BERTUMBUH DALAM PERSEKUTUAN
Jumat, 12 Januari 2018
------------
Bacaan : Kisah Para Rasul 2:41-47
Nats Alkitab : Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
(1 Korintus 15:58b)
------------
Ilustrasi dan renungan:
------------
Saat tiba di tempat pelayanan baru, beberapa saudara seiman yang tergabung dalam persekutuan di tempat kerja kami mengunjungi saya. Selain datang untuk menyapa dan memberikan ucapan selamat datang, mereka berdoa dan mengajak saya bergabung. Walau telah cukup lama terlibat dalam dunia pelayanan, kunjungan ini mendatangkan kehangatan dan semangat untuk kembali bertumbuh dalam persekutuan di tempat yang baru.
Hari ini kita belajar firman Tuhan yang merujuk pada satu judul perikop : “Cara hidup jemaat yang pertama”.
Suatu bagian firman Tuhan yang mengajarkan tentang pola hidup baik yang dijalankan oleh jemaat mula-mula, sehingga kehidupan mereka menjadi berkat, menjadi terang, bahkan mampu menarik orang-orang yang belum mengenal Tuhan dapat datang dan menjadi bagian dari persekutuan.
Mereka bertumbuh tidak hanya dari segi jasmaniah semata-mata, tetapi secara rohaniah mereka ditumbuhkan dan didewasakan dalam persekutuan Tuhan.
Bagaimanakah dengan hidup kita sekarang ini?
Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:
Pengajaran PERTAMA.
PERSEKUTUAN ADALAH HABITAT ORANG PERCAYA.
Seringkali kita mendengar bahwa orang percaya tidak mempunyai habitat, tidak mempunyai lingkungan yang dapat menjadi bagian kehidupannya. Sehingga tidak mengherankan ketika banyak orang percaya akhirnya jatuh kepada lingkungan yang salah.
Hari ini kita diajarkan agar kita mengetahui bahwa habitat orang percaya sesungguhnya adalah persekutuan.
Persekutuan orang percaya itulah yang sebenarnya sering kita sebut dengan gereja.
Apakah sesungguhnya persekutuan orang percaya?
Firman Tuhan pada ayat 41-43 menyatakan bahwa:
“2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda”.
Ketika berbicara tentang persekutuan orang percaya, maka sesungguhnya kita akan menjumpai beberapa tanda-tanda, yaitu:
Pertama, persekutuan adalah perkumpulan orang yang telah memberi diri dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan menerima perkataan firman Tuhan dalam hidupnya.
Kedua, persekutuan adalah kumpulan orang percaya yang mau bertekun dalam pengajaran, dan mau dipersatukan dalam Kristus sebagai satu tubuh.
Ketiga, persekutuan adalah kumpulan orang percaya yang selalu aktif menjalankan amanat Tuhan dan mewujudkannya dalam doa dan ucapan syukur.
Keempat, persekutuan adalah kumpulan orang percaya yang menjadi jalan berkat, saluran berkat, dan alat untuk memuliakan dan memperkenalkan nama Tuhan bagi dunia ini.
Menjadi perenungan kita adalah, apakah kita juga telah mendapatkan persekutuan seperti firman Tuhan dalam hidup kita sekarang ini?
Persekutuan orang percaya atau gereja adalah habitat orang percaya.
Pengajaran KEDUA.
TERCIPTANYA SUASANA DALAM BAIT ALLAH DAN PUJIAN KEPADA ALLAH ADALAH INTI DARI PERSEKUTUAN
Seringkali suatu persekutuan atau gereja menjadi hambar, tidak berarti, atau bahkan menjadi pecah, ketika suasana persekutuan dan inti dari persekutuan tidak ada lagi.
Firman Tuhan hari ini menolong kita untuk mengerti bahwa inti dari sebuah persekutuan adalah terciptanya suasana dalam Bait Allah dan selalu terwujudnya pujian Allah dengan hati yang gembira dan tulus, sebagaimana dituliskan dalam ayat 44-47 sebagai berikut:
“2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, 2:47 sambil memuji Allah”.
Setiap anggota persekutuan harus mewujudkan dirinya sebagai bagian dari bait Allah secara rohani. Dirinya harus menjaga, berusaha, dan menjadikan dirinya sebagai bait Allah yang hidup, yang mampu mengumandangkan pujian pujian merdu, yang mampu menggambarkan kasih Allah, yang mampu mewujudkan dirinya menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Tanpa kesadaran bahwa setiap orang percaya adalah bait Allah yang harus diwujudkan dalam hidupnya, maka sia-sialah persekutuan orang percaya, dan tidak ada lagi pujian, penyembahan, pengagungan, dan kesaksian kasih yang dapat diberikan.
Pengajaran KETIGA.
PERSEKUTUAN HARUS BERDAMPAK SECARA KUALITAS DAN KUANTITAS.
Persekutuan orang percaya harus memberikan dampak kepada orang lain.
Dampak secara kualitas adalah memberikan dampak positif yang menggambarkan kehadiran Tuhan di dunia ini melalui kasihNYA, melalui kepedulianNYA, melalui kebersamaanNYA, melalui toleransi dan heterogenitasNYA, dan melalui karyaNYA yang secara nyata terjadi bagi setiap manusia.
Sedangkan secara kuantitas adalah bertambahnya orang-orang yang datang kepada Tuhan untuk sujud dan menyembah DIA.
Firman Tuhan pada ayat 46-47 sebagai berikut:
“2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, 2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”.
Luar biasa dampak adanya persekutuan di dalam Tuhan.
Sudahkah kita menjadi bagian dari padanya?
------------
Renungan Pribadi:
------------
Persekutuan menjadi suatu bagian penting dalam hidup orang-orang percaya.
Sudahkah kita menjadi bagian di dalamnya, dan memperoleh kenikmatan rohani karena kehadiran dan karya Tuhan yang muncul dari dalamnya?
Jemaat mula-mula tak hanya bertekun dalam berita keselamatan yang disebarkan oleh rasul-rasul, namun juga dalam persekutuan sebagai sesama orang percaya (ayat 42).
Saat mereka memilih untuk bersekutu, segala keakuan dan mementingkan diri sendiri pun seolah sirna. Milik pribadi menjadi milik bersama (ayat 44), selalu berbagi (ayat 45), riang gembira dan hidup dengan ketulusan (ayat 46).
Persekutuan mereka tak hanya berdampak bagi mereka, namun juga bagi orang luar yang menyaksikan.
Koinonia dalam Perjanjian Baru selain diterjemahkan sebagai "persekutuan" juga diterjemahkan dengan kata-kata, "kontribusi, " "berbagi, " dan "partisipasi." Masih banyak orang yang enggan bergabung dan melibatkan diri secara aktif melalui persekutuan yang ada di sekitarnya.
Ada yang karena merasa tak punya banyak waktu, ada yang karena enggan berbagi, tak mau repot dan sebagainya. Kiranya kita menyadari bahwa kehadiran kita dalam persekutuan memungkinkan kita menjadi bagian dalam pekerjaan Tuhan dan melakukan sesuatu bagi-Nya.
Kita tak hanya melakukan sesuatu secara bersama namun terlebih untuk melakukan kehendak Tuhan bersama-sama.
------------
YES/www.renunganharian.net
------------
Selamat beraktifitas.
Tetap semangat di dalam Tuhan. Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!". Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
----------------
Kata mutiara hari ini:
PERSEKUTUAN YANG BAIK ADALAH YANG MAMPU MEMBUAT KRISTUS DIKENAL JAUH LEBIH BAIK.
----------------
Comments
Post a Comment