APAKAH YANG ENGKAU TAWARKAN

Senin, 16 Oktober 2017
---------
Bacaan   : 2 Tawarikh 30:1-27
Nats alkitab :
"Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada TUHAN...." (2 Tawarikh 30:8)
---------
Ilustrasi dan renungan :
---------
"Tuhan, aku serahkan hidupku kepada-Mu.
Apapun yang kulalui, semua hanya untuk kemuliaan-Mu.
Tuhan, aku serahkan hari-hariku.
Kunaikkan pujian untuk persembahan yang menyenangkan-Mu.
Tuhan aku serahkan hidupku."
Ini adalah terjemahan refrein dari sebuah lagu Hillsong: Lord I Offer My Life To You.

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk judul perikop : "Hizkia merayakan Paskah".
Suatu bagian firman Tuhan yang mengisahkan tentang perbuatan baik Hizkia untuk mengutamakan Tuhan dengan persembahan, ketaatan dan doanya dalam menyembah Tuhan Allah.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

Pengajaran PERTAMA.
Hubungan yang baik dengan Tuhan adalah hal yang utama dalam hidup.

Dalam hidup, seringkali kita mementingkan dan terus mencari hal-hal duniawi.
Hari ini firman Tuhan menegaskan bahwa yang terpenting dalam hidup manusia adalah hubungannya dengan Tuhan.
Ayat 27 menyatakan bahwa : "Sesudah itu para imam Lewi bangun berdiri dan memberkati rakyat. Suara mereka didengar TUHAN dan doa mereka sampai ke tempat kediaman-Nya yang kudus di sorga".

Hubungan yang Luar biasa dapat terjadi dalam hidup manusia karena seseorang takut akan Tuhan.
Seperti dalam kisah bacaan di atas mengenai Hizkia.
Hizkia adalah raja Yehuda yang dikenal sebagai raja yang takut akan Tuhan, berbeda dengan sejumlah besar nenek moyangnya. Ia melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan. Hizkia jugalah yang memelopori diadakannya kembali ibadah-ibadah kepada Tuhan di Bait Allah di Yerusalem.
Ia mengadakan pembaharuan mental yang bersifat menyeluruh terhadap kehidupan bangsa Yehuda, bahkan ia berani mengajak orang-orang di Kerajaan Israel dan kepada suku Efraim dan Manasye untuk beribadah merayakan Paskah. Pembaharuan yang menantang seluruh orang Yehuda dan Israel pada saat itu untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, yaitu untuk terus hidup di dalam kekudusan. Nasehat dan perintah yang diikuti oleh seluruh bangsa itu, yang membuat doa-doa mereka didengar Tuhan kembali (ayat 27).
Bagaimanakah dengan hidup kita?
Apakah kita telah menempatkan relasi dengan Tuhan sebagai hal terpenting dalam kehidupan ?

Pengajaran KEDUA.
Jadilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Berbagai permasalahan di dunia ini seringkali terjadi karena keadaan pribadi kita sendiri.
Masalah utama yang sering menjadi sumber segala permasalahan adalah karena diri kita belum diperdamaikan dengan Allah.
Kita sulit menerima orang lain.
Kita bermusuhan dengan orang lain.
Hidup rasanya serba salah.
Hidup rasanya selalu ada penghambat.
Hidup rasanya selalu dibayangi dengan ketakutan dan kekhawatiran.
Semua itu terjadi karena kita belum diperdamaikan dengan Allah.
Bagian firman Tuhan pada ayat 18-20 menyatakan :
"Sebab sebagian besar dari rakyat terutama dari Efraim, Manasye, Isakhar dan Zebulon tidak mentahirkan diri. Namun mereka memakan Paskah, walaupun tidak sesuai dengan apa yang ada tertulis. Tetapi Hizkia berdoa untuk mereka, katanya: "TUHAN, yang baik itu, kiranya mengadakan pendamaian bagi semua orang, (19) yang sungguh-sungguh berhasrat mencari Allah, yakni TUHAN, Allah nenek moyangnya, walaupun ketahiran mereka tidak sesuai dengan tempat kudus." (20) TUHAN mendengar Hizkia dan membiarkan bangsa itu selamat".

Luar biasa dampak sebuah pendamaian dengan Allah.
Segala hal yang menghambat, segala ketidaksempurnaan, segala rencana manusia, dapat dilalui karena ijin dan pertolongan Tuhan.
Dan Tuhan mempersatukan segala perbedaan (ayat 12).

Pengajaran KETIGA.
Abdikan hidup hanya bagi Tuhan.

Bagian ayat 22 menyatakan bagaimana pribadi Hizkia dalam mengabdikan hidupnya kepada Tuhan sebagai berikut :
"Hizkia mengucapkan kata-kata pujian kepada semua orang Lewi yang menunjukkan akal budi yang baik dalam melayani TUHAN. Demikianlah orang memakan makanan perayaan selama tujuh hari, sambil mempersembahkan korban keselamatan dan mengucapkan syukur kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka".

Mengabdikan diri kepada Tuhan bukan saja menjadi pelayan dan hamba Tuhan .
Namun dalam posisi dan kedudukan apapun kita, kita dapat menjadi hamba Tuhan.
Hizkia berkedudukan sebagai Raja.
Namun firman Tuhan katakan tegas, Hizkia melayani kaum Lewi dan mempunyai akal budi yang bijak untuk melayani Tuhan.
Melayani orang lain dan hamba Tuhan.
Mengelola hidup dengan akal budi yang bijak melalui perbuatan yang berkenan di hadapan Allah, adalah salah satu implementasi menjadi hamba Tuhan yang baik.
Bagaimana dengan hidup kita?
Apakah kita telah mengelola pembicaraan kita, karakter kita, sikap kita, relasi dengan orang lain, kinerja kita sesuai dengan firman dan kehendak Tuhan?
Hizkia dapat menjadi teladan dalam hidup kita bahwa dalam profesi kita masing masing sudah seharusnya akal budi dan karakter kita menjadi satu cara untuk mengabdikan hidup bagi Tuhan.
---------
Renungan pribadi :
---------
Apakah ikut Tuhan itu cukup dengan beribadah rutin saja?
Atau dengan melakukan segala perintah Tuhan sebagai keharusan saja?
Ini memang baik. Tetapi ikut Tuhan adalah totalitas, keseluruhan hidup tanpa ada satu pun bagian dari hidup ini yang tidak dipersembahan kepada Tuhan. Totalitas dalam kesadaran bahwa memang kita harus menyerahkan seluruh hidup kepada Dia. Itulah ibadah yang sejati. -------
AAS/www.renunganharian.net.
---------
Selamat pagi
Selamat beraktifitas
Tuhan Yesus memberkati.
-----------
Kata mutiara hari ini :
APA YANG ENGKAU TAWARKAN KEPADA YESUS YANG
TELAH MENYERAHKAN DIRI-NYA SENDIRI UNTUK MENYELAMATKAN KITA?
-----------

Comments

Popular posts from this blog

MEMELIHARA ALAM

CARA TUHAN MENYELAMATKAN

KEBENARAN YANG MENYELAMATKAN