BERJUANG MENUJU PUNCAK

Minggu, 28 Januari 2018
-------------
Bacaan              :   1 Korintus 9:24-27
Nats Alkitab     :   Sebab itu, aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. (1 Korintus 9:26)
-------------
Ilustrasi dan renungan:
-------------
Suatu hari saya berjalan jauh ke sebuah kantor. Karena lelah, saya duduk sebentar di tangga. Kantor yang saya tuju berada di lantai 4. Sayangnya, gedung tersebut tidak memiliki lift atau eskalator. Jika ada, tentunya saya menggunakannya. Saya sempat mengeluhkan keterbatasan fasilitas itu.
Kebanyakan manusia cenderung menginginkan sesuatu yang enak, mudah, nyaman, dan instan.
Nyatanya, kehidupan tidak seperti itu. Lebih sering, untuk mencapai sesuatu, tidak ada jalan instan dan kita mesti menapaki anak tangga demi anak tangga hingga sampai ke tujuan. Mungkin kita pernah berpikir seandainya kita memiliki orangtua yang kaya, kita tidak perlu bersusah payah mencari pekerjaan. Seandainya saya mempunyai pasangan yang kaya, pasti hidup saya bahagia. Seandainya anak saya tidak terlahir cacat, pasti hidup saya tidak terlalu sulit.
Ada banyak pengandaian yang dapat melintas dalam benak kita.
Namun, kita diingatkan bahwa untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan proses dan latihan. Dalam tugas pemberitaan Injil, meskipun sukar, Paulus tidak menyerah. Ia bersandar penuh kepada Tuhan, tetapi ia tahu bahwa hal itu tidak sama dengan menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan.

Hari ini kita belajar firman Tuhan tulisan Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus yang mengajak kita untuk fokus kepada tujuan hidup sesungguhnya di dalam Tuhan.

Pesan firman Tuhan hari ini adalah:

PERTAMA.
Hidup adalah sesuatu yang harus diperjuangkan.

Seringkali kita dininabobokan oleh suatu kondisi yang membuat kita tidak mampu mengerjakan apapun secara optimal. Kondisi lingkungan kita, keinginan kita, motivasi kita, tuntutan kita, dan kecenderungan hidup kita seringkali menjadi faktor yang membuat kita bekerja apa adanya, tanpa pernah berpikir melakukan sesuatu hal yang terbaik.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa kita harus memperjuangkan, harus menghasilkan yang terbaik, dan harus mau berjerih payah meraihnya, sebagaimana dituliskan dalam ayat 24 yang menyatakan : “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya”.
Kata “larilah begitu rupa” menunjukkan pengajaran bahwa kita harus berusaha keras, tidak boleh sembarangan hidup, dan harus memperjuangkan hidup agar mempunyai pola dan kualitas yang baik. Paulus melukiskan prinsip bahwa jikalau kita gagal menggunakan penguasaan diri, penyangkalan diri, dan kasih dalam hubungan kita dengan orang lain, kita sendiri akan ditolak oleh Allah (1Korintus 9:27).
Bagiamana hidup kita, apakah kita masih apa adanya dan tidak memikirkan kualitas hidup kita?

KEDUA.
Hidup harus berorientasi kepada mahkota abadi di dalam Tuhan

Pengajaran firman Tuhan pada ayat 25 menyatakan bahwa :”Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi”.
Kata, "hadiah", "mahkota yang abadi" menunjuk kepada kemenangan keselamatan yang kekal, sasaran yang indah dari kehidupan orang Kristen.
Sasaran ini hanya dapat diraih dengan jalan menyerahkan beberapa hak kita demi kepentingan orang lain (1 Korintus 8:7-13) dan dengan meninggalkan hal-hal yang dapat menyebabkan kita ke luar dari perlombaan itu sama sekali.
Kehidupan orang percaya harus berorientasi kepada “kekekalan” tidak sekedar kepada terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dan tuntutan duniawi semata, yang sering membuat kita menjadi materialistik, konsumeristik dan hedonistik yang akhirnya menempatkan Tuhan bukan sebagai yang utama dalam hidup kita.
Orientasi hidup kita harus mengacu kepada Tuhan, karena “poros” dan “pusat hidup” kita adalah Tuhan itu sendiri.
Untuk itu menjadi perenungan adalah, apakah kita sudah menjadikan orientasi melayani Tuhan, orientasi menyaksikan kemurahan dan kasih Tuhan, serta orientasi untuk menghambakan Tuhan sebagai tujuan dan motivasi hidup kita?
Jangan pernah kehilangan “mahkota” yang seharusnya menjadi hak orang-orang percaya.

KETIGA.
Belajar hidup secara benar kepada Kristus.

Firman Tuhan dalam ayat 26 dan 27 menyatakan bahwa :
“9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak”.

Firman Tuhan di atas menolong kita untuk mengelola hidup kita secara benar di hadapan Tuhan. Mengelola dalam pengertian harus mempunyai hidup dengan arah dan tujuan yang benar, yaitu meraih kekekalan dan mahkota yang Tuhan sediakan bagi kita. Kita juga harus melatih tubuh, menguasai tubuh dan mengimplementasikan firman Tuhan dalam hidup dan tubuh kita, sehingga Tuhan benar-benar menjadi model, menjadi tokoh, dan menjadi pola dalam hidup kita.
Ketika kita melatih dan menjadi Tuhan Yesus sebagai model, tokoh, dan pola dalam hidup kita, maka sesungguhnya kita sedang “melatih tubuh”, jiwa, emosional, roh, dan semua karakter kita supaya sesuai dengan firman Tuhan dan kehendak Allah.
Dan akhirnya, Tuhan dengan karya dan kasihNYA akan terlihat dalam hidup kita, dan menjadi sarana untuk menyaksikan dan memuliakan Tuhan.
Teruslah belajar dan menjadikan diri kita kepada figur yang benar, yaitu Tuhan Yesus Kristus itu sendiri.
-------------
Renungan Pribadi:
-------------
Bagiamanakah arah dan tujuan hidup kita?
Masih mengikuti dunia dan masih kacau karena mengikuti kehendak kita sendiri?
Tuhan Yesus adalah pokok, model dan pola hidup kita.
Marilah melatih dan belajar kepada DIA, dan minta DIA untuk terus menyempurnakan hidup kita agar sesuai dengan rancangan dan kehendakNYA, sehingga mahkota hidup kekal itu ada dan kita terima.
Kita juga dipanggil untuk membarenginya dengan berusaha dan bekerja keras.
Oleh karena itu, kita tidak perlu menyerah karena kelelahan dan kesulitan, tetapi tetap maju dan berjuang.
Segala sesuatu, yang dikerjakan dengan bersandar kepada Tuhan demi mencapai tujuan sesuai panggilan hidup kita, pasti ada hasilnya.
Teruslah belajar dan menjadikan diri kita kepada figur yang benar, yaitu Tuhan Yesus Kristus itu sendiri.
-------------
YKS/www.renunganharian.net
-------------
SELAMAT HARI MINGGU. SELAMAT BERBAKTI UNTUK MEMUJI DAN MEMULIAKAN NAMA TUHAN.
Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!".   Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati.  Amin.
----------------
Kata mutiara hari ini:
PERJUANGAN PENGIKUT KRISTUS TIDAK SAMA DENGAN BERPANGKU TANGAN; ADA BAGIAN YANG HARUS KITA KERJAKAN DENGAN PENUH KETEKUNAN.
----------------

Comments

Popular posts from this blog

BUAH KESETIAAN

PELAKU KEBENARAN

ADA MASA DEPAN