KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
Senin, 13 Agustus 2018
------------
Bacaan Firman Tuhan : Matius 14:1-12
Nats Alkitab : Karena Yohanes berkali-kali menegurnya, katanya, “Tidak boleh engkau mengambil Herodias!” (Matius 14:4)
------------
Ilustrasi dan renungan:
------------
Soe Hok Gie, seorang pejuang kemanusiaan pernah berkata, “Umumnya orang tidak suka mendengar kebenaran, karena kebenaran itu sering kali menyakitkan.” Kalimat bijak yang tak hanya diucapkan tanpa bukti, tetapi diperlihatkan oleh Soe Hok Gie selama ia menjadi pejuang kemanusiaan. Perkataan yang mengingatkan kita pada reaksi negatif Herodes, ketika mendengar teguran dari Yohanes Pembaptis.
Sebagai raja yang memiliki wewenang, kuasa, dan wibawa besar, ego Herodes terusik ketika Yohanes Pembaptis menegurnya. Sebagai utusan Allah, Yohanes Pembaptis tanpa ragu menegur Herodes yang memperistri Herodias, istri Filipus, saudaranya. Sebenarnya Herodes ingin membunuh Yohanes Pembaptis karena sakit hati, tetapi ia tak punya nyali melakukannya. Maklum, saat itu nama Yohanes Pembaptis cukup terkenal sebagai seorang nabi yang diurapi Allah. Akhirnya, dendam kesumat Herodes pun terpenuhi ketika momen ulang tahunnya. Namun, apakah Herodes kemudian berubah menjadi raja yang hidup dalam kebenaran? Tak ada catatan mengenai hal tersebut.
Bagaimanakah dengan kehidupan kita sebagai orang-orang percaya?
Apakah kita juga menegakkan kebenaran dalam kehidupan kita, sekalipun kita tidak mendapatkan tanggapan yang baik atau bahkan justru menyakitkan kehidupan kita?
Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop : “Yohanes Pembaptis dibunuh”.
Suatu bagian kisah hamba Tuhan, pembuka jalan pelayanan Tuhan Yesus, yang harus menerima tekanan bahkan dibunuh karena mengatakan kebenaran tentang perzinahan Raja Herodes dengan Herodias, istri Filipus Saudaranya.
Pengajaran Firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:
Pengajaran PERTAMA.
Kehidupan orang percaya tidak dapat dipisahkan dari Tuhan Yesus.
Apabila kita memperhatikan firman Tuhan pada ayat 1 dan 2, maka kita menjumpai pernyataan Herodes tentang Yesus Kristus. Sekalipun Herodes sangat mengetahui Tuhan Yesus dan Yohanes Pembaptis adalah dua pribadi yang berbeda, tetapi Herodes menganggap bahwa kuasa, roh, dan kekuatan pada Tuhan Yesus adalah sama dengan Yohanes Pembaptis yang sudah dibunuhnya. Oleh karena itu, Herodes mengatakan : “Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya" (ay. 2).
Firman Tuhan di atas menolong kita untuk mengerti bahwa sesungguhnya kehidupan kita sebagai orang percaya tidak dapat dipisahkan dari cerita tentang Tuhan Yesus yang didengar oleh dunia ini. Cerita tentang perilaku, kasih, tindakan, kuasa, roh, dan kekuatan yang bekerja di dalam diri Tuhan Yesus, pastilah dinyatakan juga di dalam hidup kita sebagai orang-orang percaya, termasuk sikap dan tanggapan dunia yang menolak Tuhan Yesus juga akan diberlakukan juga kepada kita orang-orang percaya. Nama Yesus telah menjadi “merk” di dalam hidup kita. Oleh karenanya, kehidupan kita sebagai orang-orang percaya tentulah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Tuhan Yesus yang pernah di dengar oleh dunia ini.
Kehidupan orang percaya yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Tuhan Yesus membawa konsekuensi kehidupan bagi kita, apakah kita akan dapat memuliakan nama Tuhan melalui keteladanan kehidupan kita sebagai anak-anak Allah, ataukah justru kita akan mencoreng dan mempermalukan nama Tuhan karena kehidupan kita yang tidak mencerminkan kehidupan Kristus di dalam hidup kita.
Hendaklah kita terus dapat memuliakan nama Tuhan Yesus melalui prinsip hidup kita dalam kebenaran, karakter Kristus yang ada dalam hidup kita, dan teladan kita sebagai garam dan terang bagi dunia ini. Dan janganlah kita mempermalukan Kristus, menjadi batu sandungan, atau bahkan menjadi cemoohan dunia karena tindakan tidak baik yang kita lakukan di dunia ini. Dan biarlah dunia ini boleh melihat kehadiran Kristus melalui setiap karakter, perilaku, dan keteladanan yang kita lakukan di dunia ini.
Pengajaran KEDUA.
Berani menyatakan kebenaran.
Salah satu ciri khas seorang yang mempercayai dan menyatakan kehadiran Kristus dalam hidupnya adalah keberanian untuk menyatakan kebenaran.
Yohanes Pembaptis adalah hamba Tuhan yang berani menyatakan kebenaran, karena ketika menemukan ketidakbenaran, dan ketidakadilan dia dengan berani menyatakan hal itu berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Yohanes pastilah tahu dengan siapa dia berbicara. Yohanes pastilah tahu juga resiko tentang apa yang dinyatakannya. Dan Yohanes pun pastilah tahu tentang konsekuensi kedudukannya sebagai hamba Allah. Berdasarkan hal tersebutlah, Yohanes Pembaptis tidak segan-segan menegus Herodes, mengenai kesalahan Raja Herodes yang melakukan perselingkuhan dengan Herodias, istri Filipus, saudaranya sebagaimana dinyatakan dalam ayat 4 bahwa : "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"
Sikap Yohanes Pembaptis tentulah sangat berbeda dengan sikap Herodes, yang tidak berani menghadapi kenyataaan yang sesungguhnya. Sekalipun Herodes tahu kesalahannya, dia tidak mau mengambil sikap. Dan sekalipun Herodes sangat membenci Yohanes, tetapi dia tidak mau mengambil resiko melawan pengikut-pengikut Yohanes Pembaptis (ay. 5).
Bagaimanakah dengan hidup kita? Mungkin di sekitar kita, kita menjumpai banyak ketidak benaran, banyak ketidak adilan, banyak penyimpangan-penyimpangan. Sikap seperti apakah yang akan kita ambil? Sikap seperti Yohanes Pembaptis yang menitikberatkan kepada kebenaran, dan mau mengambil resiko terhadap pernyataan kebenaran ataukah seperti Herodes yang bertindak pengecut dengan membiarkan ketidakbenaran karena takut menghadapi resiko yang akan dihadapinya.
Kebenaran hanya akan muncul ketika ada seseorang yang dapat menjadi teladan kebenaran dan berani menyatakan adanya kesalahan. Ketika kita diam, dan membiarkan suatu kesalahan atau penyimpangan terjadi, maka sesungguhnya secara tidak sengaja kita telah menyetujui ketidakbenaran sedang melanda kehidupan kita.
Kebenaran sejati hanya terdapat pada Tuhan Yesus Kristus (Yohanes 14:6). Apabila kita menjadi murid Kristus, dan memiliki Kristus di dalam hidup kita, maka kita dituntut untuk menyatakan dan mempraktikkan kebenaran Kristus itu di dalam hidup kita.
Jangan biarkan ketidakbenaran itu menggerus dan mencoreng nama Kristus, karena ketidakberanian kita menyatakan kebenaran.
Pengajaran KETIGA.
Hati-hati banyak penghasut yang menjerumuskan kita kepada ketidakbenaran.
Pada saat kita mencari situasi aman dengan berdiam diri dan tidak pernah menyatakan kebenaran, maka sesungguhnya pada saat itu kita sesungguhnya sedang memberikan jalan kepada para penghasut untuk menjerumuskan kita kepada tindakan ketidakbenaran.
Tindakan kejam Herodes untuk membunuh Yohanes Pembaptis sebenarnya masih terbatas pada “keinginan” dan bukan tindakan yang sesungguhnya (ay. 5). Tetapi rupanya keinginan terpendam Herodes untuk membunuh Yohanes Pembaptis, menjadi pintu masuk tindakan yang sesungguhnya ketika ada penghasut yang mulai berbicara, meminta dan menuntut Herodes melakukannya, yaitu Herodias, melalui suara anak perempuannya (ay. 6-11).
Sungguh tragis tindakan Raja Herodes terhadap Yohanes Pembaptis. Sekalipun sesungguhnya Raja Herodes sempat tidak sepakat dan merasa sedih atas permintaan Herodias melalui anak perempuannya, tetapi pada akhirnya Herodes harus memenggal kepala Yohanes Pembaptis di penjara (ay. 9-11).
Firman Tuhan di atas menolong kita untuk waspada terhadap sikap kita di dunia ini. Seringkali kita melakukan tindakan aman dan nyaman dengan membiarkan suatu kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, dan ketidakbenaran terjadi, sekalipun sesungguhnya kita tidak setuju dengan hal itu dan bahkan bertentangan dengan prinsip-prinsip kehidupan kita.
Firman Tuhan di atas memperingatkan kita bahwa sikap dan tindakan kita yang membiarkan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, dan ketidakbenaran terjadi sesungguhnya akan menjerumuskan kita terlibat, dan masuk dalam ketidakbenaran, karena mungkin akan ada penghasut-penghasut yang menghimpit kita sehingga kita tidak dapat menolaknya. Orang lain akan melihat kualitas hidup kita, prinsip hidup kita, karakter kita, dan perilaku sebagai anak-anak Allah, dan murid Kristus, ketika kita berani menyatakan ketidakbenaran.
------------
Renungan Pribadi :
------------
Bagaimanakah dengan hidup kita? Apakah kita mempunyai keberanian untuk menyatakan kebenaran firman Tuhan di dalam hidup kita, ataukah kita termasuk orang-orang “pendiam” yang sama sekali tidak berani menyatakan kebenaran untuk mencari aman dan agar terasa nyaman?
Kebenaran memang terkadang tak menyenangkan, sehingga sedikit sekali orang yang berada dalam “kumpulan” tersebut. Namun, orang yang membuka dirinya terhadap kebenaran, dan menerima yang paling menyakitkan sekalipun, kelak akan terbukti bahwa ia berada di tempat yang benar. Bagi orang percaya, hidup dalam kebenaran menjadikan kita orang yang berbahagia. Seberapa siapkah kita menerima kebenaran?
Masihkah kita memilih kebenaran, ketika hal itu terasa menyakitkan?
Kebenaran di dalam Kristus akan menolong kita untuk hidup benar berkualitas di dalam Kristus. Ketidakberanian kita mengungkapkan kebenaran adalah pintu masuk bagi kita untuk membiarkan para penghasut menghimpit kita agar melakukan ketidakbenaran.
Lakukanlah kebenaran dan nyatakanlah kebenaran karena kita adalah pribadi-pribadi yang telah dibenarkan oleh Allah, dan kebenaran Allah hidup di dalam hidup kita.
------------
GHJ/www.renunganharian.net
------------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan.
Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
-------------
Kata mutiara hari ini:
KEBENARAN SEPERTI PIL PAHIT YANG MENYEMBUHKAN BANYAK PENYAKIT.
Comments
Post a Comment