SETETES DARAH YESUS

Kamis, 29 Maret 2018
--------------
Bacaan                  :   Markus 14:16-25
Nats Alkitab         :   Dan Ia berkata kepada mereka, “Inilah darah- Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.”
(Markus 14:24)
--------------
Ilustrasi dan renungan:
--------------
Pada malam sebelum Yesus disalibkan, Dia diperhadapkan pada enam pengadilan. Tidak ada satu pun yang menyatakan Dia bersalah. Bahkan, tuduhan menghujat nama Allah yang dijatuhkan kepada-Nya oleh para ahli Taurat, orang Farisi, dan orang Saduki, sama sekali tidak terbukti. Yesus naik ke atas kayu salib tanpa sedikit pun noda dan kesalahan. Itulah sebabnya darah Yesus adalah darah yang sangat mahal dan berharga. Firman Tuhan mengatakan bahwa Dia adalah Anak Domba Allah yang tidak bercacat cela dan tidak bernoda.
Sepatutnya kita mengenal darah Yesus secara lebih mendalam. Kata "ditumpahkan" dalam nas hari ini adalah terjemahan kata bahasa Yunani ekcheo, yang artinya dicurahkan. Bukan hanya sebagian, melainkan seluruhnya, sampai habis.
Apakah kita juga memahami, menyadari, dan akhirnya mengasihi Tuhan melebihi dari apapun, karena DIA mencurahkan darahNYA dan hidupnya sampai titik darah penghabisan, sampai tuntas untuk kita, manusia yang tidak berharga dan berdosa ini?

Hari ini kita belajar satu bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop : “Penetapan Perjamuan Malam”.
Suatu bagian firman Tuhan yang menegaskan dalam hidup kita pada malam terakhir sebelum penyaliban Tuhan Yesus.

Pengajaran firman Tuhan hari ini adalah sebagai berikut:

PENGAJARAN PERTAMA.
Hati-hati dengan dosa Yudas.

Peristiwa sengsara, penyaliban, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus merupakan karya Allah yang telah dirancang untuk keselamatan umat manusia. Peristiwa tersebut memang tidak terjadi dengan sendirinya secara alami, tetapi memang melibatkan satu tokoh antagonis, Yudas Iskariot. Dan melalui pengkhanatan Yudas Iskariotlah, maka pintu gerbang penderitaan, kesengsaraan, penyaliban dan kematian itu terjadi.
Segala sesuatu dalam hidup Yesus memang rencana dan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan oleh Yesus dalam ayat 18 yang menyatakan : “Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."
Tidak ada yang kebetulan, dan tidak ada pula yang merupakan kekhilafan atau kesalahan.
Tetapi yang menjadi perenungan dari kita adalah, ketika Tuhan mengijinkan peristiwa itu terjadi karena pengkhiatan dan sifat egoisme seorang muridNYA yang bernama Yudas Iskariot.
Sifat pengkhianat, sifat egoisme, sikap tidak cinta Tuhan, sikap mementingkan diri sendiri, sikap mau enaknya sendiri, sikap tidak jujur, sikap mau mencari keuntungan diri sendiri, sikap tidak lagi mementingkan hubungan dan kasih dengan Tuhan seringkali menjadi faktor yang dapat membuat manusia, orang-orang percaya akhirnya “menegakan” dan “menjual” Yesus untuk sesuatu yang bersifat fana dan sementara. Dan Tuhan menyatakan bahwa dialah orang yang “celaka” di hadapan Tuhan, sebagaimana dituliskan dalam ayat 21 yang demikian bunyinya:
“Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

Pengaran di atas menegur dan mengajar kita dengan keras, bahwa hati-hati dengan sikap seperti Yudas.
Sifat pengkhianat, sifat egoisme, sikap tidak cinta Tuhan, sikap mementingkan diri sendiri, sikap mau enaknya sendiri, sikap tidak jujur, sikap mau mencari keuntungan diri sendiri, sikap tidak lagi mementingkan hubungan dan kasih dengan Tuhan menjadi jerat bagi kita manusia untuk “menjual” iman dan “menjual” Yesus untuk kepentingan duniawi kita.
Karena pekerjaan, karena jodoh, karena jabatan, karena tawaran harta, karena kekuasaan, dapat menjadi celah bagi kita untuk menukar kasih Tuhan, menukar fasilitas rohani Tuhan, menukar keselamatan, bahkan menukar pribadi Tuhan yang telah berkorban dan menyelamatkan kita.
Hati-hatilah dengan dosa Yudas, dan biarlah kita tidak terjebak, dan tidak terjerat dengan hal itu, sehingga sekalipun kita mengalami kekurangan, hambatan, dan permasalahan apapun, kita tetap mau memandang kepada Yesus, dan kita boleh mengasihiNYA secara tulus tanpa pamrih.

PENGAJARAN KEDUA.
Giatlah dalam persekutuan sebagai tanda kasih, syukur dan penghargaan kepada pengorbanan Kristus.

Firman Tuhan pada ayat 22-23 menyatakan bahwa:
“14:22 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." 14:23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu”.

Firman Tuhan di atas menegaskan arti pentingnya sebuah persekutuan dalam kehidupan orang-orang percaya. Orang-orang percaya tidak dapat hidup di luar persekutuan dengan Tuhan. Orang-orang percaya tidak akan menjadi berarti dan bertumbuh di luar persekutuan. Dan orang-orang percaya tidak akan menerima, menikmati dan menjadi berkat, apabila berada di luar persekutuan dengan Tuhan.
Mengapa ?
Karena di dalam persekutuan Tuhan, kita akan dapat merasakan kekuatan, pembaharuan, pemulihan, dan tambahan energi sorgawi. Kesemuanya itu mengalir karena tubuh dan darah Yesus yang telah dikorbankan dan dicurahkan bagi kehidupan kita, sungguh nyata kuasanya dan dirasakan kehadirannya dalam persekutuan.
Dalam ayat 22-23 di atas, ada kata kunci mengenai hal itu, yaitu “memberikannya kepada mereka” dan "Ambillah”.
Kata “memberikannya kepada mereka”, artinya bahwa Tuhan sudah memberikan tubuh dan darahNYA bagi kita. Memberikan kuasa dan kekuatanNYA bagi kita. Memberikan pemulihan dan pembaharuan bagi kita. Memberikan berkat agar kita dapat menikmati dan menjadi berkat bagi kita.
Dimanakah itu diberikan? Hanya ketika kita hidup di dalam Tuhan dalam dalam persekutuan dengan Tuhan.
Dan perintah Tuhan adalah “ambillah”.
Artinya kita harus secara aktif menyambut pemberian Tuhan itu melalui keterbukaan kita terhadap firman Tuhan, keterbukaan kita untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, dan keterbukaan kita untuk menangkap dan menerima berkat rohani itu dalam hidup kita. Kesemuanya itu hanya dapat terjadi ketika kita mempunyai persekutuan yang intim dengan Tuhan, dan kita menjadikan hidup kita sebagai bait AllahNYA.
Menjadi perenungan dalam hidup kita adalah, apakah kita mempunyai persekutuan yang intim dengan Tuhan sehingga kita merasakan kekuatan, pembaharuan, pemulihan, energi sorgawi, dan luar biasanya berkat Tuhan dalam hidup kita?
Terimalah dan sambutlah kasih Tuhan dalam persekutuan hidup kita dengan DIA.

PENGAJARAN KETIGA.
Kuasa darah Kristus memberikan hidup baru.

Firman Tuhan pada ayat 24-25 menyatakan bahwa:
“14:24 Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. 14:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah."

Firman Tuhan di atas mengajarkan dalam hidup kita bahwa kuasa darah Kristus dan kebangkitanNYA memberikan dampak luar biasa dalam hidup orang-orang yang percaya kepadaNYA, yaitu pembaharuan hidup (ay. 25).
Pembaharuan hidup sangat berbeda dengan “barang baru”. Barang baru hanya terkait dengan pembaharuan untuk menikmati semata-mata.
Tetapi pembaharuan hidup meliputi penggantian prinsip hidup, perubahan dasar hidup, perubahan karakter hidup, perubahan pandangan dan arah hidup, dan akhirnya merubah tujuan hidup.
Pembaharuan hidup tidak dapat dilakukan oleh manusia itu sendiri, karena manusia berdosa tidak mampu melakukannya. Hanya Tuhan yang mempunyai kuasa dan kekuatan untuk mengganti, mendobrak, dan merubahnya. Itu terjadi karena kuasa darah Yesus yang telah tercurah semuanya di kayu salib, yang mengalahkan kuasa dosa dan sengat mautnya.
Apakah kita mulai bosan dan menganggap hidup kita tidak berarti?
Apakah kita mulai berpikir bahwa kehidupan adalah biasa-biasa saja, yang dapat dilakukan tanpa Tuhan?
Ataukah kita mulai berpikir bahwa hidup kita sia-sia saja, karena rasanya Tuhan tidak pernah mendengar dan menolong hidup kita?
Mintalah Tuhan untuk memperbaharui hidup kita.
Memperbaharui prinsip hidup, dasar hidup, karakter hidup, pandangan dan arah hidup, dan akhirnya tujuan hidup.
Hanya Tuhan yang dapat membuat hidup kita berarti.
Hanya Tuhan yang dapat membuat hidup kita tidak biasa-biasa saja, tetapi penuh kasih karunia dan mujijatNYA.
Hanya Tuhan yang dapat membuktikan bahwa hidup kita selalu dalam pertolongan dengan karya dan rancangan mujijatNYA.
Dan itu terjadi karena kuasa darah Yesus yang telah tercurah bagi hidup kita.
--------------
Renungan pribadi:
--------------
Bagaimanakah dengan hidup kita?
Apakah kita merasakan kuasa darah Yesus itu mengalir, memberikan kekuatan, memberikan pemulihan dan pembaharuan, serta memberikan aliran berkat sorgawi dalam hidup kita?
Kita seharusnya percaya setetes darah Yesus sudah cukup untuk menebus seluruh dosa manusia, tetapi Yesus memilih menumpahkan seluruh darah-Nya untuk Anda dan saya.
Setiap kali kita melakukan perjamuan kudus dan mengingat pengurbanan-Nya, kita dapat dengan yakin mengatakan, "Oleh bilur-bilur darah-Nya saya telah disembuhkan," dan kita dapat dengan penuh keberanian mengatakan, "Saya senantiasa dikuduskan, disucikan, dan dilayakkan oleh darah Yesus."
Darah Yesus telah mengubah segalanya.
Kita yang seharusnya menjadi orang-orang terhukum, kini merdeka dan dilayakkan untuk menerima segala berkat yang Tuhan sediakan.
Kita yang seharusnya menanggung kutuk, kini dikejar oleh kebaikan dan kemurahan Tuhan!
Oleh bilur-bilurNYA dosa kita disembuhkan.
Oleh bilur-bilurNYA nasib kita yang buruk diubahkanNYA.
Oleh bilur-bilurNYA, masa depan dan harapan yang cerah telah disediakanNYA.
Darah Yesus penuh kuasa.
--------------
ZAL/www.renunganharian.net
--------------
Selamat beraktifitas, dan berkarya.
Tetap semangat di dalam Tuhan.  Tetap teguh menjalankan firman Tuhan.
Dan teruslah berdoa untuk berkat dan perlindungan dalam hidup kita, sama seperti Yabes yang telah berdoa demikian, sebagaimana tertulis dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 4 ayat 10, yang demikian bunyinya:
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!".   Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Sukses dalam hidup kita di hari ini. Tuhan Yesus memberkati.  Amin.
-----------
Kata mutiara hari ini:
PENGURBANAN YESUS MENJADIKAN KEHIDUPAN KITA INDAH DAN MASA DEPAN KITA PENUH PENGHARAPAN.
-----------

Comments

Popular posts from this blog

KITA SUNGGUH BERHARGA

MEMELIHARA ALAM

ADA MASA DEPAN