwa dirinya adalah hamba Allah. Dan salah satu ciri utama hidup seorang hamba Allah adalah selalu memahami kehendak Allah, dan mempunyai ketaatan untuk melaksanakan kehendak Tuhan, sebagaimana dituliskan dalam ayat 9-12 yang menyatakan:
“Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis; dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari.
Menjadi perenungan kita, apakah kita juga menyakini kedudukan kita sebagai hamba Allah yang memahami kehendak Allah, mempunyai ketaatan untuk melaksanakan kehendak Tuhan, dan mau menyediakan diri untuk melayani DIA?
PENGAJARAN KEDUA.
Kuasa Firman Tuhan untuk membuka hati.
Seorang hamba Tuhan berkewajiban untuk menyatakan kebenaran firman dan kasih Tuhan kepada orang yang belum mengenal Tuhan. Seringkali kita ragu, takut dan mungkin merasa tidak mempunyai kekuatan untuk menyampaikan kabar baik tersebut.
Tetapi bacaan di atas menolong kita untuk mengerti bahwa ternyata firman Tuhan bukanlah bacaan mati yang sekedar dibaca, tetapi firman Tuhan ketika disampaikan kepada orang lain, mempunyai kuasa untuk menjamah hati dan menundukkannya di hadapan Kristus.
Bagian ayat 14 menyatakan bahwa : “Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus”.
Alkitab juga berkisah tentang wanita yang melayani, bernama Lidia. Ia penjual kain ungu dari Tiatira. Ia adalah wanita yang kaya, karena kain ungu adalah kain mahal yang nilainya diukur dengan timbangan perak. Ketika mendengar firman Tuhan, Lidia membuka hatinya dan segera merespons dengan kerinduan untuk melayani. Ya, firman Tuhan berkuasa membuka hati seorang bernama Lidia. Tidak hanya membuka hati, tetapi firman Tuhan pun mampu membuatnya memahami dan mengasihi Allah.
PENGAJARAN KETIGA
Firman Tuhan mengubah karakter.
Lidia adalah seorang biasa yang tidak mempunyai karunia mengajar secara luar biasa seperti Paulus. Dia pun tidak mempunyai karunia bernubuat atau karunia-karunia lain seperti rasul-rasul.
Tetapi ternyata Tuhan memberikan karunia murah hati dan melayani dalam hidupnya.
Sekalipun dia terus melakukan mata pencahariannya sebagai penjual kain ungu, tetapi dia tidak pernah meninggalkan kecintaan dan pelayanannya kepada Tuhan.
Salah satu yang dilakukannya adalah menyediakan tumpangan kepada para pelayan Tuhan yang singgah atau sedang mengadakan pelayanan di Filipi, sebagaimana dinyatakan dalam ayat 15 yang demikian bunyinya : “Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya”.
Saat itu, belum ada rumah ibadah di Filipi. Maka, ketika Lidia membuka rumahnya, tempat itu menjadi pusat penjangkauan anak Tuhan di Filipi. Bahkan setelah Paulus dan Silas keluar dari penjara, mereka pun bertemu saudara-saudara seiman di rumah Lidia (ayat 40).
Tuhan tidak pernah menciptakan manusia kosong tanpa potensi, sebaliknya Tuhan selalu menciptakan manusia dengan berbagai potensi dan karunia untuk melayani dan memuliakan DIA.
-----------
Renungan pribadi:
-----------
Bagaimanakah dengan hidup kita sekarang ini?
Apakah kita masih mempunyai waktu, tenaga, karunia, dan berbagai kemampuan yang Tuhan berikan untuk dipakai melayani DIA?
Tuhan terus membutuhkan pekerja.
Bukan karena Dia tak sanggup, melainkan karena Dia ingin mengangkat kita menjadi rekan-Nya.
Setiap kita, dengan talenta dan keberadaan masing-masing, pasti dapat melayani dengan berbagai cara.
Mari buka hati dan minta Tuhan menunjukkan jalannya.
LAYANI DAN BERI KEMULIAAN HANYA PADA TUHAN.
-----------
AW/www.renunganharian.net
-----------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
----------
Kata mutiara hari ini:
PEKERJAAN MISI DI SEGALA TEMPAT SELALU ADA
MARI MEMBUKA DIRI DAN HATI UNTUK TERLIBAT DI DALAMNYA.
----------
Comments
Post a Comment