WAKTU PENAMPIAN

Sabtu, 26 Mei 2018
----------------
Bacaan                  :   Matius 3:1-12
Nats Alkitab         :   “Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi sekam itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
(Matius 3:12)
----------------
Ilustrasi dan renungan:
----------------
Para wanita menampi beras menggunakan tampah. Beras dimasukkan ke dalamnya lalu tampahnya digerakkan ke atas dan ke bawah. Kulit gabah, kerikil, dan kotoran lainnya terbang keluar karena bobotnya yang ringan. Sementara itu, butiran beras jatuh kembali ke tampah karena bobotnya yang berat.

Yohanes Pembaptis tampil sebagai orang yang berseru-seru di padang gurun untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Banyak orang datang kepadanya untuk mengaku dosa dan dibaptis (ay. 1-6). Tampil pula orang Farisi dan Saduki untuk dibaptis tetapi Yohanes menolak mereka. Bukan berarti Yohanes tidak menginginkan pertobatan mereka, melainkan ia mengetahui bahwa di lubuk hati mereka tersimpan kemunafikan. Dengan penuh keberanian Yohanes menegur mereka agar menghasilkan buah sesuai dengan pertobatan (ay. 7-8).

Kehidupan yang murni dengan kehidupan yang penuh kemunafikan sulit untuk dibedakan. Perbedaan baru tampak mencolok ketika waktu penampian tiba. Di dunia ini, terdapat banyak anak Tuhan yang tampaknya memiliki kemurnian hati tetapi sebenarnya hatinya sudah dicemari oleh tipu daya iblis. Dari buahnyalah kita akan mengenal mereka (Matius 7:20). Kehidupan yang berbuah memiliki bobot sehingga tidak goyah ketika waktu penampian tiba, tetapi kehidupan yang tidak berbuah tidak tahan uji. Bersiaplah sebab alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya (ay. 12).

Bagaimana dengan hidup kita?
Apakah kita telah melakukan kebenaran hidup, tanpa perlu menunda-nunda sampai waktunya mendesak hidup kita?
Ataukah kita harus menunda-nunda waktu kita sehingga kita dapat saja terlambat melakukan kebenaran?

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop : “Yohanes Pembaptis”.
Firman Tuhan yang mengisahkan tentang hamba Allah, Yohanes Pembaptis yang menjadi jalan pembuka bagi Kristus Yesus. Dan dalam pengajarannya selalu mendorong umat pada saat itu untuk segera bertobat, kembali ke jalan kebenaran Allah, dan dibaptiskan, agar dapat segera memperoleh pengampunan dan kasih karunia Allah.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

PENGAJARAN PERTAMA.
Memberi diri untuk bertobat.

Firman Tuhan pada ayat 1-6 memberitahukan di dalam hidup kita bagaimana kabar mengenai hari akhir ternyata telah diberitakan oleh Yohanes Pembaptis, sebelum kehadiran Tuhan Yesus Kristus dalam pelayananNYA.
Ketika kita menanggapi dengan sinis hal tersebut, maka kita tentunya akan mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa jaman akhir itu terjadi, karena telah ribuan tahun ternyata tidak ada tanda-tanda bahwa itu akan terjadi. Tetapi apabila kita menanggapi dengan kerendahan hati dan kesungguhan hati di hadapan Tuhan, maka kita akan melakukan seperti yang dilakukan oleh orang banyak, yaitu mengaku dosa, dan segera melakukan pertobatan atau menjaga kualitas hidup kita secara benar di hadapan Allah (ay. 6).

Makna dasar dari pertobatan (Yun. _metanoeo_) adalah "berbalik". Yaitu berbalik dari cara hidup yang jahat dalam kuasa dosa, kepada cara hidup benar kepada Allah di dalam KristusYesus (Yohanes 14:1,6; Kisah Para Rasul 8:22; 26:18; 1 Petrus 2:25).
Keputusan untuk berbalik dari dosa kepada keselamatan di dalam Kristus menyangkut dua hal, yaitu menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi di dalam kehidupan kita, serta mengakui dan menjadikannya sebagai Tuhan, sebagai yang utama, sebagai tuan di dalam kehidupan kita. Jadi, pertobatan meliputi pergantian penguasa, dari kekuasaan Iblis (Efesus 2:2) kepada kekuasaan Kristus dan Firman-Nya (Kisah Para Rasul 26:18). Pertobatan merupakan keputusan yang sukarela pada pihak orang berdosa, yang dimungkinkan terjadi oleh karena kasih karunia yang memberi kemampuan kepada mereka untuk melakukannya ketika mereka mendengar dan percaya kepada Injil (Kisah Para Rasul 11:21).

Oleh karenanya, apabila kita berbicara tentang definisi iman, maka kita harus menyatakan bahwa iman yang benar di dalam Kristus adalah iman yang menyertakan pertobatan sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan (Lukas 13:3,5; Kisah Para Rasul 2:38; 3:19; 11:21). Pertobatan merupakan pesan pokok para nabi Perjalnjian Lama maupun orang Kristen dalam Perjanjian Baru Pemberitaan pertobatan harus senantiasa mendampingi pemberitaan Injil (Lukas 24:47).

Bagaimanakah dengan hidup kita?
Apakah kepercayaan kita kepada Kristus juga diikuti dengan pertobatan secara benar di hadapan Allah? Ataukah kita hanya mengaku percaya kepada Kristus, tetapi kita masih berada dalam kehidupan lama kita?
Hati-hati agar kita tidak menjadi seorang munafik di hadapan Kristus.

PENGAJARAN KEDUA.
Jangan menunda pertobatan.

Apabila memperhatikan firman Tuhan pada ayat 7-10, maka kita menjumpai bahwa ternyata tidak semuanya begitu lembut hati menerima pemberitaan firman Tuhan dan pernyataan pertobatanNYA. Sikap dan karakter seperti orang Farisi dan orang Saduki, ternyata menjadi karakter-karakter orang yang sulit menerima pemberitaan firman Tuhan, sehingga Yohanes Pembaptis menyebutnya sebagai ular beludak (ay. 7). Dan secara tegas Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat lari dari murka Allah (ay. 7b). Oleh karenanya Yohanes Pembaptis tetap menyerukan agar mereka dapat menghasilkan buah sesuai pertobatan, dan jangan menunggu sampai waktu kesabaran Allah berakhir (ay. 10).

Golongan Farisi dan Saduki adalah dua kelompok agama yang utama di kalangan Yudaisme. Golongan Farisi adalah golongan keagamaan orang Yahudi yang sangat menaati baik seluruh Perjanjian Lama maupun penafsiran manusiawi mereka sendiri. Mereka secara khusus menekankan bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan menaati hukum-hukum Allah secara harfiah dan penafsiran mereka tentang hukum itu. Mereka mengajarkan bahwa Mesias yang dinantikan akan menjadi seorang penguasa di bumi yang akan membantu Israel untuk menguasai semua bangsa dan memaksakan semua orang tunduk kepada hukum Allah. Sekalipun demikian, kesalehan mereka adalah kesalehan lahiriah tanpa kerohanian dalam hati mereka (Matius 23:25), dan mereka juga tidak bersedia mengakui kebobrokan sifat mereka. Pada umumnya mereka menentang Yesus dan ajaran-Nya bahwa hidup keagamaan itu menyangkut hati dan roh, dan bukan sekedar ketaatan lahiriah kepada perintah Kitab Suci (Matius 9:14; 23:2-4; Lukas 18:9-14).
Sedangkan golongan Saduki adalah golongan liberal yang tidak menyukai perkara-perkara rohani. Sekalipun mengaku tunduk kepada hukum Allah, sesungguhnya mereka menyangkal banyak ajaran Perjanjian Lama. Mereka menolak ajaran mengenai kebangkitan, malaikat, mukjizat, kekekalan dan hukuman yang akan datang. Kehidupan mereka secara moral lemah dan duniawi. Mereka juga merupakan golongan yang menganiaya Yesus (Matius 16:1-4).

Karena prinsip-prinsip hidup di luar firman Tuhanlah, maka golongan Farisi dan Saduki adalah orang-orang yang tidak mau menerima pengajaran Yohanes Pembaptis tentang pertobatan.  Sekalipun mereka mengaku sebagai orang yang percaya kepada Allah, namun kehidupan mereka tidak diikuti oleh pertobatan yang sejati di hadapan Allah. Hal ini terbukti dengan tidak adanya buah-buah kebenaran di dalam hidup mereka. Iman mereka adalah iman yang tidak sungguh-sungguh di hadapan Tuhan. Oleh karenanya sekalipun mereka mengaku percaya dan mengenal Allah, tetapi mereka tidak dapat termasuk orang-orang yang diselamatkan. Pengakuan kita sebagai orang-orang percaya harus diikuti dengan pertobatan yang nyata dalam kehidupan kita dengan meninggalkan dosa dan menghasilkan buah kebenaran, berupa kesalehan hidup  (Yohanes 15:16), dan buah-buah Roh di dalam hidup kita (Galatia 5:22-23). Orang yang mengaku percaya kepada Kristus dan menjadi anak Tuhan, namun kehidupannya tidak menghasilkan buah yang baik adalah seperti pohon yang akan ditebang dan dicampakkan ke dalam api (ay. 8-10,12).

Bagaimanakah iman di dalam hidup kita? Iman kehidupan kita harus dibuktikan dengan buah-buah kebenaran di dalam hidup kita. Dan jangan biarkan kita mengabaikan pertobatan hidup, agar kita tidak seperti pohon yang ditebang dan dicampakkan Allah ke dalam api penghukuman kekal.

PENGAJARAN KETIGA.
Tuhan Yesus Juru Selamat.

Firman Tuhan pada ayat 11-12 menyatakan bahwa :
“Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Firman Tuhan di atas mengajarkan di dalam hidup kita bahwa sesungguhnya, sang Juru Selamat sejati adalah Tuhan Yesus Kristus, dan bukan Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis adalah pribadi pembuka, menyiapkan jalan pelayanan Tuhan Yesus Kristus. Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa Tuhan Yesus Kristus, sang Mesias adalah pribadi yang sangat mulia, sehingga membuka kasutNYA pun, dia tidak layak. Dan Yohanes juga mengatakan bahwa salah satu tugas Mesias yang akan datang ialah membaptis para pengikut-Nya dengan Roh Kudus dan api.

Apabila kita membandingkan pembaptisan Yohanes Pembaptis dengan “air” dan Pembaptis Tuhan Yesus dengan “Roh Kudus dan api “ sebagaimana dinyatakan dalam ayat 11-12 di atas, maka sesungguhnya pengajaran firman di atas tidak sedang berbicara mengenai “cara pembaptisan”, tetapi sesungguhnya berbicara tentang esensi tentang kehadiran Tuhan dalam penyelamatan.

Yohanes Pembaptis bukan “juru selamat”, sehingga dia hanya bisa mengajak orang untuk bertobat dan melakukan hidup baru dalam buah kebenaran sesuai Taurat.
Tetapi Tuhan Yesus adalah Sang Mesias, Juru Selamat. DIA tidak hanya mampu mengajarkan dan mengajak orang untuk bertobat dan hidup dalam kebenaran, tetapi Tuhan Yesus adalah pribadi yang sanggup menyelamatkan manusia berdosa. DIA adalah satu-satunya jalan kepada Allah Bapa di sorga (Yohanes 14:6), DIA adalah pribadi yang dapat memberikan hidup yang kekal dan tidak turut dihukum,  dengan memindahkannya dari dalam maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24). Tuhan Yesus juga satu-satunya pribadi yang sanggup menyediakan tempat kita di sorga (Yohanes 14:3). Bahkan Tuhan Yesus adalah pribadi yang sanggup mencurahkan kuasa Roh Kudus di dalam kehidupan orang-orang yang percaya kepadaNYA (Yohanes 1:12), sehingga orang percaya dapat pergi memberitakan Injil ke segala penjuru, dimana Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda  yang menyertainya (Markus 16:20).

----------------
Renungan Pribadi:
----------------

Bagaimanakah dengan hidup kita sekarang ini?
Sudahkah kita menerima keselamatan yang sejati di dalam Kristus?
Hidup yang tidak hanya sekedar formalitas menjadi orang percaya, formalitas ke gereja, formalitas melakukan firman Tuhan, atau formalitas melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Tetapi hidup baru di dalam Kristus pastilah ditandai dengan karakter baru, motivasi baru, tujuan hidup yang baru, perilaku yang baru, bahkan semangat baru untuk terus menjadi pelayan Kristus di dalam hidup kita sehingga janji Firman Tuhan bukan sekedar teori belaka, tetapi hal itu adalah kenyataan di dalam hidup kita.
Pertobatan dan status kita sebagai orang-orang percaya dan anak-anak Allah, harus dibuktikan dengan buah-buah kebenaran yang ada di dalam kehidupan kita.
----------------
LIN/www.renunganharian.net
----------------
Selamat beraktifitas, dan berkarya. Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan. Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". 
Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
-------------
Kata mutiara hari ini adalah:
BOBOT KEHIDUPAN MENENTUKAN APAKAH KITA AKAN BERTAHAN ATAU TERLEPAS OLEH ALAT PENAMPIAN TUHAN.
-------------

Comments

Popular posts from this blog

BERKATA BERULANG-ULANG

MENOLAK TUHAN

PELAKU KEBENARAN